Hari Ke-7 Qishan
Perburuan hewan adalah salah satu tradisi Qishan yang tak kalah iconic. Perburuan hewan biasanya meliputi pencarian mangsa dihutan yang umumnya adalah rusa. Namun tahun ini mungkin akan berbeda. Pasalnya, objek perburuan mereka kali ini adalah Goa tua yang terletak di kaki salah satu gunung tinggi di Utopia. Seluruh warga kerajaan sudah tidak asing dengan Goa ini— The Devil Cave. Atau Goa iblis.
Diberi nama demikian karena Goa ini menyimpan sejarah kelam yang membuat tidak ada seorang pun yang berani menginjakan kaki bahkan di pintu masuk goa seorang diri. Entah apa yang membuat Kang MinJoon menjadikan tempat ini sebagai objek perburuan. Sudah sangat jelas tidak akan ada hewan apapun di dalam sana. Mereka bahkan akan sangat terkejut jika mendapati sesuatu yang hidup disini.
Kang MinJoon tidak akan ikut masuk ke dalam Goa. Seluruh peserta Qishan harus bertarung antara hidup dan mati agar bisa keluar dari Goa ini dengan selamat. Ini sebenarnya adalah bagian dari pelatihan pertahanan diri. Seseorang yang gagal keluar dari Goa hidup-hidup, akan dinyatakan gagal dalam tes dan tidak ada pertanggung jawaban terhadap orang tua mereka.
Upacara Qishan memang kadang seberesiko itu. Tapi tetap wajib dihadiri saat seseorang sudah berusia 20 tahun. Jika tidak, maka selamanya orang itu tidak akan mendapat Gender apalagi kekuatan.
Semakin dalam anak anak itu menyusuri mulut Goa, semakin rimbun dahan dahan di atas kepala mereka, dan semakin gelap pencahayaan yang diterima.
Choi Seungcheol berjalan berdampingan dengan Kim Mingyu yang selalu setia mengikutinya kemanapun. Putra kedua Kim itu benar benar sudah menganggap Seungcheol temannya. Tinggi mereka berbeda cukup jauh. Seungcheol terlihat lebih pendek dari Mingyu. Saat berjalan bersandingan, perbedaan tinggi mereka terlihat sangat jelas.
Sementara di barisan depan, Putra Pertama Kim juga berjalan berdampingan dengan Lee Joshua. Keduanya memiliki tinggi yang kontras dan perilaku yang berlawanan. Hoshi cenderung lebih suka membicarakan hal penting dan perlu. Sedangkan Joshua hobi mengoceh tentang apapun.
Namun itu tidak lebih buruk dari Seungcheol dan Mingyu. Seungcheol terkesan lebih dingin dan pendiam daripada Hoshi. Jika Hoshi masih membalas beberapa perkataan Joshua dengan tenang, Seungcheol justru tidak mengacuhkan Mingyu sama sekali.
Beberapa saat berselang, kelompok itu berkumpul ditempat yang sangat luas. Mereka berdiskusi untuk membagi kelompok menjadi 3 bagian. Karena sangat merepotkan berjalan beriringan sebanyak 100 orang sekaligus.
Setelah melewati diskusi yang panjang. Kelompok akhir ditentukan dengan jumlah 2 kelompok 33 orang. Dan satu lagi berjumlah 34 orang.
Kelima Tuan muda bergabung di kelompok yang sama yaitu kelompok pertama. Tiga bagian itu lalu berpencar memasuki Goa dengan jalan yang berbeda beda. Perjanjian perburuan hanya dua jam. Mereka semua harus keluar setelah waktu yang ditentukan, bagaimana pun caranya.
Mingyu berjalan dengan langkah besar menghampiri orang yang berjalan di barisan depan mendahuluinya. "Kenapa buru buru sekali?"
Mingyu kembali berjalan bersandingan dengan Choi Seungcheol. Tapi Putra tunggal keluarga Choi itu tidak menjawab sama sekali.
Mingyu melanjutkan, "Kenapa tidak menjawabku? Bahkan melirikku saja tidak mau. Kita sudah akrab, kan?"
Seungcheol berkata tegas, "Tidak"
Mingyu berjalan lebih cepat lalu membalik badannya dan berjalan mundur, agar wajah mereka sekarang berhadapan, "Bagaimana jika nanti kutemani untuk melihat lihat daerah Moors? Sebelum kita memiliki Feromon, akan mudah berjalan-jalan dengan bebas"
Seungcheol melirik sekilas. Ia memang tertarik untuk mengetahui bagian dalam wilayah Moors, tapi sama sekali tidak terlintas di otaknya ingin pergi bersama dengan orang berisik dihadapannya ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
KINGDOM - GYUCHEOL Ver. [END]
FanfictionKenapa aku selalu diminta menyelamatkan dunia orang lain disaat dunia ku sendiri hancur berkeping keping? ••• Top ⬆️ Gyu Bottom ⬇️ Cheol © Remake Story from Kingdom by Rikafarahh © Art Cover by Lincoln Hughes