00.03

890 72 3
                                    


"Dan kalian semua!" Ghea menunjuk inti Geng Zervanos, "gue emang bodoh percaya ucapan kalian karena mata hati gue udah dibutakan oleh cinta."

"Dengar ya untuk Kalian semua Zervanos sialan! gue nggak akan terperdaya lagi oleh kalian yang memanfaatkan gue karena mencintai Steve."

"Ingat baik-baik iblis yang sebenarnya itu ada di dekat kalian, mungkin saja sekarang dia lagi pakai topeng sehingga kalian nggak tau identitasnya yang sebenarnya..." Ghea menatap Mischa dengan tatapan sinis.

Membuat tubuh Mischa bergetar ketakutan dan menangis...

"Hiks..."

Melihat kekasihnya menangis amarah Steve langsung meluap begitu saja, "DASAR CEWEK MURAHAN! BERANINYA LO BUAT CEWEK GUE NANGIS!"

Ghea memutar bola matanya malas melihat drama mengharukan pasangan kekasih tersebut.

"Lo itu keterlaluan Ghea! Apa salah Mischa sama lo sampai lo selalu jahatin dia!" Brian berkacak pinggang sementara Steve sibuk menenangkan Mischa.

"Lo harus terima kalo Steve itu sukanya sama Mischa bukan suka sama lo! karena Mischa itu malaikat bukan iblis kayak lo."

Ghea tertawa getir mendengar ucapan Brian barusan yang jelas terlalu mengagung-agungkan Mischa, yah kehidupan sebelumnya juga hal seperti ini sudah sering terjadi, "oke fine gue dulu emang jahatin Mischa tapi bukan nya sekarang gue nggak ngapa-ngapain dia... dianya aja yang nangis sendiri padahal nggak gue sentuh, tuh"

"Udah ah malas ngurusin orang gila, ops tunggu kayaknya iblis lebih baik deh daripada orang gila."

Setelah mengucapkan kalimat yang membuat siapapun akan emosi tersebut, Ghea pergi begitu saja keluar kelas berniat menenangkan dirinya.

🦋🦋

Sepulang dari sekolah yang melelahkan Ghea melangkahkan kakinya hendak masuk ke dalam rumahnya namun ia kaget kenapa banyak sekali motor yang terparkir di depan rumahnya.

Sepertinya inti Delvaros sedang berkumpul dirumahnya, membuat Ghea merasa bersalah menjahati mereka dulu... Ghea ingin minta maaf pada mereka tetapi jangankan pada mereka, minta maaf pada Rava saja ia tidak berani.

Setelah masuk ke dalam rumah, pandangan Ghea langsung tertuju pada lima pemuda tampan yang duduk di sofa sambil bermain kartu.

Gelak tawa terdengar di antara mereka, tanpa sadar Ghea tertunduk... hatinya teriris seperti ada jarum yang menancap di dalam sana.

Perkenalan inti Geng Delvaros

Gevan Nathaniel Malvino

Gevan merupakan inti geng Delvaros, ia memiliki wajah yang sangat tampan dengan blasteran Eropa Indonesia, dengan tubuh tunggi tegap dan atletis, mata elang dan rambut coklat namun sedikit berantakan membuatnya semakin terlihat tampan.

Ravangga Karvino Dewa

Rava merupakan wakil ketua Delvaros, selain Gevan Rava juga memiliki wajah yang tak kalah tampan dengan kulit putih, dan mata yang sayu membuat kesan wajahnya terlihat sangat lembut.

Dan yang lainnya juga tak kalah tampan, ada Denuca Zayn pengatur Strategi, Gentala kanigra bagian keamanan, dan Nicholas Gerald kadavin sebagai bendahara.

___

"Adek lo, noh!" Nuca menyenggol lengan Rava yang masih bermain kartu membuatnya terhenti.

Rava langsung menoleh kearah Ghea yang tertunduk, ia mengernyitkan dahinya... bingung dengan situasi ini, sampai Ghea mengangkat kepalanya Rava pun dengan sigap membuang pandangannya.

I'm Not A VillainessTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang