39. Kesedihan

56 9 0
                                    

Di lapangan utama perang, pasukan Moors terus-terusan bertambah. Para manusia berdatangan entah dari mana menuruni bukit dengan jumlah banyak. Troll dan binatang buas mengisi lapangan dengan teriakan mereka.

Para Alpha mulai kelelahan, pasukan demi pasukan bergantian memasuki barisan. Pasukan yang terluka akan mundur sebentar untuk mendapat pengobatan. Lalu mereka akan maju lagi saat gelombang lain datang. Para Omega juga masih menembaki meriam dan anak panah dari atas. Semuanya dilakukan secara serempak. Mereka masih mempertahankan posisi walaupun sudah ada beberapa Omega yang gugur karena terkena tembakan dari manusia.

Kim Mingyu, Wong Lucas, dan Choi Siwon masih tetap bertarung dibarisan depan. Tanpa lelah dan tanpa jeda. Mingyu terus terusan mengeluarkan cahaya hijau dari Zindannya.

Beberapa menit bertarung, tiba tiba pasukan lain dari arah samping mulai berdatangan ke dalam lapangan. Pasukan itu adalah para prajurit dari kerajaan Feng. Diikuti dengan ratusan mayat hidup dibelakang mereka. Jumlah mereka begitu banyak bahkan terlihat mengerikan dari jauh.

Pasukan ABO mulai kekalahan Jumlah. Semua pasukan musuh ternyata dikumpulkan disini. Sedangkan mereka membagi pasukan menjadi 3 bagian sehingga hanya melawan dengan pasukan seadanya. Mingyu segera memerintahkan seorang prajurit untuk mengirim pesan ke perbatasan. Mengatakan bahwa disini mereka memerlukan bantuan.

Seseorang tiba tiba berlari kearah Mingyu, ia melapor, "Pasukan Armada kapal musuh semuanya habis tanpa sisa. Dan para prajurit kita yang selamat sedang dalam perjalanan kesini untuk membantu"

Mingyu mengangguk, "Bagus. Katakan pada Lee Jaewon untuk masuk ke barisan depan saat dia datang nanti"

Prajurit itu terlihat gugup. Dia berkata dengan hati hati, "Maaf, Tuan. Tapi Tuan Muda Lee Jaewon gugur dalam penyerangan"

Mingyu dan Lucas langsung menoleh, "Apa maksudmu?"

"Lee Jaewon mengorbankan dirinya sendiri untuk meledakkan kapal musuh. Rencana itu berhasil dan menghancurkan seluruh kapal. Tapi dia juga tidak selamat"

Mingyu menunduk dan menghela nafas. "Bodoh"

Mingyu dan Lucas kembali berlari kebarisan depan. Para musuh itu masih berdiri ditempat mereka tanpa menyerang. Kim Mingyu, Wong Lucas, dan Choi Siwon berdiri bersisian dihadapan mereka.

Dari atas bukit, terlihat asap hitam yang meninggi diudara. Asap itu begitu tebal dan pekat. Disana, Seo Johnny berdiri diatas bukit bersama Kim Yunho. Kim Yunho membawa Ziyuan yang sudah dicuri dibelakang punggungnya.

Sementara Seo Johnny membawa——Lee Joshua.

Johnny memegangi tubuh Joshua menggunakan satu tangan. Mempertontonkannya dihadapan seluruh pasukan dibawah bukit. Kim Mingyu tercengang. Bagaimana bisa dia membawa Lee Joshua?! Kim Hoshi pasti tidak akan melepaskan Omega itu dengan mudah.

Johnny menarik sudut bibirnya untuk tersenyum. Sejurus kemudian, ia menggerakan tangannya dan mulai mengendalikan para mayat.

Para Mayat itu maju untuk menyerang. Prajurit dari kerajaan Feng dibarisan kedua juga turut memasuki lapangan. Raja Choi Siwon tidak ambil pusing dengan para mayat. Siwon hanya menyerang para prajurit dari kerajaan Feng. Ekspresinya benar benar mengerikan, Siwon berteriak sambil bertarung, "APA KALIAN YANG MENYIKSA ANAKKU?!"

Mingyu mencengkram gagang Zindan dengan kuat. Hatinya memanas. Trik sandera dan ancaman adalah trik paling menjijikan di seluruh sejarah perang. Seo Johnny benar benar manusia tidak tahu malu.

Dengan wajah memerah Mingyu berlari membelah kerumunan. Dia menyerang siapapun yang berada dihadapannya. Berlari begitu kencang sampai sampai orang tidak ada yang sempat untuk menyerangnya.

KINGDOM - GYUCHEOL Ver. [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang