Bab 9 Kejujuran yang Menguatkan

8 2 0
                                    

Setelah malam yang penuh emosi, Jennie dan Lisa mulai merasakan hubungan mereka semakin dalam. Keputusan untuk tetap jujur dan menghadapi tantangan bersama memberikan rasa tenang yang baru dalam hati mereka. Meski tidak mudah, mereka tahu bahwa cinta yang mereka bangun layak untuk diperjuangkan.

Pada suatu sore, Jennie memutuskan untuk mengunjungi Lisa di bengkelnya setelah syuting. Saat ia tiba, Lisa sedang sibuk memperbaiki sebuah motor, dengan wajah penuh konsentrasi dan baju yang sedikit kotor karena oli. Jennie tersenyum melihatnya, merasa ada kenyamanan dalam kesederhanaan yang dimiliki Lisa sesuatu yang tidak bisa ia temukan di dunia gemerlapnya sebagai selebriti.

Ketika Lisa menyadari kehadiran Jennie, ia langsung menyeka tangannya dan menghampirinya dengan senyum lebar. "Kau datang tepat waktu. Aku baru saja selesai dengan pekerjaan ini," katanya, sambil mengajak Jennie untuk duduk di bangku kecil di dekatnya.

Mereka berbincang santai tentang keseharian masing-masing, namun ada sesuatu di udara yang berbeda. Pandangan mereka bertemu lebih lama dari biasanya, dan jarak di antara mereka terasa semakin dekat. Saat suasana berubah menjadi hening, Jennie merasakan debaran jantungnya semakin kuat. Dia tidak tahu apakah itu karena keberadaan Lisa atau perasaan yang semakin jelas di hatinya.

Tanpa banyak kata, Lisa mendekat dan menyentuh pipi Jennie dengan lembut, menatap matanya dalam-dalam, seolah bertanya apakah ia diizinkan untuk melanjutkan. Jennie merasakan kehangatan mengalir dalam dirinya, dan tanpa ragu, dia mengangguk pelan. Itu adalah izin yang cukup bagi Lisa untuk mendekatkan wajahnya dan mengecup bibir Jennie dengan lembut.

Ciuman itu tidak terlalu lama, tetapi penuh makna. Ada perasaan rindu yang seakan terlepas dan kejujuran yang tidak bisa diungkapkan dengan kata-kata. Saat mereka menarik diri, Jennie membuka matanya dan menemukan Lisa masih menatapnya, seolah-olah waktu berhenti hanya untuk mereka berdua.

"Kau tahu, aku tidak pernah merasakan ini sebelumnya," bisik Jennie pelan, suaranya sedikit bergetar. "Seolah-olah aku bisa melupakan semua tekanan di luar sana ketika bersamamu."

Lisa menggenggam tangan Jennie, mengusapnya dengan lembut. "Kita akan hadapi semua ini bersama. Kau tidak perlu menghadapi semuanya sendirian lagi," jawabnya, memastikan bahwa komitmennya tidak akan goyah.

Momen itu membuat Jenie merasa lebih yakin bahwa keputusan untuk tetap bersama Lisa adalah pilihan yang benar. Meski jalan mereka tidak selalu mulus, ia tahu bahwa kekuatan hubungan mereka ada pada kejujuran dan keberanian untuk mengakui perasaan satu sama lain.

tbc.

Saat Cinta MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang