Kedekatan Jennie dan Lisa mulai terasa lebih rumit ketika rumor tentang mereka mulai beredar di dunia maya. Beberapa media gosip mulai mencium kabar tentang Jennie yang sering terlihat dengan seorang pria misterius yang bukan dari kalangan selebriti atau sosialita terkenal. Meski identitas Lisa belum terungkap, spekulasi tentang kehidupan pribadi Jennie semakin merebak.
Suatu pagi, saat Lisa sedang bekerja di bengkel, teleponnya berdering. Itu adalah Jennie. Suaranya terdengar sedikit cemas. "Lisa, apakah kamu sudah melihat berita pagi ini?" tanyanya.
Lisa mengernyit. "Berita? Tidak, aku belum sempat. Ada apa?"
"Media mulai memberitakan tentang kita. Mereka sudah mulai mencari tahu tentangmu," kata Jennie dengan nada yang sedikit tergesa-gesa.
Lisa terdiam sejenak. Meski sudah menduga hal ini mungkin terjadi, dia tidak menyangka akan secepat ini. "Jadi, apa yang harus kita lakukan sekarang?" tanyanya, mencoba tetap tenang.
"Aku tidak tahu, Lisa. Aku takut mereka akan mulai mengganggumu atau keluargamu. Ini bukan sesuatu yang bisa aku kendalikan," jawab Jennie, suaranya terdengar lemah.
Lisa mengambil napas panjang. "Jennie, aku tidak peduli dengan apa yang mereka katakan tentangku. Selama kita baik-baik saja, itu yang paling penting. Tapi aku tidak ingin kamu mendapatkan masalah karenaku."
Jennie terdiam, hatinya bergejolak. Ia merasa bersalah karena kedekatannya dengan Lisa bisa membawa dampak negatif bagi kehidupan wanita itu. Namun, ada bagian dalam dirinya yang tidak ingin melepaskan Lisa hanya karena tekanan dari media.
Di hari yang sama, Jennie bertemu dengan Alison untuk membahas situasi tersebut. Manajernya tampak lebih cemas dari sebelumnya. "Jennie, aku sudah menduga ini akan terjadi. Kita harus membuat pernyataan atau mengambil langkah untuk meredam berita ini sebelum menjadi lebih buruk," kata Alison dengan nada serius.
Jennie menatap Alison. "Jadi, apa yang kau sarankan?"
Alison menghela napas. "Jika kau ingin menyelamatkan reputasimu, mungkin kau perlu membuat jarak dari Lisa untuk sementara waktu. Aku tahu ini bukan yang ingin kau dengar, tapi kita harus realistis."
Jennie merasa hatinya tersayat mendengar saran tersebut. Ia tahu bahwa langkah itu mungkin akan membuat segalanya lebih mudah baginya sebagai seorang artis, tetapi akan menjadi keputusan yang sangat berat bagi hubungannya dengan Lisa.
Malam harinya, Jennie menemui Lisa di bengkel setelah ia selesai bekerja. Ketika Jennie muncul di pintu, Lisa bisa melihat ada sesuatu yang mengganggu pikiran gadis itu. Ia langsung menghampiri dan memeluknya erat.
"Ada apa, Jennie?" tanya Lisa lembut.
Jennie terisak dalam pelukannya. "Aku tidak tahu harus bagaimana, Lisa. Manajerku menyarankan agar kita menjaga jarak untuk sementara waktu, demi mengurangi sorotan publik."
Lisa tertegun. Ia sudah menyadari bahwa ada risiko dalam hubungan mereka, tetapi mendengar Jennie mengatakan hal itu langsung membuat hatinya terasa sakit. "Apakah itu yang kau inginkan?" tanyanya perlahan.
Jennie melepaskan diri dari pelukan Lisa dan menatapnya dengan mata yang berkaca-kaca. "Bukan, tentu saja bukan. Aku tidak ingin menjauh darimu, Lisa. Tapi aku juga tidak ingin kamu atau aku mengalami masalah lebih lanjut karena hubungan ini."
Lisa menggenggam tangan Jennie dengan lembut. "Kalau begitu, kita tidak akan menyerah. Aku siap menghadapi semua ini bersamamu, Jennie. Jangan biarkan mereka membuat kita merasa tidak berdaya."
Kata-kata Lisa memberi sedikit kekuatan pada Jennie, meskipun rasa takutnya belum sepenuhnya hilang. Mereka berdua memutuskan untuk tetap bersama dan menghadapi apa pun yang datang, meskipun tekanan dari publik dan dunia selebriti semakin meningkat. Namun, Jennie tahu bahwa pilihan ini akan membawa konsekuensi yang lebih besar di masa depan.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Cinta Menyapa
ФэнтезиDi tengah gemerlapnya dunia hiburan, Jennie Kim adalah seorang idol aktris yang tengah berada di puncak kariernya. Dengan ketenaran yang melambung, dia dikelilingi oleh sorotan media dan penggemar yang tak pernah berhenti. Meskipun kehidupannya terl...