Weiii, sorry lama. Banyak kegiatan. Dah gitu aja...
Btw, jangan lupa vote, komen, sama follow kalo suka! Biar diri ini makin semangat nulis!
Typo tandai!
.
.
.
Gue Farrelio Edvanka.
Sejak lahir, semua kebutuhan gue udah ada yang nyiapin. Semua keinginan gue juga pasti diturutin. Apapun yang gue mau, orang tua gue bakal kasih semuanya buat gue.
Dunia berputar di sekitar gue.
... Itu yang dia pikirkan sebelum situasi ini terjadi.
'Ugh, kenapa gue harus ngelakuin ini?' Tidak pernah sekalipun dalam hidupnya dia ada di kondisi se-mengenaskan ini.
Pakaiannya dilucuti dan dia harus bersimpuh dengan tangan terangkat. Tentu saja tiga anteknya juga melakukan hal yang sama. Mereka menjadi tontonan yang 'menyejukkan' di tengah keramaian jalan pusat perbelanjaan.
Bocah random yang liat: "Mah, kok mereka nggak pake baju?"
"Husss! Jangan dilihat!"
'S-Sialan! Sangat memalukan!'
Orang-orang melihatnya yang hanya mengenakan pakaian dalam. Terlebih, WAJAHNYA TEREKSPOS JELASS! Sungguh pengalaman yang 'berharga'. Kapan lagi dia bisa mengalami kejadian semacam ini.
Farrel harus bersyukur karena tak banyak orang yang memperhatikannya. Dan itu karena keberadaan 'orang ini'.
"Hei."
"!!!"
"Siapa yang nyuruh nurunin tangan?"
Farrel langsung menegakkan tangannya. Ia lengah karena 'orang ini' diam setelah menghajar mereka.
Beberapa menit sebelumnya...
"Coba ulang. Bilang apa lo tadi?"
Shhhhsssss~
'?!!!'
Farrel langsung meraih belakang lehernya. Rasanya ada puluhan jarum lembut yang menusuk lehernya, tersebar ke kepala dan punggungny.
Pada dasarnya, anak seusia Farrel memiliki jiwa yang membara. Beberapa hal tumbuh begitu besar di dalam diri mereka. Keinginan untuk eksplorasi. Keinginan untuk mempelajari segalanya. Dan yang terpenting... hasrat dominasi.
Ini adalah masa-masa dimana seseorang senang mempertontonkan kekuatan mereka. Mencari pengakuan orang lain, membuat mereka tunduk dengan kekuatannya. Dengan semangat dan keberanian yang besar, anak-anak ini bisa menantang apapun di depannya tanpa rasa takut tanpa mempedulikan nyawa mereka yang terancam radar.
Sama seperti Farrel. Bahkan jika instingnya memperingatkannya, menggema di kepalanya bak sirine, Farrel dengan ringan menyingkirkan peringatan itu. Mengenyahkannya tanpa berpikir dua kali.
'Heh! Nggak mungkin orang ini bisa ngalahin gue,' pikirnya. Dengan kepala terangkat, pemuda itu menyeringai penuh kemenangan.
Farrel mengepalkan tangannya, menyiapkan satu serangan yang PASTI akan menumbangkan 'orang ini'.
"Gue bilang... KASIH DUIT LO BANGSAT!!"
Farrel melayangkan tinjunya dengan kekuatan penuh.
Buakkhh!
![](https://img.wattpad.com/cover/376812588-288-k566399.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
FUGUE: Mantan Bos Gangster
AcciónSuatu hari dua remaja datang padanya dengan wajah muram dan kaku, merusak hari damainya yang jarang terjadi. Tak hanya merusak harinya, mereka bahkan menanyakan pertanyaan absurd yang membuat ayam tertawa. "Dari dunia mana Anda berasal?" "..." "Lo p...