Chapter 20

240 39 0
                                    

Setelah Gio dan Kathrin sampai di taman kampus, mereka berdua langsung mencari tempat yang nyaman untuk mengobrol.

"Oke sayang, jadi sebenarnya apa yang membuat kamu tiba-tiba pergi tanpa kabar begini?" tanya Gio.

"Oke aku akan jelasin semuanya. Jadi gini, sebenarnya saat itu keluarga ku baru saja tertimpa musibah. Perusahaan papa aku mengalami pailit, akibat manager diperusahaan papa aku memiliki utang yang banyak pada debt collector dan dia mengatasnamakan perusahaan. Karena utangnya yang terlalu banyak, perusahaan papa aku gak sanggup melunasi semua utangnya. Hingga akhirnya, semua aset perusahaan disita oleh para debt collector itu" ungkap Kathrin.

"Jadi maksud kamu, perusahaan papa kamu bangkrut?" tanya Gio.

Dan Kathrin menjawab nya dengan menganggukkan kepala.

"Jadi hal ini yang membuat kamu hilang begitu tanpa ada kabar sama sekali?" tanya Gio lagi.

Kathrin kembali menganggukkan kepalanya, "Dan gara-gara itu juga, papa aku terkena serangan jantung dan harus dibawa ke luar negeri untuk penanganan yang lebih baik. Makanya kemarin itu aku pergi tiba-tiba tanpa memberi kabar pada siapapun, termasuk memberi tau kamu" jawab Kathrin.

"Astaga sayang, kamu kenapa gak cerita aja sih sama aku. Kan kalau kamu kasih tau, aku pasti bakalan bantu kamu" ucap Gio.

"Karena aku gak mau nyusahin kamu. Apalagi selama ini aku tuh sering banget nyusahin kamu, marah-marahin kamu, bahkan bikin kamu pusing dengan permintaan-permintaan ku yang gak jelas itu. Makanya itu, aku gak mau kasih tau kamu karena aku gak mau nambahin beban di kamu lagi" balas Kathrin.

Lalu Gio meraih kedua tangan Kathrin,kemudian menggenggam nya."Kath, aku sama sekali gak merasa dibebani kok sama kamu. Dan aku juga gak keberatan untuk membantu kamu dan keluarga kamu, aku ikhlas kok ngelakuin itu semua. Apalagi kan kamu itu pacar aku, jadi kamu gausah merasa gak enakan minta bantuan sama aku. Karena pastinya, aku siap untuk ngelakuin apapun untuk kamu" tutur Gio dengan tulus.

Mata Kathrin tampak berkaca-kaca, usai mendengar tuturan tulus dari sang kekasih nya itu. Sangking terharunya, Ia bahkan tak bisa berkata-kata lagi dan dia hanya menatap sendu wajah Gio. Lalu tiba-tiba dia langsung memeluk Gio dengan erat sambil beruraikan air mata yang sudah mengalir di pipi nya. Tanpa berpikir panjang, Gio langsung membalas pelukan itu sembari mengusap lembut punggung Kathrin.

"Makasih ya sayang, kamu udah mau bantuin aku. Jujur kalau gak ada kamu, aku gatau lagi harus minta bantuan sama siapa lagi. Karena aku takut orang-orang gak akan mau bantuin aku, apalagi dengan masalah sebesar ini. Sekali lagi makasih ya sayang, aku beruntung punya pacar seperti kamu" lirih Kathrin.

"Sama-sama sayang, aku juga beruntung kok bisa pacaran sama kamu" balas Gio.

Kemudian mereka berdua melepas pelukannya, lalu Gio langsung menghapus air mata Kathrin dengan jari jemari nya.

drett

drett

Disaat menikmati momen itu, tiba-tiba saja ponsel milik Gio berbunyi dan membuat keduanya terusik. Lalu Gio pun langsung mengambil ponsel dari sakunya.

"Eh bentar ya sayang, aku angkat telepon dulu" ucap Gio, kemudian Kathrin mengganggukkan kepalanya.

Lalu Gio pun langsung beranjak dari duduknya dan mencari tempat yang tak jauh dari sana untuk mengangkat teleponnya.

****

[Surabaya]

Malam hari yang sangat Indah bagi Sean, setelah sekian lama bergelut dengan gengsinya. Akhirnya malam ini dia berhasil mengajak Gracia untuk makan malam bersamanya disebuah restaurant. Ya walaupun berhasil, Sean tetap saja tidak bisa quality time berdua dengan Gracia. Sebab, anaknya Gracia yaitu Adel ikut bersama mereka. Adapun alasan anak Gracia ikut dikarenakan Gracia sendiri yang mengajaknya,karena Ia tak tega harus meninggalkan anaknya sendirian dirumah. Untungnya saja, Sean menyetujui permintaan Gracia dengan senang hati.

𝐀𝐜𝐜𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭𝐚𝐥 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang