Bab 28 Awal Baru

4 1 0
                                    

Setelah pertemuan yang menguatkan di taman, Jennie merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan baru dalam karirnya. Keputusan untuk melanjutkan syuting telah diambil, tetapi yang lebih penting adalah janji untuk menjaga komunikasi dengan Lisa tetap kuat. Dalam semangat baru, ia mengatur pertemuan dengan manajernya untuk membahas jadwal syuting yang akan datang.

Hari itu, Jennie duduk di kafe dekat studio, menunggu manajernya, Alison. Saat Alison tiba, Jennie langsung merasakan aura semangatnya.

"Jennie! Kamu sudah siap untuk kembali beraksi?" tanya Alison dengan senyum lebar.

"Ya, aku sudah siap. Tapi aku perlu tahu tentang jadwalnya," jawab Jennie, berusaha menyembunyikan kecemasannya.

Alison mengeluarkan laptopnya dan mulai menjelaskan tentang rencana syuting yang baru. "Kita akan mulai syuting minggu depan, dan jadwalnya cukup padat. Ada beberapa adegan emosional yang memerlukan perhatian lebih, tapi aku yakin kamu bisa melakukannya."

Jennie mengangguk, merasakan campuran antusiasme dan ketakutan. "Aku tahu ini kesempatan besar, tetapi aku ingin memastikan bisa menjaga hubungan dengan Lisa."

"Berbicara tentang hubungan itu penting, Jennie. Pastikan untuk menyisihkan waktu untuknya, meskipun kamu sibuk," Alison menasihatinya dengan serius.

Setelah pertemuan, Jennie kembali ke apartemen dengan perasaan campur aduk. Ia menyadari betapa pentingnya untuk tidak hanya fokus pada karir, tetapi juga pada cinta yang telah diperjuangkan.

Malam itu, ia mengundang Lisa untuk datang ke apartemennya. Ia ingin berbagi kabar baik dan merencanakan bagaimana mereka bisa tetap bersama selama proses syuting. Saat Lisa tiba, Jennie menyambutnya dengan pelukan hangat.

"Aku punya berita baik!" serunya dengan semangat.

"Berita baik? Apa itu?" tanya Lisa, matanya berbinar penasaran.

"Aku sudah berbicara dengan Alison, dan kita akan mulai syuting minggu depan. Aku bersemangat, tetapi aku juga ingin kita menjaga hubungan ini," ungkap Jennie, mencoba menyampaikan semua perasaannya.

Lisa tersenyum, "Aku senang mendengarnya! Kita bisa melakukannya bersama. Apa yang kamu rencanakan?"

"Bagaimana jika kita menjadwalkan waktu khusus untuk bertemu setiap minggu? Mungkin dua kali seminggu? Kita bisa menonton film atau hanya menghabiskan waktu bersama," usul Jennie.

"Bagus! Aku suka ide itu. Kita akan saling mendukung, ya?" Lisa menjawab dengan senang hati.

Jennie mengangguk, "Iya! Kita akan saling mendukung satu sama lain. Apapun yang terjadi, kita akan melewatinya bersama."

Mereka menghabiskan malam dengan menonton film dan tertawa, merasakan kebersamaan yang hangat meskipun tantangan di depan. Setiap tawa dan sentuhan menegaskan komitmen mereka satu sama lain.

Namun, saat syuting mendekat, Jennie juga merasa sedikit cemas tentang bagaimana semua ini akan berjalan. Dengan jadwal yang padat, ia berharap tidak akan kehilangan momen berharga bersama Lisa.

tbc.

Saat Cinta MenyapaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang