Seseorang yang baru datang dan merebut Ziyuan itu berdiri dengan kokoh dihadapan Kim Yunho. Ujung pedang Ziyuan diarahkan tepat dihadapan wajah Alpha itu.
Semua yang ada disana terkisap untuk beberapa detik. Beberapa orang berucap dengan nada pelan, "T-The Queen..?"
Kim Mingyu adalah orang yang paling terkejut. Perasaan nya tercampur aduk bahkan badannya hampir terjatuh ketanah saat dirasa kakinya mulai melemah. Kim Mingyu bergumam, "Bagaimana bisa? Dia? Pedangnya?" Mingyu bahkan tidak bisa menyusun kata kata dengan benar.
Choi Siwon dari arah samping menyahut, "Dia melawan rasa takutnya sendiri akan pedang" Siwon dan Mingyu kembali bertarung karena anggota mereka sekarang mulai berkurang. Lee Joshua memanggil Omega itu dengan nada terputus- putus, "C-Choi Seungcheol?"
Orang yang memegang Ziyuan saat ini adalah Choi Seungcheol. Pedang itu sangat serasi dengan pakaian Seungcheol yang serba merah.
Matanya turut berubah menjadi merah menyala. Ia menatap Johnny dan Yunho bergantian, lalu menoleh kebawah bukit. Dia mendapati Kim Mingyu dan Choi Siwon sedang bertarung bersama pasukan. Seungcheol berujar, "Seorang pemimpin yang sebenarnya akan memimpin pasukan di barisan terdepan. Kenapa kau malah bersembunyi disini?"
Mata Seungcheol tertuju pada Kim Mingyu yang saat ini diserang oleh beberapa hewan buas, dia berbalik pada Yunho dan Johnny, "Apa kalian takut terbunuh oleh remaja berusia 20 tahun?"
Johnny dan Yunho tidak menjawab. Mereka bahkan belum sepenuhnya sadar tadi keterkejutan bahwa Choi Seungcheol adalah Queen Omega. Johnny sengaja menahan Lee Joshua agar Ziyuan tetap tidak akan terbuka. Mereka tidak tahu bahwa orang yang bisa membuka Ziyuan sebenarnya adalah Choi Seungcheol. Lee Joshua hanya pancingan.
Seungcheol meremehkan, "Sekarang aku tahu, kau tidak punya keahlian apa apa selain membuat kekacauan. Orang terlemah dan tertidak mampu dari segala yang lemah."
Johnny menembakan ilmu sihir. Cahaya hitam itu menguar kedepan dan menuju tubuh Seungcheol. Namun sesampainya di depan tubuh Omega itu, cahaya hitam itu justru hanya memutari tubuhnya. Tidak mempan sama sekali. Tidak bisa menembus barang sejengkal. Seungcheol bahkan tidak merubah ekspresinya sedikitpun.
Dia menatap remeh kearah Johnny, "Kau pikir hanya kau yang punya sihir?"
Disamping tubuh Seungcheol, tiba tiba muncul seseorang yang entah darimana dan bagaimana caranya muncul.
Seseorang itu adalah Kang Seungmin.
Semua rencana penyusupan di Moors adalah ide Seungmin. Seungmin bertemu dengan Seungcheol saat di lorong Istana sesaat setelah Seungcheol mendengar obrolan Mingyu dan Hoshi tentang menikahi Joshua.
Seungcheol sama sekali tidak ada masalah dengan itu. Lagipula Mingyu tidak akan menikah dengan orang lain karena pada dasarnya, Choi Seungcheol lah takdirnya.
Tetapi Seungmin memberikan ide dan menyarankan rencana penyusupan. Seungmin menjelaskan semua strategi yang sudah Seungmin susun sendiri. Seungmin sudah pernah menyusup ke Feng untuk mengetahui strategi musuh dan menulisnya di sebuah surat. Seungmin menyarankan Seungcheol untuk menyusup ke Moors.
Seungcheol adalah Queen yang sudah membuka seluruh segelnya karena melakukan knotting dengan King. Jadi bukan hal sulit bagi Seungcheol untuk menyembunyikan Feromon sendiri.
Sedangkan Seungcheol menyempurnakan strategi itu dengan cara menulis surat penyerahan diri kepada Kim Mingyu. Dengan tujuan untuk memancing amarah dari Alpha itu. Kekuatan Mingyu bertambah saat ia sedang marah itulah mengapa, Cinta adalah kekuatan terbesar bagi Mingyu.
Surat itu juga sekaligus ungkapan kata kata yang tidak tersampaikan olehnya. Seungcheol bukanlah tipe orang yang mudah mengungkapkan kata kata seperti itu saat berhadapan. Selama ini hanya Mingyu yang menunjukan sebesar apa cintanya, sementara Seungcheol hanya bisa diam menerima perlakuan itu. Dia terlalu sulit mengungkapkan perasaan lewat tindakan maupun ucapan.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM - GYUCHEOL Ver. [END]
ФанфикKenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat dunia ku sendiri hancur berkeping keping? ••• Top ⬆️ Gyu Bottom ⬇️ Cheol © Remake Story from Kingdom by Rikafarahh © Art Cover by Lincoln Hughes