8.mancing sendal

7.5K 549 22
                                    

.
.
.

"Kita mau ke mana dulu nih?" Tanya Teguh mengintruksi ketiga sekawannya.

"Gimana kalau kita ke rumah pohon aja dulu baru pikiran rencana kita ngapain aja hari ini" usul galih

"Hayuk lah....hayu lari yu"ucap Agus setelahnya mereka berlomba lari dengan Edza yang mengikuti di belakang bersama galih memang dari ketiga sekawan Edza galih yang cukup dewasa di tambah ia juga anak pak RT desa itu.

"Woy jangan lari lari udah sih cape nih nanti Ade kecapean gimana?" Galih lantang mencoba meneriaki temen temennya yang sudah cukup jauh berlari.

"Ade jangan lari lagi yah nanti cape" ucap galih Edza mengangguk saja padahal ia baru berlari sebentar pikir Edza.

"Pi za nda a-ban" Edza mendongak menatap galih polos

Galih berjongkok menyamakan tingginya dengan Edza "nanti badan Ade sakit sakit lagi dari pada lari mending gendong sama Abang yu nanti Abang bawa lari Ade mau?" Tawar galih membalikan posisi badannya berlawanan.

Edza berbinar mulai naik ke atas punggung galih "Ciiih Aban" seru Edza mencicit.

"Hmm sama sama... okke sekarang Ade pegangan yang erat Abang akan lari terus kita salip bang agus sama bang Teguh okke"

"Okkeee!" Galih segera berlari dengan menggendong Edza menyalip kedua temennya dengan mudah.

"Woy kunyak kurang Asep!" Agus lantang

"Kurang asem goblok Asep mah bapakmu kocak" celetuk teguh setelah mengucapkan itu ia langsung berlari mengejar galih yang berlari sambil menggendong Edza penuh tawa dan keceriaan.

"Woyy tonggoni!!" Agus menyusul setelah ngebleng beberapa saat.

.

.

"Huhhh hah hah gile cape bener" Teguh sambil merebahkan diri di rumah pohon bersama kedua temennya yang lain beda dengan baby Edza yang tampak duduk sambil terkekeh lucu melihat para abangnya yang tepar.

Grukkk

"Ehh perut siapa tuh?" Teguh

"Ade laper ya?" Galih yang berada di dekat Edza

"Hehehe hmm Za pel a-ban" Edza dengan cengiran khasnya membuat mereka tergelak karena lucu.

"Gimana kalau kita mancing buat makan siang hari ini terus cari singkok di bakar enak tuh" Agus menyusul kan

"Boleh tuh Hayuk kita pinjem pancingan pak RT, kan dia punya banyak cukup buat kita" Teguh sambil berdiri.

"Nanti jaga pancing nya baik baik jangan sampe patah lagi, nanti aku yang kena marah sama bapak" galih memutar bola matanya malas,

mengingat beberapa hari lalu mereka memancing dengan meminjam pancingan milik bapaknya namun sayang pancingan kesayangan sang bapak harus patah akibat Agus dan Teguh yang bertengkar dan terpeleset, ujung ujungnya terjatuh dan menindih pancing itu dan alhasil potong menjadi dua bagian dan tentunya galih yang terkena getahnya.

"Iyaa iyaa...ya maap kan kaga sengaja iya ngga Gus" Teguh melirik Agus

"Yoi tenang aja sih gal kalau ngga bolehin kita buat rencana cadangan aje" Agus menyeringai

"Apatuh?"Teguh

"Ckk Ade lah....ngerti kan maksud aku" Agus menaikturunkan alisnya dan mereka semua mengangguk kecuali baby Edza yang menatap mereka polos sambil memiringkan kepalanya ke samping.

.

.

"Assalamualaikum"

"Walaikumusalam"

Baby Edzario✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang