SA-13

55 13 16
                                    

⚠️DISCLAIMER ⚠️
Area 21+ Dark romance, Adult romance, Action, Crime.
Semua tempat, kejadian, latar, visual yang di gunakan dalam cerita ini hanya karangan penulis semata.

...

VERO POV:

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VERO POV:

Mataku melirik Jessy sekilas. Dalam keadaan yang terikat oleh borgol besi itu membuat hati ku memanas.

Berani sekali bedebah ini memperlakukan wanitaku dengan tidak senonoh, batin ku.

Namun aku harus tetap menahan amarah ku demi pembalasan yang lebih rapi. Lagi pula jika aku langsung menyerang Yugi, maka Jessy akan lebih mendapatkan perlakuan yang lebih keji dari kemarin.

Tentu saja aku tidak akan membiarkan hal itu terjadi.

Manik mata Jessy menatap sendu ke arah ku, memberi kode agar aku menatap nya.

Aku tau sayang. Bersabar lah, ini takkan lama. Lakukan strategi mu selama aku mengulur waktu pada Yugi sialan ini.

Aku hanya memberikan kode melalui gerakan kaki pada Jessy. Dalam beberapa menit, ia paham akan kode yang ku berikan dan perlahan membuka kunci borgol itu dengan kawat besi.

Bibirku menyunggingkan senyum smirk bertepatan dengan ucapan bedebah sialan ini. Dia tidak tau saja bahwa wanitaku sangat hebat dalam mengecoh kan lawan.

Sial nya aku baru tau jika Jessy adalah snipper agen. Kemana saja aku selama ini hingga hal sebesar ini sama sekali tidak aku ketahui, atau mungkin memang Jessy sengaja melakukan itu.

Ekor mata ku melirik lagi ke arah Jessy. Ia sudah berhasil membuka borgol itu, Daebak!

Aku sedikit mengangguk lalu dalam hitungan detik, Jessy menyerang kedua bodyguard tolol itu. Menghajar dua pria bertubuh besar hanya dengan satu tangan dan satu kaki yang bergerak serempak.

Jessy membidik area leher dan kejantanan bodyguard itu.

Aku sempat terdiam kagum. Benar yang di katakan Jake kemarin.

Tangan ku juga langsung menarik pistol dalam saku jas, mengarah tepat pada dada Yugi.

Sama hal nya dengan ku, Yugi juga sudah mengarahkan pistol nya pada dahi ku.

"Bebedah sialan. Kalian mempermainkan ku, Hah!" suara nya begitu nyaring menyeruak pada pendengaran ku.

Alih-alih takut aku justru tertawa. Saat ini tak ada orang lain di dalam tempat ini kecuali aku, Jessy dan juga dirinya.

HITMAN×SNIPPER AGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang