.
.
."Yooo mboo a-yoo~~" ucap bocah mungil sambil menarik narik baju sang mbok.
"Bentar sayang mbok bikin susunya dulu emang Edza ngga mau bawa susu ke sana nya?" Ucap mbok sambil melirik ke kebawah terkekeh melihat Edza yang menatap nya polos mencebikan bibirnya sambil berkaca kaca karena tak sabar ingin segera pergi menemui Abang abangnya di tambah ia juga ingin melihat api unggun.
"Gun mboo gun..." Edza menghentak hentakkan kakinya kesal sambil terisak.
"Ye elah cil sabar kali lagian cuma api unggun doang" Iki menatap Edza jengah.
Edza menatap Iki dengan mata berkaca kaca dan seketika "hueeeeeeeee!"
Mbok yang sudah membuat susu dalam dot pun langsung mengangkat Edza ke gendongan koalanya menimang si kecil ke kanan dan ke kiri,
memang saat sudah bermain bersama kelima remaja dan mandi sore tadi Edza tertidur kembali padahal katanya ia ingin pergi melihat perkemahan dan api unggun yang di gadang gadang sangat bagus dan menakjubkan itu Edza menjadi bersemangat tapi si kecil kalah oleh rasa kantuk dan pada akhirnya saat bangun rewel dan terus menunjuk ke arah luar untuk pergi menemui Abang Abang nya dan melihat api unggun itu.
Padahal waktu juga masih menunjukan jam delapan malam dan api unggun akan di mulai satu jam lagi tapi yah yang namanya anak kecil bukankah tidak sabaran?.
"Hiks gun mboo hiks"
"Iyaa iya kita liat api unggun nya yah ayo kita liat tapi Edza nya berhenti dulu nangis nya sayang nanti api unggun nya ngga mau nyala loh" random mbok sambil membenarkan pengais nya untuk menggendong Edza lalu mulai berjalan tak lupa mengunci pintu terlebih dahulu.
.
.
"Ramai juga ya" monolog mbok sedangkan Edza yang lelah menangis hanya diam sambil bersandar dengan piwpiw dan dumi nya yang ia peluk sedari tadi.
"Adee sini sini..." Itu Teguh sambil melambaikan tangannya bersama kedua temennya yang lain tengah duduk di kursi yang memang berada di sana.
"Ugh Aban mboo a-ban" tunjuknya pada ketiga temennya.
"Iyaa sayang kita ke sana ya" ucap mbok sambil berjalan ke arah ketiga teman Edza.
"Sini Edza duduk di sini kita lihat mereka yang lagi upacara dulu" ucap galih mengangkat tubuh Edza untuk duduk di sampingnya di tengah tengah galih dan Agus.
"Mbok di sana ya sayang" tunjuknya ke arah kerumunan ibu ibu. Edza mengangguk mengiyakan sambil memberikan dotnya tinggal hanya menyisakan piwpiw di dekapannya.
Setelahnya mbok berjalan ke arah kerumunan para ibu ibu yang tengah berbincang sembari menemani anak mereka yang tengah melihat dan bermain di halaman rumah pak RT.
"Uwahh A-ban Al" Cicit baby Edza berbinar melihat pemuda yang ia baru kenal tadi siang itu yang kini tengah menjadi pemimpin di upacara sebelum upacara persiapan api unggun di sana,tampak gagah dengan pakaian pramuka yang tampak lengkap oleh rompi rompi di lengan dan dada bajunya jangan lupakan selempang yang bertuliskan nama pemimpin si sana.
Author ngebayangin nya sumpah Al keren banget😭🙏 abaikan
"Ade kenal ya?" Tanya galih mendengar cicitan Edza begitupun Agus dan Teguh.
Edza mengangguk lucu membuat rambut nya bergoyang sesuai irama gerakan si empu.
"Ade kenal dari mana bukannya kita cuman kenalan sama bang Denis,Bang Hendra sama siapa satunya lupa aku"
"Bang Travis" ucap teguh sambil melirik Agus jengah.
"Yaa pie wong angel sih aran ne" yaa gimana orang susah namanya. Ucap Agus melirik teguh sinis.
KAMU SEDANG MEMBACA
Baby Edzario✓
Randommenceritakan kisah seorang bocah mungil yang di buang oleh kedua orang tuanya akibat tuduhan mencelakai saudara kandungnya sendiri. ia yang di cap sebagai anak haram padahal kenyataanya tidak dan saat di mana semua bukti terkait bocah mungil itu sal...