Kang MinJoon berdiri dengan tinggi diatas menara pengawas. Pelatihan panahan di sore hari seharusnya bukan sesuatu yang serius. Namun mengingat ilmu panah adalah sesuatu yang belum semua orang kuasai dengan benar pastinya membuat mereka sedikit gugup.
Semua anak-anak berdiri dengan punggung tegap di menara pengawas. Choi Seungcheol tidak membolos untuk pelajaran kali ini. Hanya pelajaran pedang di pagi hari saja yang akan Seungcheol tinggalkan.
Saat anak-anak lain mulai berbicara masing-masing, seorang remaja berpakaian khas kerajaan memasuki arena target. Ada tujuh cincin lingkaran di papan target, dan semakin mendekati pertengahan maka poin yang didapat akan semakin banyak. Kang MinJoon sengaja menyuruh siapapun memperlihatkan kemampuan nya. Karena ia harus mengetahui kemampuan murid-muridnya terlebih dulu sebelum mulai mengajar.
Remaja di arena target mengeluarkan anak panah dan menembak dengan penuh kecepatan. Anak panah mendarat tepat di tengah tengah. Sorakan demi sorakan langsung datang dari menara pengawas, "Lee Jaewon, Kau sangat keren!"
Melihat betapa Jaewon memamerkan keunggulannya, membuat sepupunya- Lee Joshua mencibir dengan wajah yang ditekuk. Tiba tiba, sebuah ejekan keras datang dari mulut Jaewon yang baru saja kembali ke menara pengawas "Jika ada yang mau menantang, maka tunjukan kemampuan mu di arena target! Kita lihat apakah kau bisa menembak lebih baik dariku?"
Mata Jaewon tertuju kepada Kang Seungmin, "Kang Seungmin, bukankah sekarang saatnya untuk menunjukan apakah kau cukup layak berkenalan dengan anggota keluarga Lee?"
Lee Joshua yang mendengar itu maju satu langkah, "Bisa kau tidak usah mengungkit masalah itu lagi? Seungmin hanya ingin berkenalan! Apa salah nya dengan itu?" Ucapnya lantang.
Jaewon tidak bisa tidak tertawa, "Hahahah lihatlah. Apa kau sekarang membela si dungu ini?" Lee Joshua bungkam.
"Majulah Seungmin. Bukankah terlihat terlalu pengecut jika terus berdiam diri di menara pengawas? Buktikan kau lebih baik dariku"
Seungcheol dan Mingyu berdiri bersebelahan dengan tatapan lurus. Tetapi Mingyu tidak bisa tidak tertarik dengan pertengkaran. Kepala nya sesekali memutar untuk memperhatikan Lee Jaewon dan Lee Joshua yang sedang berdebat dengan Kang Seungmin ditengah-tengah mereka. Mingyu berbalik ke arah Seungcheol, "Choi Seungcheol, ingin membantunya?"
Seungcheol tidak menjawab. Ia tidak tertarik sama sekali.
Sementara itu, Jaewon masih saja mengoceh "Sudah kubilang bukan? Anak dungu ini bahkan tidak bisa menjawab dengan sepatah kata pun. Bahkan TurtleDove- si penulis terkenal itu mengulas tentangnya di surat kabar kemarin. Kau cukup tidak tahu malu, bukan?"
Seungmin menunduk sambil menggenggam erat busur panahnya. Ia berusaha keras untuk tidak menangis.
"Sekarang aku bisa mengerti, kenapa dirimu bisa seperti ini. Kau tumbuh dan dibesarkan oleh orang tua yang miskin. Ayah yang tidak berguna!"
Choi Seungcheol tidak tahan. Dengan cepat ia mengambil busur panah dari bawah kakinya. Lalu mengambil semua anak panah dari kantong Mingyu. Terdapat 8 papan di arena target. Sedangkan satu anak hanya diberikan 4 anak panah. Dan Seungcheol sekarang berniat menembak semuanya.
Jaewon dan Joshua berhenti dari pertengkaran, Choi Seungcheol berjalan ke arena target dengan wajah memerah. Kuku- kuku jarinya memutih. Kenapa juga anak sialan itu harus membahas tentang ayah dan miskin? Itu adalah topik yang tidak aman untuk didengar oleh Seungcheol.
Choi Seungcheol memposisikan diri ditengah-tengah. Mengambil semua 8 anak panah sekaligus dan menembak nya tanpa jeda sama sekali. Setelah dilepaskan- Anak panah nya tepat mengenai pertengahan papan! Bahkan mengoyak sisi tengah dari anak panah Jaewon yang sebelumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM - GYUCHEOL Ver. [END]
FanfictionKenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat dunia ku sendiri hancur berkeping keping? ••• Top ⬆️ Gyu Bottom ⬇️ Cheol © Remake Story from Kingdom by Rikafarahh © Art Cover by Lincoln Hughes