9 - 🐣

2.1K 121 18
                                    


happy reading sweetie











"waww" lirih Darel, ia takjub dengan kamar bernuansa baby blue itu.

Di dinding nya terdapat gambar awan awan lucu juga dilangit langit kamar terdapat gantungan hiasan awan, sangat cocok dengan karakter sang adiknya itu.

Darren dan Samuel pun sama, mereka sama sama menyukai kamar baru sikecil.

Saat akan ditidurkan, mata bulat Axel perlahan terbuka.

"Daddy.." cicitnya, Samuel terkejut.

"baby Daddy sudah bangun?" tanya Samuel.

"sudah" jawabnya.

"tidak mengantuk lagi hm?" tanya Samuel.

"tidak, El lama sekali tidur" jawabnya.

Saat tangan mungilnya ingin menggosok mata bulatnya, namun ditahan oleh Samuel.

"no, nanti matanya sakit" ucap Samuel, ia meniup niup mata bulat Axel.

Axel tersadar ia dikamar asing menurutnya.

"Daddy! ini kamar siapa?" tanya nya.

"ini kamar baby" jawab Samuel.

Ia mendudukkan Axel ditepi ranjang dan ia berlutut menggunakan lututnya sebagai tumpuan untuk menyamakan tingginya dengan bungsunya itu.

"woaaah" mata bulatnya berbinar mengamati sekitar.

"baby suka hm?" tanya Samuel.

"suka adek suka!" jawabnya antusias.
Sedangkan Darel dan Darren terkekeh melihat wajah lucu sang adik.

"terima kasih Daddy" mata bulat itu berkaca kaca dan memeluk erat sang Daddy.

"sama sama sayang, lucunya bayi Daddy" ucap Samuel seraya terkekeh. Ia memeluk erat tubuh mungil Axel.

"sekarang, baby, kak Zael dan kak Ziel bersih bersih bersih dan ganti baju ya" titah Samuel lembut diangguki ketiganya. Sebelum beranjak mereka mencium kening Axel bergantian.

"mau Daddy bantu sayang?" tanya Samuel.

"no daddy, El ingin belajar sendiri, thank you Daddy" ucap Axel seraya mengecup pipi tegas Samuel.

"good boy, tapi panggil Daddy dan yang lain jika ada kesulitan oke?" pertanyaan sekaligus titah itu diangguki oleh sikecil.

"terima kasih Daddy" ucap nya sekali lagi kepada Samuel dan kembali memeluk sang Daddy.

"sama sama sayang" jawab Samuel.

"hanya Daddy yang dipeluk?" lirih Darel. Axel terkekeh geli dan segera menubruk tubuh kekar kedua kakak kembarnya itu.

"El sayang semuanya" suaranya teredam perut sikembar.

"kita lebih menyayangimu sayang" jawab mereka bertiga.

"benar tidak mau Daddy bantu?" tanya Samuel memastikan.

"El sendiri saja" jawabnya seraya tersenyum hingga mata bulatnya menyipit lucu.

"baiklah, jangan lama lama" pesan Samuel.

"okayy" jawabnya.

Dan mereka bertiga keluar dari kamar baru Axel. membiarkan si kecil mengenali dan mengamati kamar barunya agar nyaman.

 El and Jerganio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang