FENG
Pada malam hari, Choi Seungcheol kembali digiring menuju halaman belakang istana ditempat terbuka. Diatas tangga yang tinggi terdapat singgasana mewah berwarna hijau yang diduduki oleh seorang Raja berwajah rupawan.
Raja itu adalah Lee Donghae.
Seungcheol di seret kehadapan Raja oleh beberapa prajurit. Keadaan Seungcheol saat ini benar benar mengerikan. Lee Donghae menyiksanya tanpa ampun.
Mata Lee Donghae semakin memerah. Dari banyak nya siksaan yang diberikan, Choi Seungcheol masih belum menunjukan tanda tanda dia akan menyerah. Seungcheol justru terus terusan mengumpat dan memberikan banyak hinaan terhadap para prajurit yang menyiksanya.
Choi Seungcheol akan mengingat wajah-wajah ini.
Sekali lagi cambuk didaratkan ke punggung Seungcheol. Kali ini, darah mulai keluar dari mulutnya. Punggungnya sudah diwarnai dengan darah. Lehernya juga terlihat luka sayatan. Salah satu tulang kakinya patah akibat dicambuk.
Sungguh tidak ada yang menyangka, putra kebanggan kerajaan Nacific, akan berkondisi semengenaskan ini.
Dari kejauhan, ditengah ditengah bisingnya penyiksaan, terdengar seseorang berteriak dengan lantang "Hentikan!"
Semua mata terarah kepada sosok di atas atap bagian belakang. Ia mengenakan Pakaian hitam seperti biasa. Ekspresi wajah nya tampak tidak bersahabat.
Mendengar itu, dengan sisa tenaga nya Choi Seungcheol menengok kebelakang. Diatas bangunan, Kim Mingyu berdiri dengan wajah yang dipenuhi amarah.
Zindan di tangan kirinya bahkan menyala mengeluarkan cahaya hijau.
Mingyu melompat dan memposisikan dirinya tepat di depan Seungcheol. Dengan mata hampir berkaca-kaca Mingyu memeriksa tubuh Seungcheol dengan hati hati. Para prajurit yang tadinya menyiksa Seungcheol perlahan mundur dari tempatnya dan memilih untuk menjauh.
Melihat Seungcheol dengan keadaan seperti ini, Panas dihati Mingyu sudah tidak bisa dihentikan. Ia berbalik ke arah Lee Donghae dari atas singgasana, meneriaki semua yang ada disana "SIAPA YANG BERANI MENYENTUHNYA?!"
Semua orang terdiam, bahkan kaki mereka bergetar. Semua orang tau, Kim Mingyu yang sedang marah tentunya bukan hal baik bagi mereka. Bisa sangat membahayakan karena mereka saat ini sedang berhadapan dengan King Alpha. Lee Donghae masih mencoba mempertahankan ekspresinya.
Menyadari tidak ada yang menjawab, Mingyu mengarahkan tangannya ke arah salah seorang Prajurit disampingnya. Dengan seketika, sang Prajurit tertarik ke genggaman Mingyu. Mingyu Mencekik lehernya dengan satu tangan. Membuat orang itu kesusahan bernafas. Mingyu memalingkan wajah nya ke arah sang prajurit, menatapnya dua kali lebih tajam dari sebelumnya "Bicaralah.."
Semua orang bergedik ngeri mendengarnya. Bahkan dengan satu kata saja mampu membuat orang takut. Dengan gemetar dan kesusahan, prajurit itu menjawab "aaku tidak tahu. Sungguh a-aku tidak tahu apa apa" Genggaman dilehernya semakin kuat, dia bahkan tersedak nafasnya sendiri. Semakin sulit untuk bertahan. Seperdetik kemudian Mingyu melonggarkan kembali genggamannya. Dan melanjutkan "Nyawamu ada ditanganku, Bicaralah"
Sesaat sebelum prajurit itu membuka mulut, satu anak panah melesat ke arah Mingyu. Tetapi dengan tingkat kekuatan nya yang sudah tinggi, Bukan hal yang sulit bagi Mingyu untuk menangkap anak panah itu dengan tangan kirinya. Dia bahkan mematahkan panah itu menjadi dua bagian.
Sebuah anak panah yang terbuat dari besi. Dipatahkan dengan satu tangan.
Apakah Mingyu benar benar belum membuka segel kekuatannya sama sekali?
Kembali ke arah prajurit ditangannya, ia memandang tajam sebelum akhirnya sang prajurit itu mulai berbicara dengan ragu "Choi Seungcheol membunuh Lee Minho menggunakan mayat. Artinya dia menggunakan ilmu sihir. Jadi dia dijatuhi hukuman atas pembunuhan dan penganut sihir"
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM - GYUCHEOL Ver. [END]
FanfictionKenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat dunia ku sendiri hancur berkeping keping? ••• Top ⬆️ Gyu Bottom ⬇️ Cheol © Remake Story from Kingdom by Rikafarahh © Art Cover by Lincoln Hughes