17.kebenaran

1.4K 299 56
                                    

.
.
.

Satu bulan berlalu dan kini si kembar juga sudah pulang kembali ke mansion setelah tiga hari menatap di rumah mbok Narti sebenarnya mereka tidak mau meninggalkan adik bungsu mereka hanya saja mereka juga harus mengungkapkan semua kejanggalan yang terjadi termasuk seseorang yang telah memfitnah mommy dan membuat mereka jauh dari adik bungsu mereka.

Dan lagi apa yang membuat adik bungsu mereka sakit siapa orang itu maka dari itu Al dan El memutuskan untuk secepatnya mengungkapkan siapa di balik ini semua.

"Sudah lama kita tak berkumpul seperti ini ya" tutur Azura.

"Kau benar sekali menantu" ucap sang papa mertua Louis.

"Lalu si kembar kemana aku sudah lama tak melihat mereka?" Celetuk Maxim anak sulung dari pasangan Miland dan Azura.

"Mereka ada di apartemen ntah apa yang sedang mereka lakukan sampai tak pulang sampai sebulan lebih" ucap Wiliam yang sedari tadi menyimak dan sesekali melihat anak anak yang tengah bermain gem bersama di sofa lain di sana.

Setelah beberapa saat hening tiba tiba-tiba mereka di kejutkan dengan suara melengking dari arah pintu lift yang terbuka. Kebetulan mereka sekarang tengah berada di ruang keluarga di lantai dua.

Ting

"Ohayoo... Semuanya El yang paling tampan sedunia ini datang" itu El  datang sembari tersenyum berseri keluar dari lift berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya.

"Heyy boy seperti biasa apa yang kau rencanakan sampai harus mengumpulkan kami seperti tidak tau kah kau bahwa aku tengah di sibukkan" Ujar Miland santai yang sedari tadi diam menyimak dan sesekali memainkan handphone miliknya.

"Ahh Papi lama tak berjumpa maaf kan aku karena menyita waktu berharga mu tapi jika memang kau di sibukkan sangat kau boleh pergi dan tentunya akan di sayangkan jika kau tak penasaran dengan info siang ini" ujar El dengan tengilnya duduk di sofa tunggal.

Dekat dengan bara yang sedari tadi diam duduk memperhatikan, ia tak ikut Leon dan Arkan bermain gem bara memang kurang suka atau ntahlah ia kurang tertarik.

El tersenyum mengusap Surai Bara lembut sambil tersenyum membuat Bara menyerngit bingung.
"Ku harap kau bukan orang yang telah melakukan itu pada baby" bisiknya di telinga Bara, Bara tentu semakin di buat bingung akibat bisikan dari sang Abang.

Deg

"Ouh Iyah Leon,Arkan" panggil El

"Hmmm" dehem mereka karena masih fokus pada handphone sibuk dengan gem masing masing.

"Sono ke kamar Abang ada banyak gem sama PS lima juga ada kalian boleh main sepuasnya jarang jarang loh Abang suruh kalian main ke kamar Abang iyakan? Sono gih" ujar El menyeringai menatap adik dan adik sepupunya itu.

Dan Leon beserta Arkan langsung berbinar cerah jarang jarang Abang El mereka menawarkan diri untuk masuk dan bermain di kamar canggih Abang nya itu, El memang seorang gamers dan seorang hacker yang handal terlebih banyak nya barang barang dan gem gratis yang seru di kamar itu.

Leon dan Arkan langsung berlari menuju lantai  empat menggunakan lift. " Dan kau tidak mau ikut mereka?" Tanya El pada Bara.

"Tak minat" singkatnya menatap penuh tanya ke arah El.

"Pergi ke kamar!" ucap El penuh penekanan. Bara hanya diam namun tak lama ia langsung beranjak dari sana menggunakan tangga.

"Sepertinya ada sesuatu yang serius sampai sampai gamers jenius kita mengorbankan kamar kesayangan nya untuk di jamah oleh para tuyul" ucap Wiliam sembari terkekeh

Baby Edzario✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang