Akhirnya

16 6 6
                                    

Waktu memang sangat cepat berlalu. MOS yang dilakukan selama 3 hari ini sudah usai. Perkenalan singkat mereka, seharusnya kian mengikat.

Senja yang dari tadi mondar-mandir melakukan banyak hal. Naik-turun demi menemui beberapa guru dan menginformasikan agar segera berkumpul di aula. Acara penutupan MOS akan ditutup dengan ucapan terimakasih dan sambutan para guru yang dari awal dan pertengahan tidak dapat hadir.

Dan ya, Senja yang mempunyai suara merdu. Haris yang bisa memainkan gitar dengan syahdu akan menampilkan beberapa lagu, karena akhirnya MOS ini berjalan dengan sebaik-baiknya.

"Jadi, sebelum kalian pulang. Dan sebelum acara ini selesai. Kita mau menyanyikan beberapa lagu. Ada yang mau request?" Senja bertanya pada para peserta.

"Afgan kak, ku dengannya kau dengan dia"

"Armada kak, asal kau bahagia"

"Wali kak, langit bumi"

"Isyana sarasvati, tetap dalam jiwa"

Senja tersenyum "banyak banget, mana lagunya galau semua. Kalian galau? Jangan ya dek ya."

"Karena aku lagi suka lagunya Afgan yang ku dengannya kau dengan Dia. Aku mau nyanyiin itu buat kalian. Nyanyi bareng ya? Kita keluarin semua sakit hati kita di lagu ini" Senja menghembuskan nafas pelan.

Haris memulai petikan gitar, sedangkan Senja menampilkan senyum yang menawan.

Awalnya ku tak bermaksud apapun
Saat ku kenal dirimu
Kita hanya saling bercerita tentang
Ku dengannya kau dengan dia


Iya awalnya Senja memang tak bermaksud apapun. Perkenalan itu murni karena mereka adalah dua insan yang saling bertemu di sekolah. Murni pertemuan dua insan yang hanya saling menganggukan kepala, lama-lama Tuhan menaruhkan rasa diantara dua pasang manusia.

Mengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang tlah terikat janji
Engkau pun begitu

Setelah kehilangan kemarin, Senja selalu bertanya pada dirinya sendiri "Mengapa tuhan pertemukan, tapi Tuhan juga yang memisahkan" bukan, Senja bukan seorang Hamba yang durhaka. Ia hanya menerka-nerka maksud dan tujuan sang Semesta apa.

Ku coba lawan aturan yang ada
Tuk terus bersamamu
Semakin ku tenggelam dalam keadaan
Semakin ku menginginkan lebih

Semakin Senja teringat, semakin pula kenangan mereka menyerobot dan mengobrak-abrik pertahanan dirinya. Bukan cuman kenangan manis yang hadir tapi luka yang mengalir pun sering muncul.

Mengapa Tuhan pertemukan
Kita yang tak mungkin menyatu
Aku yang tlah terikat janji
Engkau pun begitu ho ho ho ho ho ho

Ha ha ha ha ha ha
Ho ho ho

Jadi Semesta, apa memang dua manusia ini tidak bisa dipersatukan kembali? Apa memang dua insan yang dulunya saling terpatri ini harus kembali menjadi dua manusia asing tanpa sapa? Kalau iya, tolong tuntun Senja agar tak hilang arah.

Setelah membuka mata, dan menyelesaikan liriknya. Senja terkejut dengan mata hitam yang segelap malam dari beberapa meter dihadapannya, yang melihat Senja tanpa kedip.

Sungguh, manusia itu yang membuat Senja selalu kaku. Manusia itu yang selalu membuat senja menerka isi kepalanya.

Senja menolehkan kepalanya kepada Haris, sosok yang sama yang dulunya selalu menjadi objek bertengkar mereka berdua.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 24 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tiang luka Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang