bab 49

2.5K 216 5
                                    

Pagi harinya Salma dan Lingga benar-benar bangun kesiangan jam 9 pagi mereka baru bangun dari tidurnya penyebabnya adalah Lingga yang benar-benar menggempur Salma semalaman.

"Mandi sendiri-sendiri deh mas aku gak mau ya nanti kamu minta lebih lagi." ucap Salma yang melihat Lingga ikut masuk ke dalam kamar mandi.

"Biar cepet maka nya kita mandi bareng. Janji deh gak minta lebih mandi aja," balas Lingga

"Ya udah, awas ya kalau minta lebih."

"Iya."

"Mas tangannya, aku bisa sendiri kok." ucap Salma yang sedang meratakan sabun cair di badannya dan merasakan tangan suaminya mulai nakal.

"Biar cepet, kamu kan gak bisa ngeratain di area punggung kan?" tanya Lingga yang tiba-tiba memeluk Salma dari belakang dan tangannya mulai meraba-rabanya area dada istrinya.

"Mas Lingga" kesal Salma mencubit lengan Lingga membuatnya mengaduh kesakitan.

"Iya, iya maaf lagian gemesin banget tau punya kamu kenyal-kenyal kaya squishy" Lingga tertawa kecil.

"Tadi mas bilang mau berendam sana berendam tuh airnya udah penuh." ucap Salma menunjuk bathtub yang sudah terisi air.

"Iya, iya. Mama gak mau berendam sama papa?"

"Gak mau, udah sana cepetan berendam nya jangan lama-lama." Salma membilas sabun sampai bersih kemudian memakai handuknya.

"Udah selesai mandinya?" Lingga yang baru saja berendam di bathub

"Menurut mas gimana? Aku masuk angin kalo nungguin kamu selesai berendam." sahut Salma yang berdiri diambang pintu kamar mandi.

"Hati-hati jalannya pelan-pelan aja jangan cepet-cepet gitu sayang." teriak Lingga yang melihat istrinya sedikit berlari.

****

"Kenapa sih mas dari tadi loh kamu senyum-senyum terus kaya orang gila tau gak?" Salma bergidik ngeri melihat Lingga yang senyum-senyum sejak keluar dari kamar mandi tadi.

"Suami sendiri di bilang gila,"

"Ya habisnya kamu begitu kan aku jadi ngeri mas."

"Kayanya kita harus sering-sering deh staycation berdua aja tanpa anak-anak." usul Lingga yang sedang merapihkan pakaiannya.

"Ngapain mesti staycation sih mas di rumah juga kan bisa kalo cuma mau berduaan doang."

"Tapi kita gak bisa kaya tadi malam mama sayang, pasti ada aja gangguannya. Apalagi nanti kalo si kembar lahir pasti kita jarang loh bisa kaya semalam." ucap Lingga yang mendekati Salma sedang bercermin.

"Arga sekarang udah tidur di kamar sendiri." balas Salma yang mengambil tas bawaannya lalu berjalan menuju pintu utama kamar hotel dimana suaminya yang sudah berdiri disana sejak tadi.

Tepat sebulan yang lalu, setelah renovasi kamar khusus untuk Arga sudah selesai. Lingga segera men traning Arga untuk tidur sendiri di kamarnya hingga akhirnya sekarang Arga tidur sendiri di kamarnya.

"Iya sih, tapi kan Arga juga masih sering kan tidur sama kita." sahut Lingga yang memang benar. Terkadang Salma masih merasa kurang siap melihat anaknya tidur sendirian.

"Udah ayo jemput Arga dulu baru pulang ke rumah." ajak Salma yang membuka pintu kamar hotel mereka.

"Kamu gak mau makan dulu di restoran hotel ini?" tanya Lingga saat keduanya masuk ke dalam Lift.

"Gak. Kita mampir ke rumah makan padang aja, aku lagi pengen makan rendang sama ayam pop." jawab Salma yang berdiri di samping suaminya.

"Oke, kita meluncur ke tempat yang kamu mau." Lingga mencolek dagu Salma sambil tersenyum.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cinta papa sahabat kuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang