10 - 🐬

2K 125 24
                                    

happy reading sweetie












Sedangkan Darel ia menahan tawanya. Dirasa sudah cukup, Axel menyerah ia menunduk dan beringsut turun dan berjalan lesu ke arah Samuel. Sedangkan yang lain tetap menunggu apa yang akan si kecil itu lakukan.

"mohon maaf Tuan Samuel, kami sudah berusaha semaksimal mungkin, tetapi putra anda, Darel tidak bisa diselamatkan" ia memasang wajah lesu dan memandang Samuel.

Sedangkan Samuel ia tersenyum dan menarik tubuh mungil Axel agar duduk dipangkuannya.

"dokter ini sudah berusaha, terima kasih" tutur Samuel seraya mengecupi wajah imut Axel. ia tergelak karena geli.

"eh El tahu!" pekiknya tiba tiba.

Ia kembali mendekat ke arah Darel dan mengecupi wajah tampan sang kakak, membuat mata tajam Darel terbuka lebar.

"Look! kakak bangun" pekik nya girang.

Darel tertawa dan segera duduk, ia memeluk erat tubuh mungil sang adik.

"lucu sekali dokter Axel ini" ucap nya sembari mengecupi pipi bulat itu.

Samuel diam diam mengulum senyumnya, ia sangat senang karena pemandangan didepannya, sedari dulu ia tidak mau hubungan ia dan putra putranya tidak baik.

Dan kini, bertambah si kecil yang lebih mengisi hari harinya dengan tawanya.

Ia melirik jam tangan yang melingkar apik di tangan kirinya, pukul 5 sore.

"baby" panggil Samuel.

"hum?" tanya Axel yang sibuk memainkan tangan besar sang kakak yang melingkar diperut bulatnya.

"baby ingin cake cokelat?" tanya Samuel.

"eum boleh?" jawabnya dengan tatapan polosnya.

"of course sayang" jawab Samuel.

"iya, El mau! " pekiknya girang.

"ada lagi sayang?" tanya Samuel lagi.

"No Daddy, just cake".

Samuel mengangguk dan memerintahkan William yang berjaga tak jauh dari mereka.

Nathan membalikkan tubuh mungil Axel dan menjadi berhadapan dengannya, ia mengecup pipi chubby yang lembut itu.

Mengusir rasa bosan, jemari kecil Axel menggambar abstrak didada bidang sang kakak seraya bergumam sendiri, Nathan menghirup rakus aroma bayi yang sangat candu baginya dari tubuh Axel.

"ini Tuan" William datang dengan dengan nampan berisi sekotak kue.

"terima kasih Wil" jawab Samuel.

"terima kasih Om Willii" ucap si kecil.

"sama sama Tuan, Tuan kecil" jawab William sopan dan kembali ketempat nya.

"biar kakak suapi" ujar Lean diangguki Axel. Ia dengan senang hati menerimanya.

"open your mouth baby" pinta Lean.

"aaa" ujar si kecil membuka goa kecilnya.

"eumm~" racaunya ketika kue cokelat itu masuk kedalam mulut mungilnya.

Mereka memekik gemas melihat cara Axel makan, pipi chubby Axel yang memerah itu menggembung lucu seraya mengunyah kue.

Sedangkan Darel ia sedang bermanja ria dengan sang adik kembar, Darren. Ia terus memainkan sang adiknya itu sesekali menjahili.

 El and Jerganio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang