chap 66

696 48 0
                                    

**✿❀ 𝑠𝑎𝑤𝑎𝑑𝑑𝑖 𝑘ℎ𝑎 𝑡ℎ𝑢𝑘ℎ𝑢𝑛❀✿**

𝐽𝑎𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑢𝑝𝑎 𝑣𝑜𝑡𝑒, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑦𝑎😉👍

𝐹𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤, 𝑐𝑜𝑚𝑒𝑛𝑡 𝑎𝑛𝑑 𝑓𝑜𝑙𝑙𝑜𝑤 𝑛𝑦𝑎 𝑔𝑎𝑘 𝑏𝑎𝑦𝑎𝑟 𝑘𝑜𝑘😘


Habis makan dengan pengantin baru tersebut, Lengso langsung menuju apartemen Blue. la sudah kangen pria itu padahal baru bertemu tadi pagi. Pokoknya Lengso ingin bertemu terus dengan Blue. Hubungan keduanya begitu harmonis. Apalagi Blue paling memahami dirinya.

Lengso bersyukur putus dengan kekasihnya. Sebab dia bisa mengetahui ada laki-laki lain yang sangat tulus mencintainya.

"Jadi mereka mereka bertengkar selama di restoran?" Lengso yang tengah bersandar di badan Blue mengangguk. la bercerita tentang pertengkaran lucu Ohm dan Nanon ketika di restoran tadi. Hanya gara-gara Nanon menatap kasihan laki-laki yang menyapanya.

Lengso menebak laki-laki itu menyukai Nanon. Matanya menunjukkan perasaannya dengan jelas. Dan Ohm yang kebetulan melihat, langsung cemburu. Tingkah laki-laki itu berubah jadi kekanak-kanakan sampai Lengso berpikir keras apa dulu ia salah mengenali sahabatnya itu.

"Kau tahu, aku melihat karakter Ohm yang lain tadi. Pria itu benar-benar membuatku merasa geli." Lengso bercerita dengan antusias dan tertawa lucu mengingat peristiwa di restoran tadi. Blue ikut tertawa. Dagunya setia di atas kepala Lengso.

"Semua laki-laki yang bucin pada kekasihnya akan menjadi begitu, sayang." Blue memahami Ohm. Kalau terjadi padanya mungkin dia juga akan melakukan hal yang sama.

Lengso menengadah ke atas.

"Kau juga?" ia bertanya.

"Tidak menutup kemungkinan."

"Sebaiknya jangan."

Blue tertawa, lalu ia mencium bibir lengso yang tengah menengadah padanya. lengso kaget dan refleks memukuli lengan pria itu.

" Blue, kau nakal."

"Tapi kau suka kan?" Blue sengaja menggoda. lengso tersipu.

"Kau mau nginap malam ini? Kebetulan kondisiku lagi sangat prima." lengso tahu apa maksud perkataan Blue. Kalau mau ikut hatinya sih ia mau saja menginap dan bermain dengan laki-laki itu. Tapi tidak bisa.
"Nanti saja, aku harus kembali ke kantor. Aku akan lembur malam ini." katanya lalu bangkit dari atas pria yang masih setia bersandar di sofa itu. Blue mendesah kecewa.

Gagal.

Ya sudahlah, tidak apa-apa. Masih ada waktu lain untuk bersenang-senang.

"Aku pergi dulu, bye." Laki laki manis itu mengecup singkat bibir Blue kemudian keluar dari apartemen pria itu.

____________

Di tempat lain, di sebuah kamar yang gelap gulita, terdapat seseorang yang tengah memutar video rekaman percintaan panas dari pria yang selama ini selalu ia impikan, dan laki-laki yang ia anggap telah merebut prianya.

Dian

Ya. Wanita itu adalah pelaku yang dengan sengaja menaruh alat cctv secara diam-diam dikamar yang Ohm sewa, dalam kapal pesiar.

Di malam pernikahan Ohm dan Nanon, Dian diam-diam mengambil ponsel Ohm yang dipegang oleh Laya. Awalnya ia berencana lain, tapi pihak kapal kebetulan mengirimi pesan, dan Dian membaca isi pesan. Mereka akan berbulan madu di kapal pesiar mewah itu, dan Dian tidak senang. la ingin tahu apa saja akan mereka lakukan nanti dalam kapal, itu sebabnya ia terpikir untuk melakukan tindakan gila itu.
Jadi pagi-pagi sekali ia bergegas ke kapal, masuk diam-diam ke kamar yang di sewa Ohm lalu mulai menjalankan rencana jahatnya. Waktu itu ia  beruntung karena tidak ada yang curiga sama sekali. Bahkan ia sengaja menutupi wajahnya dengan cadar agar dirinya tidak ketahuan.

la pikir Ohm tidak akan menyadari ada cctv tersembunyi di ruangan itu, tapi ternyata pria itu sangat pintar, cepat sekali menyadarinya. Namun Dian tetap berhasil mendapatkan rekaman pasangan itu. Hubungan intim yang teramat sangat panas, yang membuatnya makin terobsesi untuk memiliki Ohm. Pria itu sangat hebat diranjang.

Wanita itu sudah memutar video tersebut berulang kali. Matanya terus tertuju ke milik Ohm yang berukuran besar dalam layar dan berkhayal laki laki manis yang tengah mengemut dengan rakus milik pria itu adalah dirinya. la bahkan sudah mengedit tubuh dan wajah Nanon  diganti menjadi tubuh dan wajahnya.

Raut wajah Dian berubah saat suara Ohm dalam layar terus-terusan menyebut nama Nanon di sertai ******* seksi.

"Oh ... Nanon ... ya, di situ... Mmphh ..."

Nanon Nanon Nanon!

Nama itu sungguh membuatnya muak.
" Ohm hanya milikku, aku tidak akan membiarkan siapapun merebutnya." wanita itu berkata pada dirinya sendiri.

"Dian, kamu ngapain di dalam?" Dian mendesis kesal. Mengganggu saja.

Itu suara mamanya Ohm. Dian cepat-cepat mematikan video yang dia putar dan membuka pintu. Wanita itu pura-pura tersenyum di depan mamanya Ohm.

"Ada apa tante?"

mamanya Ohm menengok ke dalam.

"Kamu lagi ngapain? Kok tadi tante dengar ada suara-suara aneh dari dalam? Kamar kamu juga, kenapa gelap sekali begini?" mamanya Ohm menatap wanita itu heran dan sedikit curiga. Pasalnya ia mendengar suara mesum tadi dari luar kamar. Jangan-jangan memang lagi nonton video mesum.

"Nggak ngapa-ngapain kok tante. Aku sudah mau tidur, makanya lampunya aku matiin." Dian beralasan.

"Yakin?" wanita paru baya itu masih menatapnya dengan mata menyipit.

"Iya tante."

"Ya sudah. Lanjutkan tidurmu. Tante balik ke kamar dulu."
lalu mamanya Ohm berbalik pergi, tidak menaruh curiga ke Dian lagi. Mungkin tadi hanya perasaannya saja.

Dian tersenyum miring kemudian menutup pintunya. la masih emosi pada wanita tua itu. Karena merestui pernikahan Nanon dan Ohm.

Di dalam kamar, ia kembali menyusun rencana jahatnya untuk Nanon. Ia akan menghancurkan Nanon itu. Siapa suruh berani merebut miliknya.

***

"TIDAK, NANON!"

Ohm terbangun. Lelaki itu bermimpi buruk. Tubuhnya penuh keringat. Napasnya terengah-engah. Nanon yang berbaring di sebelahnya ikut terbangun.

"Kak Ohm, kenapa? Kakak mimpi buruk?" Ohm langsung memeluknya erat-erat, hingga laki-laki manis itu sesak napas.

"Kak," ia mendorong tubuh Ohm pelan agar bisa leluasa bernapas. Nanon heran, apa sebenarnya yang dimimpikan oleh suaminya ini? Kenapa wajahnya panik begitu.

"Aku mimpi kamu pergi,"

Nanon menarik napas panjang. Pantesan meluknya erat banget kayak tadi. Ternyata memang mimpi buruk. la balas memeluk suaminya, mengusap-usap punggung belakang pria itu dan menenangkannya.

"Aku nggak bakal kemana-mana kok, itu mimpi buruk doang." katanya.

"Janji?"

Mm. Sekarang kita tidur lagi ya?"

Ohm menurut. la kembali berbaring, tangannya terus menggenggam erat tangan Nanon, takut kekasih nya pergi dari sisinya. Mimpi tadi masih mempengaruhinya. Mereka tidur seperti itu sampai pagi.

GAIRAH LIAR SANG KAKAK IPAR [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang