11 - 🐣

1.7K 103 14
                                    


happy reading sweetie














S

eperti biasa, setelah makan malam mereka akan berkumpul di ruang keluarga, Axel duduk anteng dipangkuan Darren dengan satu kemasan permen jelly baby bear dari Nathan.

Sedangkan Nathan dan Lean sedang mengerjakan sesuatu dilaptopnya lalu Samuel sedang berkutat dengan iPad nya dan Darel yang tiduran dipaha Samuel sedang bermain Game. Tentu mereka sambil terus memantau sikecil.

"kwakwak mawu" tawarnya kepada Darren dengan tangan bantet yang berisi satu permen jelly itu.

"telan dulu sayang" ucap Darren pelan seraya mengelus pipi bulat yang menggembung lucu.

Setelah menelan Darren membuka mulutnya, Axel yang paham ia tersenyum lucu dan memasukkan permen kedalam mulut Darren.

"enak?" tanya nya.

"enak" jawab Darren, permen ini terbuat dari buah buahan. Itu karena Nathan yang tidak mau adiknya memakan makanan sembarangan.

"terima kasih" ucap Darren diangguki Axel.

"lagi?" tanya nya.

"no, buat baby saja" jawab Darren. Axel mengangguk tangan besar Darren membawa kepala Axel untuk menyandar didada bidangnya.

Si kecil fokus menonton tayangan Pororo dihadapannya.

"Arghhh bastard! ck sialan!!" teriak Darel tanpa sadar karena kalah dari gamenya.

Nathan, Lean, Samuel dan Darren menajamkan pandangannya ke arah Darel.

tuk!

"awshh" ringis Darel kala bibir nya mendapat sentilan dari Samuel.

"mengumpat hm!?" tanya Samuel, Darel melototkan matanya.

"eeh maaf Daddyyy, Zael tidak sengaja" ucap nya ia segera duduk tegak.

"beruntung baby tidak mendengar" ucap Samuel, memang karena Axel fokus menonton.

"maaf daddyy" ucap nya lagi. Samuel menghela nafas dan tersenyum lembut.

"jangan diulangi Zael, itu tidak baik" ucap Samuel lembut seraya mengelus Surai silver Darel.

"iya, Zael tidak" jawabnya seraya memeluk manja Samuel.

Dirasa bosan memainkan game nya, Darel beranjak dan duduk di sisi sang adik kembar, ia menoel Noel pipi bulat sosok dipangkuan Darren.

"bayiii" sapanya.

"hum? kakak mawu?" tawarnya, Darel mengangguk dan melakukan seperti Darren tadi.

"terima kasih" ucap Darel diangguki si kecil.

Tiba tiba ide jahil terlintas dikepala Darel.

"bayi" panggil nya.

"kau tau?" lanjut Darel, Sedangkan Darren menatap curiga ke arah sang kakak.

"hum?" Axel yang penasaran ia menatap fokus sang kakak. wajah imutnya benar benar serius membuat Nathan, Lean dan Samuel terkekeh.

"permen ini, terbuat dari daging beruang" ucap Darel membuat si kecil melototkan matanya. Darren, ia sudah menduga.

"kakak bohong!" sangkal si kecil.

"serius bayi, bahkan ada yang berdarah darah" ucap Darel.

Mata bulat itu berkaca kaca dengan bibir yang melengkung ke bawah.

 El and Jerganio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang