Nyonya Miraly sedang duduk menikmati secangkir teh sambil melihat pemandangan rumput-rumput hijau di halaman depan rumahnya.
Seorang maid datang menghampiri.
“Sarapannya sudah siap nyonya” ucap seorang maid.
“Baiklah nanti aku ke dalam” sahut Miraly.
“Hmmm nyonya aku ingin mengatakan sesuatu” ucapnya.
“Apa itu Marie katakan saja” sahut Miraly pada seorang maid yang bernama Marie itu.
"Sebelumnya maaf nyonya semalam aku lupa mengunci pintu belakang lalu saat aku keluar untuk menguncinya aku tidak sengaja melihat tuan Elian dan nyonya Yasmine sedang berdua di paviliun” ucap Marie.
Marie dan dua orang maid lainnya memang tinggal terpisah dari keluarga itu. Mereka disediakan rumah khusus untuk mereka yang letaknya berada di taman belakang rumah itu. Jadi saat akan menuju dapur atau pintu belakang mereka akan melewati taman dan kolam renang dimana tidak jauh dari sana adalah paviliun.
“Benarkah?” tanya Miraly memastikan.
“Iya nyonya aku melihat mereka” jawab Marie.
“Baiklah Marie terima kasih kau telah memberitahuku kau boleh melanjutkan lagi pekerjaanmu” ujar Miraly.
“Baiklah nyonya kalau begitu aku permisi” ucap Marie lalu masuk lagi ke dalam rumah.
Diam-diam Marie tersenyum puas setelah mengatakan itu pada Miraly. Entah apa alasan dia bersikap seperti itu.
Miraly yang masih memikirkan perkataan Marie melihat Elian yang berjalan menuju rumah bersama putrinya.
“Selamat pagi ibu” Elian menghampiri dan menyapa ibunya.
“Pagi” Miraly membalasnya.
“Kalian semalam tidur di paviliun?” tanya sang ibu.
“Iya bu semalam aku banyak pekerjaan kantor jadi aku mengerjakannya di paviliun seperti biasanya dan Sofia mencariku lalu meminta Yasmine untuk mengantarkannya” jawab Elian.
“Apa itu benar Sofia?” Miraly lalu bertanya pada cucunya.
“Iya nenek semalam aku meminta bibi Yasmine untuk mengantakanku ke ayah” jawab Sofia.
“Kenapa memangnya bu, ibu seperti tidak percaya denganku” ucap Elian yang merasa aneh dengan sikap ibunya.
“Tidak apa-apa. Ya sudah mari kita masuk sarapannya sudah siap” ucap Miraly yang tidak mengatakan alasan yang sebenarnya pada Elian.
Mereka masuk ke dalam dan belum melihat Hito serta Yasmine di meja makan.
“Inggrid” Elian memanggil maid yang bertugas mengurus Sofia.
“Iya tuan” Inggrid menghampiri Elian.
“Tolong urus Sofia” Elian menyuruhnya mengurus Sofia yang akan berangkat sekolah.
“Baik tuan” Inggrid membawa Sofia ke kamarnya.
****
Mereka sudah berkumpul untuk sarapan. Sofia ingin mengambil selai cokelat yang ada di depannya tetapi Hito menjahilinya dengan mengambil lebih dulu selai coklet itu.
“Ini untuk paman” ucap Hito menjahili Sofia.
“Paman aku mau selai itu berikan padaku” ucap Sofia berusaha mengambil selai yang ada di tangan pamannya itu.
Posisi duduk Sofia dan ukuran meja yang besar menyulitkan tangan mungilnya untuk mengambilnya.
“Tidak mau” ucap Hito yang masih menjahilinya.
“Paman aku lapar sekali cepat berikan padaku” ucap Sofia.
“Sudah Hito cepat berikan itu padanya kau senang sekali menjahilinya” Miraly menyuruh Hito untuk berhenti menjahili keponakannya itu.
“Baiklah silahkan princess kecil” Hito akhirnya memberikan selai itu pada Sofia.
Setelah selesai sarapan Elian dan Hito langsung pergi ke kantor merek masing-masing, tapi Elian harus mengantarkan Sofia dulu kesekolahnya. Sementara Yasmine dia bekerja dari rumah sebagai seorang desaigner dan hanya datang ke butik miliknya saat diperlukan.
Hito sedang mengendarai mobilnya menuju kantornya lalu dia memberhentikan mobilnya di sebuah rumah. Dia turun dari mobilnya dan terlihat sudah ada seseorang yang menunggunya dirumah itu.
“Selamat pagi sayang” Hito tersenyum menyapa seorang wanita.
Maaf aku telat update soalnya hari ini banyak kerjaan🙏😁
Komen atau vote jangan lupa ya💕
Terima kasih 🙏
see you next part 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
FAILED MARRIAGE
RomanceTerjebak di dalam sebuah pernikahan yang tidak pernah dia harapkan. Menyerah akan sakit, bertahan pun semakin sakit. 📌cerita ini hanya karangan author semata