8 - 🐬

2.3K 121 6
                                    


happy reading sweetie











Varrel yang menyadari langsung memangku Axel.

"hei hei, maafkan kita, baby terkejut ya" tutur Varrel lembut seraya mengelus punggung sempit Axel.

"baby, dengarkan kakak ya, soda itu tidak baik untuk baby, soda itu untuk orang dewasa oke?" jelas Varrel lembut membuat Axel menganggukkan kepalanya.

"pintarnya bayi kakak ini" Varrel mengecup kedua mata indah Axel.

"baby haus hm?" tanya Varrel.

"huum" jawab Axel, ia turun dari pangkuan Varrel dan merangkak kearah Zico.

"kakak~" Axel merangkak kepada Zico dan Darel. Ia menimpa tubuh kekar Zico dan tidur diatasnya. Zico terkekeh.

"bayi siapa ini lucu sekali hm?" tanya Zico sembari memeluk Axel erat.

"El punya Daddy El" pekiknya

"bukan punya kak Zi?" goda Zico, Axel hanya menggeleng lucu sembari tertawa.

"baby, do you want milk??" tanya Darel.

"ya! adek mau milk!" pintanya antusias, sedari tadi ia ingin sekali, namun saat dikantin tadi ia malu.

Darren segera beranjak dan membuat susu varian madu untuk sikecil. Setelah beberapa menit, ia kembali dengan sebotol Dot susu hangat

"baby, ini" Darren menyerahkan botol Dot itu dan diterima baik oleh Axel.

"thank you kakak" ucap nya.

"sama sama bayi" balas Darren dan duduk ditempatnya semula.

Zico beranjak duduk dan membawa Axel dipangkuannya dengan menyamping, tangan satunya memegang botol Dot itu.

"open your mouth baby" pinta Zico dan dituruti Axel.

Semuanya memandang wajah imut Axel tertegun, lihatlah pipi chubby Axel yang memerah itu bergerak naik turun dengan menghisap rakus nipple buatan itu, dengan mata bulat yang terlihat sayu dan terbuka dan tertutup.

Satu tangan mungilnya bertengger didada bidang Zico seraya memainkan kancing kemeja seragam Zico.

Satu tangannya lagi mengenggam pergelangan tangan besarnya Zico yang sedang memegangi botol Dot itu.

Semua yang disana memekik gemas, bahkan Darel saja sudah beralih duduk dan menatap pemandangan didepannya.

"Hei bayi kita mengantuk" lirih Zico, tangan satunya menepuk nepuk lembut pantat si kecil, hingga susu itu sedikit tandas bersama mata bulat Axel yang menutup sempurna.

Dengkuran halus terdengar dan mulut mungil Axel yang sedikit terbuka, mereka terkekeh kala mulut mungil itu masih mencari sesuatu.

Darel dengan sigap mengambil pacifier yang sudah disediakan.

"lucunya" pekik Zico, ia mengecup pipi bulat Axel.

"baringkan saja dikasur" titah Gio dan diangguki Zico. Ia membawa tubuh mungil sikecil perlahan, dan sekali lagi mengecup keningnya.

"jelaskan" suara berat Gio mengalun ditelinga mereka, si kembar yang paham pun langsung mejelaskan bagaimana mereka bisa mempunyai si kecil Axel.

Reaksi mereka pun sama, marah dan tidak terima, namun semuanya sudah terjadi, tinggal mereka yang harus menjaga dan melindungi si kecil Axel. Bahkan Zico ngomel ngomel menyumpah serapahi Ryano Daven itu.

 El and Jerganio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang