Bab 19 Dekat di Hati

6 2 0
                                    

Setelah malam penuh kehangatan dan kejujuran itu, Lisa dan Jennie semakin sering menghabiskan waktu bersama. Mereka mulai merasakan ikatan yang lebih dalam dan kembali menemukan kebahagiaan dalam kebersamaan mereka. Hubungan ini bukan lagi seperti yang dulu ada kedewasaan dan pemahaman baru di antara mereka. Mereka tahu bahwa cinta tidak selalu sempurna, tetapi yang terpenting adalah kesediaan untuk saling menerima dan tumbuh bersama.

Suatu hari, Lisa mengajak Jennie untuk berjalan-jalan ke sebuah taman di pinggir kota, tempat mereka dulu sering menghabiskan waktu bersama. Di sana, mereka menemukan sebuah bangku yang terlindung oleh pohon besar, di mana mereka sering berbincang hingga matahari terbenam. Mereka duduk di bangku itu, dan suasana menjadi begitu damai.

Mereka berbicara tentang mimpi-mimpi yang pernah mereka rencanakan bersama, lalu tentang bagaimana mereka bisa mencoba kembali tanpa terburu-buru. Saat angin dingin berembus lembut, Jennie merapatkan jaketnya, dan Lisa dengan lembut memeluknya untuk memberikan kehangatan. Dalam keheningan itu, ada rasa nyaman yang tumbuh, menghapus sisa keraguan yang masih tersisa.

Jennie menatap mata Lisa, dan ada sesuatu yang begitu tulus dalam sorotannya. Perlahan, ia mengulurkan tangan dan mengusap pipi Lisa. "Aku senang kita bisa kembali seperti ini," katanya dengan suara yang hampir berbisik. Lisa merasakan perasaan hangat menjalar di hatinya, dan ia menggenggam tangan Jennie.

"Aku juga," jawab Lisa pelan, lalu ia mendekatkan wajahnya. Bibir mereka bertemu dalam sebuah ciuman lembut, yang menggambarkan perasaan yang telah lama terpendam. Ciuman itu tidak hanya tentang kerinduan, tetapi juga tentang janji untuk saling mencintai dengan cara yang lebih dewasa dan tulus.

Setelah ciuman itu, mereka tetap berpelukan, menikmati momen yang begitu intim dan penuh kehangatan. Tidak ada kata yang perlu diucapkan lagi, karena keheningan itu telah berbicara cukup banyak tentang cinta dan kedekatan yang mereka rasakan.

Malam itu, mereka menyadari bahwa cinta mereka yang dulu pernah retak kini mulai kembali utuh. Tidak terburu-buru, tetapi perlahan-lahan, seperti bunga yang kembali mekar setelah musim dingin. Mereka berjanji untuk tetap bersama, menjalani hubungan ini dengan penuh kesabaran dan ketulusan.

tbc.

Saat Cinta MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang