23 - 🐣

1.5K 114 12
                                    


happy reading sweetie





"apa sudah selesai?" tanya Javier, ia sedikit bosan dan ingin segera pulang ke Mansion.

"sedikit lagi" jawab Samuel, ia sedang mengotak Atik laptop dipangkuannya dibantu dengan Jevan.

"ck lama sekali" cibir Javier.

"hey bahkan Daddy tidak membantu kita" protes Samuel.

"Daddy sedang malas" jawab Javier enteng.

"nah sudah" ucap Jevano membuat Javier langsung berdiri tegap.

"kenapa daddymu ini ingin segera pulang kak" bisik Samuel kepada sang kakak yang tentu masih didengar oleh Javier.

"Daddy hanya bosan, cepatlah" ucap Javier dan segera melangkah keluar menuju pintu keluar diikuti Samuel dan Jevano yang sedikit dongkol.

Ketiga Pria gagah dan tampan itu berjalan beriringan dengan langkah tegasnya. Semua yang disana menatap kagum akan keturunan Jerganio.

Javier dan kedua putranya berjalan dengan tatapan dingin dan datarnya, jelas sangat berbeda ketika seperti diruangan Samuel. Sementara dibelakang mereka terdapat Zero, William dan Satu lagi asisten setia Jevano, Jayden Lorenzo yang mengikuti langkah sang tuan masing masing didepannya.

Javier, Samuel dan Jevan masuk dimobil yang sama yang dikendarai oleh Jevan sendiri. Sementara mobil sang tangan kanan berada tepat dibelakangnya.

Kedua mobil hitam mewah itu berjalan meninggalkan area kantor megah Samuel dengan diiringi keempat mobil yang berisi bodyguard suruhan Javier.

Gerbang tinggi Mansion megah Jerganio otomatis terbuka ketika mendapati kendaraan tuan rumah memasuki area mansion. Javier berjalan terlebih dahulu disusul kedua putranya.

Semua bodyguard dan maid menunduk hormat kala tuan rumah nya sudah datang kembali di mansion.

Saat Javier ingin duduk diruang tamu, namun ia teringat sesuatu dan kembali melanjutkan langkah tegasnya.

"kamar Zael" ucap Javier diangguki Samuel dan Jevano.

Cklek

Semua orang yang sedang asyik dengan kegiatannya menoleh seketika kala melihat pintu kamar Darel yang terbuka.

"hey boy" sapa Javier, ia duduk ditepi ranjang king size Darel.

"hai grandpa" jawab mereka semua.

"bagaimana sekolahnya?" tanya Javier.

"baik, semuanya lancar grandpa" ucap mereka semua. Diam diam Samuel dan Jevano tersenyum tipis melihat kekompakan mereka.

"benarkah? tidak ada yang membolos kan" pertanyaan itu mengambang seketika, hening semuanya.

"tidak ah iya tidak" jawab mereka bisik bisik.

"benarkah" timpal Jevan.

"kalian tidak berbohong kan" tambah Samuel membuat kamar Darel seketika hening.

Apalagi melihat tatapan intimidasi dari Javier, Samuel dan Jevano. Javier duduk tenang ditepi kasur Darel seraya menyilangkan kedua kaki jenjangnya dengan tangan bersedekap dada, dan kedua putranya berdiri tegap disamping ia duduk.

"grandpa ini ada ada saja, tidak mungkin kita seperti itu" elak Axie, namun matanya meliar kemana mana.

"kita kan anak rajin grandpa" tambah Darel gugup. Mereka lupa jika di mansion semua orang berkumpul, maka mereka dengan seenaknya membolos tadi.

 El and Jerganio Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang