5.mbooo~~

6K 485 30
                                    

.
.
.

"Astaghfirullah nak Edza bangun nak!!"
.

.

"Gimana dokter cucu saya baik baik saja kan" ucap mbok Narti,

setelah apa yang terjadi pada Edza mbok Narti segara membawanya menuju puskesmas terdekat di bantu/di antar oleh para tetangga mbok Narti, namun sayang karena saat di puskesmas kondisi Edza menurun dan sempat kejang hebat karena suhu tubuh nya yang melewati suhu tubuh normal,pada akhirnya Edza di bawa oleh mbok Narti ke rumah sakit itupun atas rujukan dari tenaga medis di puskesmas itu.

"Begini Bu kondisi cucu ibu masih lemah dia butuh di rawat di sini untuk beberapa hari ke depan dan juga saya masih ingin memeriksa keseluruhan apa penyebab cucu ibu demam tinggi" tutur dokter itu menjelaskan.

Tampa berfikir panjang mbok Narti segera mengangguk setuju "lakukan yang terbaik dok saya mohon sembuhkan cucu saya.. saya bakal bayar berapapun itu" ucap mbok Narti. Setelah berbincang bincang mengenai kondisi Edza mbok segera menuju ruang rawat biasa milik Edza karena suster mengabari Edza sudah bangun dan menangis.

Ceklek

"Hiks..hiks hiks" Edza menoleh langsung merentangkan kedua tangan mungilnya ke arah mbok meminta di gendong.

Mbok Narti yang mengerti pun langsung mengangkat Edza ke gendongan bayinya hati hati karena takut infus yang tertancap pada lengan mungil itu terlepas.

"Sstttt Edza berhenti nangis ya ndo cup cup nak ada mbok di sini" tutur mbok Narti sambil menimang baby Edza pelan.

Mbok sudah mencoba menghubungi nomor milik Laura dan Wiliam tapi nomor mereka tak aktif dan untuk telpon mansion mbok sudah lupa nomornya karena memang setiap satu bulan sekali nomor telpon mansion akan di ganti untuk menghindari telpon telpon tak jelas masuk.

"Hiks....kit" Edza terisak

"Ssttt mana yang sakit sayang hmm sini embok elus" lembut mbok Narti dengan tak berhenti menimang tubuh mungil di gendongan nya itu.

Edza menunjuk pipi chubby merah itu dengan jari telunjuknya."hiks kit hiks" Edza sesenggukan.

"Sssttt iyaa iya sayang cup cup mbok elus ya nak" ucap mbok mulai mengelus pipi chubby itu teratur tapi baru saja beberapa detik Edza langsung menangis kencang dan menggeleng ribut. Membuat mbok Narti kalang kabut.

"Sstt cup cup sayang ada yang sakit nak? Mana yang sakit kasih tau mbok"

"Hiks...hiks uhuk uhuk Hoek..."

"Astaghfirullah nak Edza!!"

"Uhuk Hoek hiks..."

Mbok Narti panik seketika melihat Edza muntah darah begitu banyak mbok Narti langsung histeris memanggil dokter dan suster.

"Hiks tolong cucu saya" mbok Narti terisak ia benar benar kalut.

"Mbok tenang dulu ya cucu mbok sedang di periksa, mbok tenang tolong tunggu di sini....semuanya akan baik baik saja" ucap seorang suster menenangkan setelah membawa mbok keluar dari ruang rawat Edza, dan  segera masuk ke dalam ruang rawat inap Edza untuk memeriksakan kondisi bocah mungil itu.

"Nak apa yang sebenarnya terjadi sama nak Edza" lirih mbok meneteskan air mata mengingat tangisan lirih dan juga darah yang keluar banyak dari mulut Edza.ntah apa sakit yang di derita bocah malang itu pikir mbok Narti sendu.



































































Baby Edzario✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang