bab 40

5.8K 227 3
                                    

Keesokan harinya, jam 6 pagi Lingga sudah bersiap akan berangkat ke bandung. Salma yang sedari bangun tadi bolak-balik memastikan semua kelengkapan suaminya yang akan di bawa meskipun suaminya itu akan pulang tetapi tetap saja perlu persiapan.

"Sayang bantuin mas pake dasi dulu dong." pinta Lingga melihat Salma yang sedang menyiapkan bekal untuk suaminya bawa.

"Makanya mas kalo di bilangin jangan ngeyel. Coba kalo semalam langsung tidur pasti nggak bakal kelabakan sekarang." gerutu Salma saat memasang dasi suaminya.

"Iya, iya. Maaf mama." ucap Lingga setelah istrinya selesai memasangkan dasi nya.

"Bi Warsih itu tolong beresin bekel nya mas Lingga, saya mau lihat Arga dia udah nangis itu," Salma sedikit berteriak lalu berlari ke kamarnya karena mendengar suara tangis anaknya.

****

Siang hari ini Salma sedang duduk di ruang keluarga bermain dengan Arga. Pagi tadi ia sangat sibuk mengurusi berbagai persiapan suaminya yang akan pergi ke luar kota seharian ini.

Saat ini salma sedang menunggu mama Amel yang akan berkunjung untuk bermain bersama cucunya.

"Tunggu nenek ya, Arga mau main sama nenek?"

"Nek... Nekkk.." ucap Arga yang sudah bisa menyebut beberapa nama orang sekitarnya. Di umurnya 8 bulan ini Arga sudah bisa merespon dengan kosa kata yang sudah bisa ia ucap kan.

"Itu nenek udah dateng, ayo kita bukain pintu," sahut Salma menggendong anaknya lalu berjalan menuju pintu utama rumahnya.

Mama Amel begitu senang melihat cucunya yang kini sudah di gendongan nya.

"Nenek bawain mainan baru buat Arga," ucap Mama Amel yang sumringah bermain bersama cucunya.

"Kamu sama Lingga gak ada niatan tambah anak lagi Sal?" tanya mama Amel

"Nanti lah Arga aja masih kecil."

"Ya nggak apa-apa. Mama pengen loh punya cucu perempuan Sal."

"Ya kalo pun aku hamil lagi belum tentu juga anaknya perempuan ma, emang ada tutorial cara bikin anak perempuan?" sahut Salma sambil memperhatikan setiap pergerakan Arga yang merangkak di karpet.

"Ya iya tapi nanti kalo anaknya laki lagi juga gak apa-apa sal kan bisa coba lagi toh kamu masih muda ini" cecar mama Amel

"Halah mama ini sama aja kaya papa nya Arga." seru Salma

"Tuh suami mu aja udah minta, kamu sekarang lagi kb nggak?" Tanya mama Amel menatap lekat anaknya.

"Nggak ma. Aku belom pernah pake kb." jawab Salma

"Bagus itu. Apa perlu Arga nginep di rumah mama biar kamu makin intens sama suami mu?"

"Gak perlu ma."

"Pokoknya kalo kamu hamil lagi, kamu langsung kabarin mama ya."

Salma tersenyum sambil menganggukan kepalanya.

"Kalo nanti hamil lagi mama siap banget bantuin jagain Arga. Kamu kan tau mama tuh pengen banget rasanya tiap hari ngemong cucu." ucap mama Amel yang kegirangan sendiri.

Mama Amel dan Salma pun berbincang semakin hangat membahas tentang Arga dan membahas tentang adik-adiknya sesekali mama Amel juga mengajak Salma untuk bercerita tentang rumah tangganya.

Tak terasa sudah sore hari, mama nya sudah pulang barusan di jemput oleh ayahnya. Kini Salma sedang menyiapkan sedang membantu bi Warsih masak untuk makan malam sedangkan Arga di temani oleh Tiara yang sudah pulang dari kantor.

"Bi, goreng nugget nya pas mau makan aja biar masih anget pas di makan." ucap Salma yang baru saja selesai membuat menu mpasi Arga. Bi Warsih menjawab dengan anggukan kepala.

Masakan sudah matang semua, makan malam kali ini hanya bertiga Salma menyuapi Arga terlebih dahulu sebelum ia makan.

"Ma, papa pulang gak malam ini?" tanya Tiara pada mama sambungnya yang sedang mengisi piringnya setelah selesai menyuapi adiknya.

"Pulang, kenapa emangnya?" barusan saat selesai memasak Salma sempat mendapat kan pesan singkat dari suaminya yang mengatakan suaminya itu akan pulang larut malam dan mengingatkan untuk istrinya tidur tidak perlu menunggu nya.

"Gak apa-apa, tadinya aku mau tidur sama mama kalo papa gak pulang."

"Papa bilang sih pulangnya malam banget. Kalo kamu mau ayo tidur aja di kamar kamu." usul Salma yang memang ia juga sudah lama tidak tidur bareng Tiara semenjak menikah suaminya itu rewel sekali setiap ia ingin tidur terpisah dengan suaminya.

"Arga juga ya ma. Kita tidur bertiga!" sahut Tiara yang gembira mendengar usulan mama sambungnya itu.

****

Jam satu malam lewat, Lingga baru saja sampai di rumahnya. Namun ia tidak menemukan keberadaan istrinya dan juga Anaknya di kamarnya. Ia memilih untuk membersihkan dirinya dahulu lalu mengunjungi kamar Tiara istrinya pasti sedang tidur di sana, tebaknya.

Benar saja tebakan nya, setelah selesai mandi ia masuk ke dalam kamar anak sulungnya itu perlahan membuka pintu kamar dan berjalan mengendap-endap agar tidak mengganggu anak istrinya yang sedang beristirahat. Lingga tersenyum melihat anak istrinya tidur nyenyak seperti ini,

Cup

Lingga mengecup dahi Salma membuat sang istri membuka matanya.

"Mas, udah pulang?" tanya Salma dengan nada rendah agar tidak membangunkan anaknya yang sedang tidur.

Lingga mengangguk, "Iya. Lanjut tidur aja sayang." bisik Lingga yang berusaha ikut bergabung di ranjang besar milik Tiara.

"Wangi banget sih ma." bisik Lingga tepat di telinga tangannya memeluk pinggang erat istrinya dari belakang.

"Mass.. Ada anak-anak"

"Sebentar aja ma, kangen loh seharian gak ketemu nanti papa pindah ke kamar kok." lirih Lingga yang menikmati aromo khas tubuh Salma yang sangat candu.

"Udah sana, pindah ke kamar. Keburu ketahuan Tiara nanti." ucap Salma membuat Lingga melepaskan pelukannya dan bangun dari berbaringnya.

"Lagian kalo Tiara tau juga gak apa-apa dia pasti ngerti kok papanya kangen sama mamanya." ucap Lingga yang mendapati tatapan tajam khas istrinya jika kesal.

"Yakin mas bisa tidur sendiri?" tanya Salma saat melihat Lingga berdiri lalu menjauh dari kasur.

"Ya udah ayo kamu juga ikut pindah ke kamar kita." jawab Lingga menaik-turunkan sebelah alisnya.

"Udah sana tidur di kamar sendiri deh mas. Cuma beberapa jam dong kok nggak usah rewel deh." usir Salma sambil mengibas-ngibaskan tangan sebagai isyarat agar suaminya segera pergi.

Lingga tersenyum tipis lalu mengecup singkat bibir istrinya, padahal hanya seharian ini pria itu tidak bertemu Salma tapi rasanya seperti lama sekali tidak bertemu dengan istrinya.

"Ihh.. Main cium-cium kalo tiba-tiba anak nya bangun gimana coba"

"Iya, iya. Lagian mereka juga udah pules tidurnya." sahut Lingga yang menunjuk dengan dagunya ke arah anak-anak nya yang tertidur pulas kemudian keluar dari kamar Tiara.

Salma tersenyum saat suaminya sempat-sempatnya melayangkan flying kiss di ambang pintu kamar lalu menutup pintu perlahan agar tidak berisik mengganggu anaknya.

Setelah Lingga menghilang Salma pun kembali tidur lagi bergabung dengan kedua anaknya.

Cinta papa sahabat kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang