BAB 12 MARKAS BARU SI BOS TUNAWISMA

326 63 6
                                    

Akhir2 ini lagi marak kasus guru yang 'menganiaya' murid.

Gw nggak akan komen apapun. Tapi gw mau kasih tahu, untuk mengajari anjing, lo butuh tulang DAN tongkat. Terlalu banyak tulang akan membuat anjing jadi rakus. Sebaliknya, terlalu banyak tongkat (pukulan) bikin si anjing pengen bunuh lo. Yang perlu digaris bawahi, TULANG & TONGKAT bukan sesuatu yang bisa dipisah. Harus ADA dan harus SEIMBANG.

Jangan lupa vote, komen, sama follow kalo suka! Biar diri ini makin semangat nulis!

Typo tandai!

.

.

.

"Hahhh."

"..."

"Haaaaahhhhhhhhh-"

"DIEM LO SIALAN! Gue nggak mau ngirup abab lo!"

"I-Iya, bos. Maap."

Farrel mendengus, melanjutkan sapuannya ke lantai dengan AMAT. SANGAT. IKHLAS!

"Gue liat debu setitik aja di lantai, gue libas pala lo." Alfa menatap ke satu titik di lantai yang langsung membuat Farrel ketar-ketir.

"?!!!"

Farrel langsung membersihkan noda debu yang sangat samar di atas lantai semen. LANTAI SEMEN! Bayangkan saja seberapa tajam mata Alfa untuk melihat debu yang seiprit itu!

Bangsat! Kampret! Awas aja lo! Gue pasti bales perbuatan lo! Awas aja lo!

Bahkan jika Farrel terus mengumpat dan mengancam dalam hatinya, dia masih menggerakkan sapunya dengan sangat hati-hati.

Sejujurnya, Farrel sedikit bersyukur. Rumah yang dimaksud 'Rafael' (rumah Julian) hanyalah sepetak kamar berukuran 5x5 meter tanpa sekat apapun. Tidak ada kasur, apalagi dapur. Ruangan itu sangat kosong. Kecuali sebuah tikar, beberapa buku Julian dan kardus-kardus pakaian, hampir tak ada apapun lagi disini.

Farrel tiba-tiba penasaran.

"Lu anak rantau ya?" tanyanya saat Julian masuk.

Yang ditanya pun menoleh. Ia membungkukkan punggungnya untuk mengambil panci sebelum menjawab.

"Kalau aku anak rantau memangnya kamu peduli? Terus kamu nggak akan malak aku lagi gitu?" Enggak kan?

Julian mendengus sebelum meninggalkan Farrel. Seorang bajingan menyuruhnya memasak dan dia tak bisa menolak itu.

"?!"

Mata tanpa emosi Julian membuat Farrel tersentak. Dengan wajah canggung dan kaku, pemuda itu menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

Ya... bener juga sih yang dikatakan Julian. Tumben sekali dia memikirkan orang lain, apalagi orang itu adalah orang yang biasanya dia rundung. Akhhh- Serahlah! Farrel kembali menyapu dengan perasaan kesal. Namun meski ia kesal, pemuda itu tetap menyapu dengan hati-hati agar debu tidak beterbangan karena ADA ALFA DI SANA!

Sementara Farrel dan antek-anteknya membersihkan lantai (yang aslinya sudah bersih karena Julian sudah menyapunya sebelum sekolah), Julian memasak makanan di dapur umum. Dan Alfa... pemuda itu duduk santai di kursi kayu depan rumah sambil menonton mereka melakukan pekerjaan.

"..."

Julian, yang tak bisa menahan kesal, memotong kasar sayuran di tangannya, meremukkan mie instan yang akan direbus dan membuat suara-suara mengganggu yang membuat beberapa tetangga menegurnya.

FUGUE: Mantan Bos GangsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang