Chapter 21

188 37 1
                                    

21:55 pm
#Kediaman Arsalan

Brak!
(suara pintu mobil ditutup)

"Mas Gio, biar saya aja yang masukin mobilnya"

"Ah iya pak, ini kunci nya. Kalau gitu saya masuk dulu"

"Iya mas"

"Oh ya pak Didit, papa sama mama saya udah pulang kerumah belum?"

"Sudah dari 1 jam yang lalu mas, mungkin sekarang sudah tidur"

"Oh oke, makasih ya pak"

"Sama-sama mas"

Kemudian Gio pun masuk kedalam rumahnya.

Setelah berada didalam, Ia langsung menuju ke lantai atas. Saat hendak ke kamarnya, Gio tiba-tiba berhenti di depan ruangan yang berada tepat bersebelahan dengan kamarnya. Lalu Ia tampak terdiam memandangi pintu ruangan itu, karena tak sengaja Ia teringat perbincangannya dengan kekasihnya malam tadi.

Flashback on

Disebuah restaurant

"Sayang"

"Hm"

"Mm..tadi pagi kan kamu bilang mau bantuin keluarga aku, memangnya kamu mau bantuin apa?" tanya Kathrin pada Gio yang sedang menyantap makanannya.

"Oh itu, rencananya aku mau bilang ke papa aku supaya bisa bantuin perusahaan papa kamu. Ya mudah-mudahan papa aku mau donasiin modal ke perusahaan papa kamu, supaya perusahaan keluarga kamu bisa berkembang lagi" jawab Gio masih fokus pasa makanannya.

"Eh jangan sayang" bantah Kathrin menolak.

"Loh kok jangan sih, ya justru bagus dong kalau papa aku juga ikut bantu. Lagian kan kamu tau sendiri, aku itu belum kerja dan sama sekali belum punya penghasilan" seru Gio.

"Ee..m-maksud aku sebaiknya papa kamu jangan tau tentang masalah ini. Karena aku gamau nanti nya malah merepotin keluarga kamu juga. Apalagi kan orang tua kamu belum mengenal aku, dan aku juga belum pernah ketemu dengan mereka. Jadi aku rasa, sebaiknya masalah ini cukup kamu aja yang tau" balas Kathrin.

"Tapi sayang-"

"Gio, aku mohon. Aku izinin kamu bantuin keluargaku, tapi aku mohon jangan sampai kedua orang tua kamu tau. Tapi kalau memang kamu keberatan, biar kami sendiri aja yang menyelesaikan semua masalah yang menimpa keluarga kami dan kamu gaperlu bantuin keluarga aku" ucap Kathrin memotong ucapan Gio.

Dengan penolakan tersebut, mau tak mau Gio harus mengalah dan mengurung niat baiknya itu. Karena mau bagaimana pun juga, sepertinya Kathrin sangat bersikeras untuk tidak melibatkan kedua orang tua Gio. Lantas, bagaimana cara Gio membantu keluarga Kathrin? Sedangkan Ia sendiri aja tidak memiliki penghasilan sama sekali dan sampai sekarang Ia masih bergantung pada kedua orang tuanya.

Gio menghela napasnya kasar,"Yaudah kalau memang itu mau kamu, aku bakal turutin. Tapi mau bagaimana pun juga, aku akan tetap membantu kamu. Dan aku akan cari cara lain supaya bisa membantu keluarga kamu" ujar Gio sambil mengelus punggung tangan Kathrin.

"Makasih ya sayang" balas Kathrin sembari tersenyum.

Flashback off

"Sepertinya apa yang dibilang Kathrin itu benar. Kalau aku minta bantuan ke papa, belum tentu papa mau ngelakuinnya. Apalagi kalau papa tau aku mau bantuin keluarga Kathrin, pasti papa bakalan marah besar. Karena sekarang ini status ku sudah menjadi suami Shani, dan pasti mereka gak akan setuju kalau aku bantuin wanita lain" bisik Gio dalam hati.

"Sebenarnya aku gak ingin ngelakuin ini, tapi ini satu-satunya cara agar aku bisa bantuin Kathrin" monolog Gio.

Lalu tanpa berlama-lama, Gio langsung mendekati ruangan tersebut dan bergegas membuka pintu nya dengan perlahan. Disaat pintu mulai terbuka, tiba-tiba saja...

𝐀𝐜𝐜𝐢𝐝𝐞𝐧𝐭𝐚𝐥 𝐥𝐨𝐯𝐞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang