21: Bitter [Sasuke X Sakura]

463 74 15
                                    

Agar lebih nyambung, silahkan baca book saya yang berjudul THE FIRST ONE.

______________________________________

Bitter

[Side story from THE FIRST ONE - Nejisaku]

Naruto ©Masashi Kishimoto
Pair: Sasuke X Sakura

Warn:
#DLDR

.

.

.

.

.


"Kau yakin akan pergi lagi?"

Suara itu memecah keheningan yang telah terjadi selama beberapa menit. Desiran angin yang menerbangkan jubah kedua nya, menghantarkan suasana yang dramatis. Hokage dan hokage bayangan itu tengah berdiri diatas ukiran wajah sang hokage.

"Mereka akan kembali sebentar lagi."

Naruto, laki-laki itu menoleh kesamping. Memandang sang sahabat dengan dahi berkerut bingung. "Lalu bagaimana dengan Sarada? Dia membutuhkan mu."

"Ada ibunya bersama nya."

"Kau pikir anak mu tidak butuh figur seorang ayah? Teme, jangan terlalu terpaku pada cinta sepihak mu. Pikirkan juga nasib anak mu. Apa kau tidak menyayangi nya?"

Sasuke menghela nafas. Alih-alih memikirkan si cilik Uchiha, justru bayang-bayang sosok gadis kecil berambut merah muda panjang yang kembali memenuhi pikirannya. Laki-laki itu menelan ludah, membasahi tenggorokan nya yang mendadak kering memikirkan satu kemungkinan.

"Gadis kecil berambut merah muda. Apa dia⎯ "

"Hanami?" Tebak Naruto. Hanya dua orang dengan warna rambut itu di desa, pasangan ibu dan anak.

"Dia putri Sakura?"

"Iya."

Gadis cantik bertubuh pendek yang dilihat nya beberapa saat lalu ternyata benar anak dari cinta nya. Sasuke mengulum senyum kecil. Pantas saja ia begitu menggemaskan, persis seperti ibunya.

Hanami bahkan lebih mencuri perhatian nya ketimbang Sarada yang juga berlarian bersama si cilik merah muda. Sisi lain darinya mengutuk dirinya sendiri yang keterlaluan sebagai seorang ayah. Kenapa ia malah jatuh hati pada putri orang lain ketimbang putrinya sendiri?

Andai semuanya berjalan sesuai rencana, Hyuuga cilik menggemaskan itu pasti akan terlahir sebagai Uchiha. Ah, mengingat itu membuat Sasuke kesekian kalinya mengutuk takdir yang membuat nya tidak berjodoh dengan cintanya sendiri.

"Kau tahu? Sarada tumbuh menjadi anak yang pintar dan cantik. Dia begitu mirip denganmu, teme!"

"..."

"Cobalah kau temui dia, pasti dia akan sangat senang."

"Entahlah."

Laki-laki berjubah hitam itu berbalik. Hendak pergi, tapi perkataan Naruto selanjutnya membuatnya terdiam ditempat. "Setelah kau gagal menjadi kekasih Sakura, gagal menjadi suami bagi istrimu, sekarang kau ingin gagal lagi? Kau ingin gagal juga sebagai seorang ayah?"

Kata-kata tajam namun benar adanya. Ia lah manusia yang gagal itu.

Sasuke mendongak, memandang langit dengan manik sedih. Bayang-bayang masalalu kembali merasuki otaknya yang penuh, membuatnya pusing saja. Andai kepalanya ini bisa bongkar pasang, pasti ia akan mencopotnya sejenak agar tenang.

SAKURA HAREM SERIESヅTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang