Taman belakang kediaman Jewels selalu nampak asri dengan bunga-bunga mereka terutama mawar.
Kata kakek tukang kebun, tuan Count sangat menyukai mereka, apalagi mawar merah.
Pria tua itu mengira mungkin karena warna mata mereka yang hampir sama."Theophilus sebaiknya kamu beristirahat, hari sudah semakin panas dan kondisi mu tidak akan cocok untuk bekerja di bawah matahari." Ujar pria tua itu.
Theophilus tersenyum kikuk.
"Ayolah tuan Bard, saya hanya mematahkan tangan saya saja." Ujarnya seraya menggerak-gerakkan tangannya secara serampangan.Hal itu membuat tuan Bard menjadi kesal, pria itu menampar punggung anak muda itu dan berseru:
"Anak ini! Pandai sekali kau berkata-kata, memangnya aku tidak tahu kalau kamu itu tertembak dan dilempar gelas kemarin hah? Sudah lah, biarkan pria ini mengerjakan tugasnya."
Dia mendorong Theophilus.Theophilus meringis kecil,
"Ya ampun, kamu seharusnya bersyukur ada tulang muda yang mau membantu mu."Mendengar itu, tuan Bard berkata: "Justru karena tulang mu itu masih muda, akan aku gunakan di lain hari saat kau sudah benar-benar sembuh. Sampai hari itu datang, maka siapkan dirimu."
Theophilus tidak tahu harus tertawa atau kesal, "Pak tua ini sudah punya rencana rupanya."
Tuan Bard tertawa girang.
Theophilus pun pergi dari tempat perawatan dan berniat ingin kembali ke dapur seraya menyusuri taman.
Saat masih menjadi tuan muda di bumi, Theophilus juga sangat menyukai mawar. Dia memiliki vas bunga mawar di kamarnya, dan bahkan selalu menghadiahi teman, kerabat atau keluarganya mawar saat di acara spesial mereka.
Hal itu membuatnya teringat, jika orang yang terakhir kali ia berikan bunga mawar adalah seorang pria muda dari Prancis pada saat ulang tahunnya.
Dan juga orang meminjamkannya buku dan membawanya ke dalam cerita ini.Theophilus tersenyum simpul, "Kalau aku tahu akan begitu, seharunya aku tidak meminjamnya saja." Gumamnya.
Siapa yang menyangka jika hal itu akan membawa efek kupu-kupu pada dirinya.
Langkahnya berhenti di tengah-tengah jalan bebatuan taman, dan Theophilus nampak termenung.
Pikirannya mengarah pada hal-hal lain. Benar.
Jika ia tidak meminjam buku itu, mungkin ia masih akan hidup di bumi dan menjalani hari penuh kebosanan selama musim gugur.
Angin berhembus dan menerbangkan poni nya, rambut sehitam malam itu bergerak perlahan dan menampilkan iris amber milik anak muda itu dengan jelas.
Ia tidak tahu sampai kapan harus terjebak di sini, namun rencananya adalah bertahan hidup secara tenang dan lakukan apapun untuk kembali.
"Sebenarnya bisa saja aku pergi dari kediaman ini dan hidup dengan tenang sampai aku mati di sini."
Dia kembali melanjutkan langkahnya."Hanya saja tidak ada jaminan jika aku mati di sini tanpa keterlibatan apa pun, maka aku akan kembali ke dunia asal ku.
"Fakta bahwa aku tiba-tiba mengalami kejadian seperti ini, menjadi karakter yang tidak pernah ada lalu memiliki hubungan dengan tokoh utama, sudah jelas bahwa aku harus memiliki keterlibatan dengan para tokoh cerita untuk mencari petunjuk dan tidak bisa melarikan diri."
Theophilus tersenyum miris.
"Hah... Sialan." Dia mengusap wajahnya kasar dan menghela napas.Saat tiba di dapur, dia melihat beberapa pelayan tengah berbincang namun memiliki air wajah yang buruk.
Theophilus melihat Andy yang baru saja datang membawa baki ke dapur dan duduk di salah satu kursi.
Salah satu pelayan mendekatinya dan berkata: "Hei Andy, apakah mereka benar-benar membawa tuan Lendor keluar? Beliau benar-benar akan dipenjara?"
![](https://img.wattpad.com/cover/347100904-288-k739781.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Family of Jewels
Fantasia"Ini ... Tidak mungkin. Aku ... di mana ini?!" Theophilus Chamberlain, seorang tuan muda dari keluarga kaya raya di Inggris. Tidak tahu harus menyebut situasi ini dengan musibah atau bukan. Pulang ke rumahnya yang mewah nan nyaman dengan niat ing...