Setelah malam yang begitu berkesan bagi Jennie dan Lisa, keesokan harinya mereka menghadapi kenyataan bahwa hubungan mereka tidak hanya tentang perasaan pribadi tetapi juga tantangan yang datang dari dunia luar. Media terus mengikuti kisah cinta mereka, dan sorotan menjadi semakin intens. Setiap gerak-gerik mereka diikuti oleh kamera dan dibicarakan di berbagai platform sosial.
Di kampus, Lisa mulai merasakan dampaknya. Teman-teman sekelasnya mulai memandangnya dengan cara berbeda, dan ada desas-desus bahwa ia hanya mencari popularitas dengan menjalin hubungan dengan Jennie. Sementara itu, di dunia hiburan, Jennie mulai merasakan tekanan dari manajer dan agensinya yang khawatir bahwa hubungan tersebut akan memengaruhi kariernya.
Suatu sore, ketika Jennie selesai syuting sebuah proyek film, manajernya, Alison, mengajaknya berbicara empat mata. "Jennie, aku tahu hubunganmu dengan Lisa adalah hal yang penting bagimu, tetapi kau harus memahami bahwa ini bisa memengaruhi citra dan kariermu," kata Alison dengan nada serius. "Beberapa produser mulai mempertanyakan komitmenmu karena mereka merasa hubungan ini membuatmu terlihat kurang fokus."
Jennie merasa frustasi mendengar hal itu. "Alison, aku tidak akan membiarkan hubungan pribadiku mengganggu pekerjaanku. Aku profesional, dan aku bisa menangani keduanya," balasnya tegas. Namun, ada sedikit kekhawatiran di hatinya tentang bagaimana dunia hiburan bisa begitu kejam ketika datang pada urusan pribadi.
Di sisi lain, Lisa yang sedang menyelesaikan tugas di kampus juga merasakan tekanan dari berbagai pihak. Beberapa teman dekatnya mulai menjauh, dan ada pula yang terang-terangan mempertanyakan keaslian hubungan mereka. "Hei, Lisa, kau benar-benar berpacaran dengan Jennie? Atau ini hanya untuk sensasi?" tanya seorang teman dengan nada menggoda.
Lisa tersenyum, meski dalam hatinya ia merasa terganggu. "Percayalah, ini bukan tentang sensasi. Aku benar-benar mencintainya," jawab Lisa, meskipun ia tahu tidak semua orang akan mengerti.
Di tengah semua tekanan itu, Jennie dan Lisa bertemu di sebuah taman di pinggiran kota, tempat favorit mereka untuk beristirahat dari hiruk-pikuk dunia luar. Mereka duduk di bangku taman, saling berbagi tentang pengalaman masing-masing.
"Ini jauh lebih sulit dari yang aku bayangkan," kata Jennie sambil menatap danau di depan mereka. "Aku merasa karier dan kehidupan pribadiku tidak bisa berjalan seiring."
Lisa mengangguk, menggenggam tangan Jennie dengan lembut. "Aku tahu, dan aku merasakan hal yang sama. Tapi aku percaya, jika kita tetap bersatu dan saling mendukung, kita bisa melalui ini," ujarnya menenangkan.
Jennie menoleh dan menatap Lisa, merasakan ketulusan dalam kata-katanya. "Kau benar, kita tidak boleh menyerah hanya karena tekanan ini. Aku ingin kita tetap berjuang untuk apa yang kita miliki."
Mereka saling tersenyum, dan di momen itu, perasaan tenang kembali mengisi hati mereka. Meski dunia luar memberikan tantangan baru, mereka tahu bahwa cinta yang kuat akan membantu mereka melewati semua rintangan.
Namun, saat mereka beranjak pulang, sebuah mobil paparazzi berhenti tak jauh dari mereka, dan seorang fotografer mulai mengambil gambar mereka dari kejauhan. Jennie dan Lisa menyadari bahwa privasi mereka semakin sulit dijaga, dan tantangan berikutnya adalah mencari cara untuk tetap mempertahankan hubungan mereka di tengah sorotan publik yang terus mengawasi.
tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Saat Cinta Menyapa
ФэнтезиDi tengah gemerlapnya dunia hiburan, Jennie Kim adalah seorang idol aktris yang tengah berada di puncak kariernya. Dengan ketenaran yang melambung, dia dikelilingi oleh sorotan media dan penggemar yang tak pernah berhenti. Meskipun kehidupannya terl...