SAKURA HAREM SERIESヅ

13: Cigarettes [Indra X Sakura]

Cigarettes

Naruto ©Masashi Kishimoto

Pair: Indra X Sakura

Warn:
#DLDR
.

.

.

Walaupun terancam jomblo seumur hidup, Haruno Sakura tetap big no dengan laki-laki perokok. Benda yang paling ia benci didunia ini, rokok. Terkutuklah manusia yang telah menciptakan benda tersebut.

Sebagai mahasiswi kedokteran, haram baginya benda tersebut. Ia paling tidak tahan dengan baunya, tidak salah jikalau ia kemana-mana seringkali menggunakan masker.

"Minggir, minggir. Woi minggir!"

Pagi yang cerah dan menyenangkan. Harusnya, jikalau bandit satu itu tidak bertingkah lagi. Haruno Sakura mengeram tertahan, melirik tajam pada Ōtsutsuki Indra yang tengah mengendarai sepeda di lorong panjang tersebut. Tidak lupa mahasiswa culun si pemilik sepeda mengejar laki-laki itu dari belakang.

Pemandangan biasa bagi semuanya melihat laki-laki itu mengacau. Sakura menghela nafas, merasa kasihan pada mahasiswa culun tersebut namun ia bisa apa? Ingin membantu namun ia takut dibully oleh geng aneh yang diketuai oleh pangeran Ōtsutsuki tersebut.

Gadis bermasker itu kembali melanjutkan langkahnya. Menjalani rutinitas monoton nya sebagai mahasiswi genius nan teladan dari fakultas kedokteran. Sakura mengulum senyuman manis dibalik masker yang menutupi wajah cantiknya.

______________________

Sakura tengah serius mengetik sesuatu pada laptop merah mudanya saat seseorang tiba-tiba mendobrak keras pintu kelasnya. Gadis itu terlonjak kaget, menatap horor si pelaku yang tengah terpaku dengan wajah datarnya yang menyebalkan.

"Ini aku salah ruangan atau memang semuanya telah bubar?" Mengabaikan tatapan tajam gadis bermasker tersebut, si pelaku ⎯ Indra dengan santai melirik jam nya yang telah menunjukkan pukul 5 sore.

Aish, ternyata dia tidur terlalu lama hingga melewatkan kelasnya. Kelasnya telah bubar sejak dua jam yang lalu, namun apa yang dilakukan gadis aneh bermasker itu?

Dengan langkah congkak, Indra menghampiri nya. Duduk diatas meja sembari menyeringai, membalas tatapan tajam dari manik bulat tersebut.

"Hai."

"..."

"Aku Indra. Kamu?"

"..."

Alis Indra menekuk kesal. Alih-alih membalasnya, gadis aneh tersebut justru hanya diam sembari senantiasa memandangnya tajam. Ini benar manusia atau penunggu kampus ini?

Indra memajukan wajah nya, menilik lebih dekat wajah si gadis merah muda. Salah fokus pada matanya yang cantik, merasa tidak rela penunggu kampus punya mata seindah itu.

"Halooooo." Sapanya lagi.

"Bau rokok."

Sakura mendorong menjauh wajah Indra. Menahan mual saat indera penciumannya menangkap samar-samar bau rokok meskipun ia memakai masker.

"Kamu manusia?"

"Bukan."

"Lalu?"

"Bidadari." Jawab Sakura asal sembari membereskan peralatannya. Hendak pergi andai saja Indra tidak menahan lengannya. "Bidadari yah..."

Wajah laki-laki itu kian mendekat, membuat rasa mual Sakura berkali-kali lipat saat bau rokok semakin jelas tercium olehnya. Ingin pergi, namun berandalan ini memegang erat lengannya.