5 - 🐣

3.6K 157 6
                                    

happy reading sweetie










Darren kini sudah segar sehabis bilas tadi, ia mengenakan pakaian santai nya hanya celana pendek hitam selutut dan kaos polos hitam.

Ia beranjak untuk kekamar sang kakak, Darel. Namun ia bertemu dengan Samuel yang akan menuju kekamar nya sendiri seraya menggendong koala Axel yang tertidur pulas.

"Baby tidur dad?" Tanya nya dan diangguki Samuel.

"Dimana kakak kakak kamu?" Tanya Samuel.

"Di kamar" jawab Darren.

"Yasudah Daddy ke kamar dulu" pamit Samuel diangguki Darren. Ia kembali masuk kekamar sang kakak.

Cklek

Darren tersenyum kala melihat sang kakak yang tertidur pulas. Darren ingat, jika kakak nya yang satu ini mempunyai tubuh yang rentan sakit dan mudah lelah. Apalagi Darel juga mempunyai maag dan lambung yang sensitif.

Darren merebahkan tubuhnya disisi Darel. Ia memeluk sang kakak dari belakang dan tangan kekarnya melingkar di pinggang ramping Darel.

Kepalanya ia taruh diceruk leher Darel, menghirup rakus aroma khas sang kakak. Dan ia memejamkan matanya.

Darel mengerjapkan mata, ia merasa ada yang memeluk nya dari belakang, ia menghadap kebelakang dan menemukan Darren sang adik.

Ia tersenyum lalu berbalik dan membenamkan wajahnya didada bidang Darren. Dan kembali melanjutkan tidurnya.

Sedangkan dikamar sebrang Darel, tepatnya kamar Nathan. Nathan sudah mendudukkan dirinya dan bersandar pada headboard ranjang.

Pakaiannya pun sudah berganti menjadi celana pendek hitam selutut dan kaos putih polos. Ia sedang melihat ponselnya. Lean masih dikamar mandi untuk membilas tubuhnya.

Cklek

Lean keluar dengan handuk sepinggang yang menutupi area privasinya, rambutnya masih basah karena pemuda itu belum mengelapnya dengan handuk.

"Pakai kaos kakak" titah Nathan diangguki Lean, ia berjalan ke walk in closet untuk memakai pakaiannya.

Lean sudah segar dengan celana putih selutut dan kaos putih polos milik sang kakak.

"Mau kemana?" Tanya Nathan ketika mendapati Lean yang ingin keluar dari kamarnya.

"Ambil Snack" balasnya diangguki Nathan.

Beberapa menit kemudian, Lean kembali dengan banyak Snack serta camilan lainnya untuk mereka berdua makan.

Karena mereka berdua ingin menonton film dikamar Nathan. Lean menaiki ranjang Lean dan duduk disisi sang kakak.

"mau menonton apa hm?" Tanya Nathan.

"Action" jawab Lean diangguki Nathan.

Nathan mengambil remote TV besarnya dan menyalakan TV tersebut. Lean merapatkan duduk nya disisi sang kakak, kepalanya ia sandarkan dibahu lebar Nathan, netranya fokus kedepan layar besar.

Dipangkuannya ada setoples cookies keju yang sedang dimakannya dan Nathan terus menerima suapan dari sang adik.

"Apa ini kelakuan dokter tampan" ucap Nathan disela sela waktu menonton filmnya.

"Hssst kakak diam" jawab Lean, telunjuk besarnya mengarah di bibir Cherry milik Nathan.

Nathan terkekeh, ia merebahkan tubuhnya dan paha Lean menjadi bantalnya. Tangan besar Lean tak henti hentinya mengelus Surai hitam Nathan.

 El and Jerganio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang