SA-21

58 12 8
                                    

DISCLAIMER ⚠️
Area 21+ Dark romance, Adult romance, Action, Crime.
Semua tempat, kejadian, latar, visual yang di gunakan dalam cerita ini hanya karangan penulis semata.
𖥶𖥶𖥶

Seoul, Korea Selatan.
Jeromy tengah bersiap pergi ke kantor pusat kota Seoul, di mana hari ini adalah janjinya pada sang atasan untuk membuktikan bahwa Jeromy tidak berkomplot dan membantu Vero Kim dalam upaya pelarian diri dari kejaran para aparat kepolisian.

Ponsel yang sejak tadi berdering pun enggan dia hiraukan dan tetap fokus pada pakaiannya.

Setelah merasa semua persiapannya usai, Jeromy berangkat menuju kantor, menggendarai mobil tugas yang di fasilitasi oleh kantor. Jeromy jarang sekali menggunakan mobil pribadi jika berangkat kerja, kecuali ketika menyamar dan melakukan pengintaian, Jeromy akan menggunakan kendaraan pribadi. Rumah yang cukup jauh dari kantor membuat Jeromy melupakan sarapan paginya.

Melajukan mobil dengan kecepatan sedang, pria berusia kepala tiga itu membuka kaca pintu mobil, mengeluarkan kotak rokok dari laci dasbor, berniat menikmati pagi menjelang siang ini dengan sebatang rokok untuk mengawali aktivitasnya.

Berkendara sembari menikmati rokok yang terus ia sesap membuat perjalanan yang memakan waktu enam puluh menit tak begitu membosankan.

Ponsel Jeromy kembali berdering, tapi bukan dari ponsel yang ada di saku jasnya. Melainkan pada laci dasbor mobil.

Handphone yang berbeda?

Dengan gerakan santai namun pasti tangannya meraih ponsel tersebut. Tanpa melihat siapa penelpon, Jeromy menjawab begitu saja.

📞 "Aku sedang menuju kantor, Apa kau sudah siap?" tanya Jeromy.

📞"Mm... Tentu," sahut orang tersebut.

📞 "Dimana Jes-,"

📞" Sekarang bukan waktunya
untuk bertanya di mana wanitaku, Jeromy Park!"

Jeromy terdiam. Benar apa yang di katakan oleh lawan bicaranya. Dengan kesadaran penuh, aku membantunya hanya agar Jessy tidak lagi di bayang-bayangi oleh kematian. Segila itukah aku mencintaimu, Jes!

Dengan masih melamun, suara bariton Vero menyadarkan Jeromy dari curamnya dasar halusinasi yang ia ciptakan untuk Jessy.

📞 "Yaaak bodoh! Kau tuli kah?" teriak Vero.

Maniknya berkedip beberapa kali, agar fokusnya kembali dan membalas teriakan dan amukan Vero.

📞"Aku tidak tuli, Vero Kim!
Ya sudah jika begitu, kemungkinan kita akan memulainya sekitar dua jam lagi. Pastikan untuk mengikuti semua yang aku ucapkan." jelas Jeromy.

📞"Hm.. Aku tau, oke." sahut Vero.

Panggilan itu berakhir dengan Jeromy yang memegang kendali dalam misi membantu Vero kali ini.

Apakah ini sebuah pengkhianatan terhadap negara dan juga profesinya?

Bisa di bilang begitu. Sebab sesalah apapun para aparat yang Vero bunuh tempo waktu dalam pemburuan mafia narkotika, sejauh apapun para aparat itu masuk dan bermain kotor, hanya hukum negaralah yang pantas menghakimi mereka.

Jeromy juga tak menyangka dia akan bergerak sejauh ini, melenceng dari misi awal yang dulu sempat menggebu-gebu.

Tujuannya hanya satu, jabatan yang lebih tinggi dari pada sekarang. Dan itu akan ia terima setelah Jeromy mampu menangkap Vero.

HITMAN×SNIPPER AGENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang