16. They're Here

139 11 3
                                    

Vote + Coment Juseyo~~~~
_______________________________________

Flashback On

"Ya, kalian, cepatlah kemari." Taehyung memanggil beberapa rentenir yang akan menuju rumah Jeon Jungkook malam itu.

Taehyung tau, mereka sedang mengincar ayah Jungkook kembali, untuk meminta pelunasan hutang nya.

Ia turun dari mobilnya, dengan menenteng koper kecil, berisi jutaan uang.

Para rentenir itu menuruti kemauan bocah laki laki itu, dengan wajah masam, mereka tidak mengenali Kim Taehyung, tapi tidak ada salahnya juga mendengar hal apa yang ingin dibicarakan oleh laki laki berwajah tampan itu.

"Ada apa?" Salah satu rentenir dengan tattoo di tangan kiri nya membuka suara.

Taehyung menyerahkan koper berisi uang itu, dengan wajah datar.

"Apa ini?" Tanya rentenir itu lagi, dengan menerima koper coklat yang diberikan laki laki bermarga Kim itu.

Taehyung smirk, "Buka saja" timpalnya.

Dengan cepat 3 orang rentenir itu, membuka hati hati koper kecil coklat itu. Mereka cukup terkejut dengan apa yang mereka lihat.

Spontan ketiga lelaki berbadan kekar itu menatap Taehyung dengan terkejut. Mereka benar benar dibuat bingung dengan apa yang bocah laki laki itu berikan.

"Apa apaan ini?" Salah satu rentenir membuka suara. Menuntut jawaban Kim Taehyung.

"Ambil saja, itu adalah uang pelunasan hutang keluarga Jeon." Jawab Taehyung sambil membuka pintu mobilnya, berniat tidak ingin lama lama berada disana.

"Keluarga Jeon?" Rentenir dengan surai gondrong yang diikat membeo. Berusaha mencerna perkataan Taehyung.

"Nee, itu 120 juta won, sisanya ambil saja untuk kalian. Dan ingat, jangan pernah datang lagi ke rumah mereka. Semua sudah berakhir." Taehyung menepuk bahu supirnya, menutup kaca mobilnya segera. Mobil Kim Taehyung berjalan kembali, meninggalkan para rentenir yang masih dalam keadaan terkejut.

-

Malam ini, Shin Mina menutup semua pintu rumahnya, berusaha menyembunyikan diri, begitupun Jeon Dowoo, ia tidak berani melangkah keluar rumah sedikit pun. Karena takut dengan para rentenir yang akan datang, dirasa ia belum mampu untuk membayar hutang mereka, bahkan sepeserpun.

"Jungkook mana?" Tanya Jeon Dowoo kepada istrinya.

Shin Mina mengisyaratkan Dowoo untuk tetap diam. "Belum pulang." Bisiknya sambil terus memantau jendela rumahnya.

"Dia masih bekerja sebagai delivery?" Jeon Dowoo menatap istrinya dengan perasaan campur aduk, rasanya ia sangat ingin melampiaskan kemarahannya.

"Iya." Jawab Mina.

Dowoo mengusap surai kepalanya dengan kasar, ia pun memukuli kepalanya. Dia merasa sangat frustasi.

"Ya! Ini semua karena kau yang tidak bertanggung jawab! Bukannya berusaha melunasi hutang, malah kau sibuk menambah hutang! Bodoh, jangan menyalahkan anakmu!" Mina terpancing emosi. Wanita paruh baya dengan mata yang sudah sayu, mengisyaratkan kelelahan disana. Ia benar benar marah dengan suami nya yang beberapa tahun belakangan, cukup tidak berguna bagi keluarganya.

"Kenapa sibuk menyalahkan anakmu, sedangkan kau sendiri tidak tau malu." Lanjut Mina lagi.

Jeon Dowoo menangis, ia meraung, lelaki paruh baya itu benar benar merasa hancur mendengar perkataan istrinya. Dan membayangkan anak semata wayang yang terkena imbas atas perbuatannya. Yang ia sadari belakangan ini, ia hanya sibuk berjudi dan mabuk, tanpa tau keadaan mereka sudah sehancur ini.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 28, 2024 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Will You Save Me?✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang