Pelatihan pedang dipagi hari sukses membuat Putra Kedua Kim senang bukan main.
Pasalnya hari ini dia tidak hanya berlatih sendiri atau bersama para pengawalnya yang membosankan. Melainkan bersama anak- anak dari seluruh wilayah ABO.
Jumlah mereka terhitung sekitar 100 orang. Tercampur anggota kerajaan dan orang biasa. Hanya saja mereka diperlakukan sama dalam pelatihan. Tidak ada senioritas apalagi tingkatan kekuasaan.
Ada satu hal yang membuat Putra Kedua Kim itu bingung, anak yang semalam bicara dengannya tidak terlihat sama sekali hari ini. Padahal Mingyu sangat yakin anak itu berasal dari kerajaan lain yang artinya dia sedang mengikuti pelatihan disini. Dia sendiri yang mengatakan bahwa dirinya berasal dari Nacific.
Nacific yang terkenal akan kedisiplinannya, ternyata memiliki salah satu warga yang suka membolos. Mingyu memikirkan segala kemungkinan. Kemana kira kira anak itu kabur? Apakah ke sungai itu lagi?
Lamunan itu buyar seketika saat ada pedang yang dengan cepat terhunus mengenai papan tepat dibelakang tubuh Mingyu. Mingyu tersentak untuk beberapa saat lalu mengedarkan pandangannya untuk mencari siapa pelaku yang bermain main dengannya.
“Jika kau itu ikut dalam perang, Aku akan bertaruh kau akan jadi yang gugur pertama kali” ucap seorang remaja berpakaian mewah dan di dominasi oleh warna kuning keemasan.
Mingyu hanya mengernyit bingung. Apa maksudnya?
Remaja itu melanjutkan, “Dengan tingkat kefokusan mu yang seperti itu, kau bahkan tidak bergerak saat ada pedang yang mengarah ke arahmu. Bagaimana jika pedangku tidak sengaja meleset? Kau akan mati konyol disini” ucapnya dengan penuh penekanan.
“A-aku baru berlatih caranya menyerang. Pelatihanku belum sampai ke tahap menghindar” ucap Mingyu seadanya.
“Menunggu pelatihan itu tidak menyenangkan. Kau bisa berlatih sendiri jika kau mau. Sifat Inisiatif lebih baik daripada kompeten”
Mingyu menatap anak itu malas “Baiklah..Baiklah Aku akan berlatih bersama temanku nanti. Dia
Adalah pemanah yang hebat. Aku bisa belajar menghindari panahan nya untuk pemula”Anak itu menatap Mingyu remeh, “Panahan lebih cepat melesat daripada pedang. Sedangkan dengan pedang yang tidak sengaja kulempar saja kau tidak bisa menghindar. Apalagi anak panah?”
Mingyu tidak percaya dengan orang di depannya ini, “Tuan Muda Xu, tolong jaga bicaramu”
Melihat dari pakaian yang dikenakan anak didepannya ini yang dominan berwarna kuning, Mingyu langsung tahu, anak ini berasal dari wilayah Han Timur. Dan wilayah itu tidak lain dipimpin oleh keluarga Xu yang terkenal.
“Putra Kedua Kim, tidak kusangka kau mengenalku” ucapnya setengah bergurau.
“Aku tidak mengenalmu. Tapi aku tau keluargamu yang terkenal itu. Aku juga sudah pernah pergi ke Han Timur untuk kunKiman”
“Benarkah? Lain kali beritahu aku jika ada kunjungan. Aku akan mengajakmu berkeliling ke Kourion.” Ucapnya dengan penuh senyuman.
Mingyu bergedik ngeri. Apakah dia pikir Mingyu bodoh? Kourion adalah tempat eksekusi mati di wilayah Han Timur. Ini bahkan baru pertemuan pertama mereka, tapi anak ini sudah berniat membunuhnya.
Anak ini lebih buruk daripada anak desa yang kutemui dihutan semalam.
Ah aku jadi merindukannya, temanku.
**
Setelah pelatihan selama tiga jam itu selesai, Mingyu dengan semangat langsung berlari keluar istana melalui celah jendela. Tujuan nya saat ini adalah sungai diujung kota yang dia kunjungi semalam. Firasatnya mengatakan temannya itu sedang ada disana. Karena selama pelatihan, anak itu benar- benar tidak menunjukan batang hidungnya sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM - GYUCHEOL Ver. [END]
FanfictionKenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat dunia ku sendiri hancur berkeping keping? ••• Top ⬆️ Gyu Bottom ⬇️ Cheol © Remake Story from Kingdom by Rikafarahh © Art Cover by Lincoln Hughes