Chapter 13

128 39 0
                                    

Damian menarik mundur kerah baju Axel dengan kasar, menghentikan langkah lelaki itu yang hendak maju mendekati Juan di dapur. Juan tampak kesulitan meraih gelas yang tersimpan di rak atas, dan Axel mungkin bermaksud membantu. Namun, tatapan tajam Damian jelas menunjukkan bahwa ia tidak akan membiarkan orang lain mendekati istrinya. "Urus urusan lo sendiri, sialan," desis Damian rendah, penuh peringatan, sebelum berjalan menuju Juan, meninggalkan Axel yang mendengus kesal di belakang, jelas tak senang dengan perlakuan Damian.

Di dapur, Juan sedang berdiri di depan lemari dapur, menatap rak yang terlalu tinggi untuknya. Lelaki manis itu sedikit mengerutkan kening, tak menyadari kehadiran suaminya di belakangnya. Ketika ia merasa bayangan seseorang mendekat, Juan menoleh, dan senyum lebarnya segera muncul saat menyadari bahwa itu adalah Damian. "Tolong ambilkan aku gelas itu," ucap Juan lembut, seraya menunjuk ke arah gelas kaca yang tersusun rapi di rak paling atas.

Damian, tanpa banyak kata, meraih gelas itu dengan mudah. "Ini, sayang," katanya sembari menyerahkan gelas kaca itu kepada Juan. Ia memperhatikan dengan lembut ketika Juan mulai menuangkan air ke dalam gelas, dengan gerakan yang hati-hati dan penuh perhatian. Juan memang berniat memberikan segelas air kepada Ansel, sahabatnya, yang sedang duduk di ruang tamu bersama yang lain.

Namun, bukannya mundur setelah menyerahkan gelas, Damian justru melingkarkan kedua lengannya di pinggang Juan dari belakang, memeluknya erat. "Damian, awas," gumam Juan, sedikit tersenyum, mencoba melepaskan diri dari pelukan suaminya yang tiba-tiba, namun tetap berusaha menyelesaikan tugasnya menuang air dengan hati-hati.

Damian, alih-alih melepaskan pelukan seperti yang diminta, justru memutar tubuh Juan sehingga mereka berhadapan. Juan menatap suaminya dengan kening berkerut, bingung dengan gerakan mendadak Damian. "Kenapa?" tanyanya sambil tersenyum tipis, walau hatinya sedikit bertanya-tanya tentang apa yang sedang dipikirkan suaminya.

Damian tidak menjawab langsung. Sebaliknya, ia mengangkat tangannya, menangkup lembut kedua pipi Juan, jari-jarinya yang hangat membelai lembut kulit halus itu. "Sebentar saja," bisiknya dengan nada rendah, sebelum ia mencondongkan tubuhnya dan mengecup bibir Juan dengan ciuman singkat yang penuh kasih, sesuatu yang tak diduga oleh Juan.

Ciuman itu begitu cepat, namun meninggalkan kesan mendalam. Juan terdiam, sejenak terkejut, sebelum ia merasa wajahnya memerah. Meskipun hubungan mereka penuh cinta, gestur Damian yang tiba-tiba seperti ini masih bisa membuat Juan tersipu. Namun, sebelum Juan sempat membalas apapun, Damian tersenyum kecil dan berkata dengan nada santai, "Sudah, sana antarkan airnya. Ansel pasti sudah menunggu kamu."

Juan mengerutkan bibirnya dengan kesal, meskipun dalam hati ia merasa manisnya perhatian Damian. "Kamu ini," gumamnya dengan nada sebal yang dibuat-buat, mencoba menyembunyikan senyum di wajahnya. Ia mengambil gelas air itu dengan satu tangan, dan dengan tangan yang lain, ia menepuk ringan dada Damian, sebelum akhirnya berjalan menuju ruang tamu. Damian hanya terkekeh kecil, matanya mengikuti setiap langkah Juan yang bergerak keluar dari dapur.

***

Ansel melangkah masuk ke dalam kamarnya dengan hati-hati, mencoba menenangkan debar jantungnya yang terasa semakin cepat. Setiap sudut kamar yang ia lewati seakan menjadi saksi bisu ketegangan yang terus menghimpit dadanya. Ketika matanya akhirnya tertuju pada sosok Matteo yang berdiri tegak di balkon, tubuh Ansel seketika merasakan beban berat yang sulit diungkapkan. Punggung suaminya tampak kaku, dan keheningan yang terasa begitu nyata di antara mereka semakin menambah rasa bersalah yang Ansel simpan sejak tadi.

Dengan tangan yang gemetar, Ansel meremas kuat pakaian yang ia kenakan, seperti mencari kekuatan dari dirinya sendiri. Perlahan, ia melangkah mendekati Matteo, mencoba mendekatkan jaraknya dengan lelaki yang tak kunjung menoleh kepadanya. "Maaf..."

From Eyes to Heart Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang