00.07

562 45 17
                                    

Jangan lupa vote & coment ya biar author makin semangat nulisnya 🤗

______

Ghea terbangun dari tidurnya saat terdengar suara alarm berbunyi nyaring, mematikan alarm tersebut Ghea segera mengganti piyama nya dengan kaos hitam dan celana legging panjang, tak lupa juga ia menguncir rambutnya.

Mengambil sepatunya, Ghea segera keluar untuk memanggil Rava mengajaknya joging bareng di sekitar taman kota.

Yah hari minggu hari dimana biasanya Ghea akan joging, namun ini baru pertama kalinya ia mengajak Rava.

Namun baru tiba di depan kamar Rava, Ghea mendengar suara bel pertanda ada tamu, tangannya yang semula terangkat ingin mengetuk pintu kamar Rava urung seketika.

Dengan malas Ghea membuka pintu, tadinya ia ingin meminta pelayan untuk membuka kan pintu namun sepertinya para pelayan sedang sibuk saat ini.

"Siapa?"

Ghea mendongakkan kepalanya saat membuka pintu, alangkah terkejutnya ia melihat Gevan sudah berdiri di depan rumahnya dengan wajah datar seperti biasa.

"Rava dimana?" tanya Gevan.

"Dia masih tidur, ayo masuk"

Gevan mengikuti Ghea masuk ke dalam rumah dan langsung mendudukkan bokongnya di sofa, sementara Ghea pergi memanggil pelayan.

"Kenapa sih akhir-akhir ini tu orang sering kesini, bukannya dulu kalo nggak sama temannya yang lain dia nggak akan datang!" gerutu Ghea.

Sementara itu Rava baru keluar dari kamarnya sambil menguap, ia turun ke bawah untuk bersantai.

Setelah sampai dibawah ia mengucek-ngucek matanya memastikan apakah ia salah lihat atau tidak... Gevan datang kerumahnya pagi-pagi begini?

"Woi ngapain lo kerumah gue pagi-pagi begini?"

Gevan yang tadinya sibuk bermain ponsel kini meletakkannya di atas meja kecil dan tak lama pelayan datang membawa 3 gelas minuman.

"Silahkan minumannya den"

"Emangnya nggak boleh gue datang kerumah lo?" desis Gevan mengambil minuman di meja lalu menyeruputnya.

"Bukannya nggak boleh tapi ini masih pagi banget bro, biasanya juga lo masih tidur jam segini"

Gevan melengos, maniknya melirik pada Ghea yang kini berjalan ke arah mereka, sepertinya gadis itu baru saja mencuci mukanya.

"Bang joging yok" ajak Ghea

"Joging? Bentar gue ganti baju dulu" jawab Rava yang segera berlari pergi ke kamarnya, buru-buru sebelum Ghea berubah pikiran.

Ini pertama kalinya jogging bersama adiknya itu, tak akan ia sia-siakan kesempatan ini.

"Ekhem, gue ikut" Gevan bersuara namun suaranya terdengar pelan.

"Yaudah ayok aja, lebih banyak orang lebih enak kan" ujar Ghea yang mana hal itu membuat bibir Gevan tertarik keatas.

🦋🦋

Di taman kota Ghea, Rava, dan Gevan memulai joging mereka dengan berlari dan berkeliling sekitaran taman.

Dapat Ghea lihat banyak orang yang memperhatikan mereka, lebih tepatnya banyak gadis-gadis yang memperhatikan Gevan dan Rava.

Dari tadi hanya pujian untuk mereka yang Ghea dengar, namun tampaknya kedua pemuda itu sama sekali tak peduli.

"Duh gue haus nih" ucap Ghea sambil mengusap tenggorokannya.

"Mau gue beliin minum?" kata Gevan dan Rava bersamaan, mereka saling pandang kemudian melengos.

I'm Not A VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang