100 Days - 17

488 91 5
                                    

...

Air mengguyur semakin deras, mata Zean belum sepenuh nya tertutup, ia masih setengah sadar, bau darah segar tercium menyatu dengan bau air hujan yang mengguyur.

Beberapa warga yang menjadi saksi mata berbondong - bondong berusaha menyelamatkan Zean, ada yang membantu membangunkan kembali motor nya dan menuntun nya ke pinggir, ada juga yang membantu mengevakuasi Zean dengan menggotongnya ke pinggir jalan tepat di samping motor nya.

Karena Zean memakai helm full face jadi tidak ada yang sadar jika sudah banyak darah yang mengucur dari kepala nya, sampai akhirnya helm full face itu di lepas, membuat semua orang yang ada di lokasi langsung kaget.

"Astaghfirullahaladzim"

Nafas Zean memburu, badan nya terasa remuk seperti di hantam batu besar.

"P-pak"

Zean masih berusaha bicara namun nafas nya tercekat.

"Yang sabar dek, kita lagi hubungi ambulance, semoga ambulance cepat datang ya"

Benar saja, suara sirine ambulance terdengar, para team medis bergerak cepat membawa Zean masuk ke dalam ambulance dan mengantarnya ke RS, namun sebelum akhirnya ambulance berangkat salah satu dari warga menitipkan buket bunga yang di bawa Zean tadi.

"Ini ada bunga kayaknya ini buat pacar nya"

Buket bunga itu terlihat sudah rusak karena tidak sengaja terlindas beberapa kali oleh pengendara yang lewat lokasi kecelakaan.

Tak hanya buket bunga yang di bawa Zean tadi, warga juga memberikan sebuah handphone yang di yakini juga milik Zean namun sudah terlihat tak berbentuk karena terkena benturan keras.

.

Di sepanjang perjalanan team medis melakukan pertolongan pertama, setidaknya ini bisa mengurangi tingkat luka berat yang di alami Zean.

Sampai di RS, Zean langsung di bawa ke UGD.

Srekk!! tirai berwarna hijau menutupi seluruh brangkar tempat Zean terbaring.

"I-ini kan..."

Seorang Dokter jaga UGD ternyata mengenali Zean.

"Ada apa dok?"

"Kalian tangani dulu ya, saya harus menghubungi keluarga nya"

"Baik dok"

Dokter tersebut mengeluarkan handphone nya dan menghubungi salah satu nomor, nomor yang merupakan nomor ibu dari Zean.

Tut! Tut! Tut!

Nomor yang anda tuju sedang tidak aktif atau sedang berada di luar jangkauan silahkan coba lagi nanti atau tinggalkan pesan~

"Kenapa mereka selalu begini, anak mereka sendiri loh ini"

"Dokter Beby gawat dok, pasien mengalami penurunan saturasi oksigen dan penurunan kesadaran secara signifikan dok"

"Hah?! kok bisa?!"

Dokter yang di panggil Beby itu langsung berlari menuju ke tempat Zean berada, dengan sekuat tenaga nya Dokter Beby berusaha mengembalikan tingkat kesadaran Zean.

100 Days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang