100 Days - 18

760 99 2
                                        

...

Sinar matahari pagi bersinar memasuki sela - sela ruangan rawat Zean, namun meski begitu penghuni ruangan ini masih enggan membuka matanya, semalaman Zean belum juga sadar.

Tadi malam Beby sudah memeriksa kondisi terakhir Zean, jika Zean belum juga sadar sampai siang hari nanti, Beby memutuskan untuk memindahkan nya ke ICU.

Frieska duduk di samping brangkar Zean, sebagai seorang ibu hati nya hancur melihat putra semata wayang nya seperti ini, ujian seperti tak ada henti nya menimpa keluarga nya, suami nya belum sadar dari koma nya, malah ia di timpa ujian lagi dengan kritis nya Zean setelah kecelakaan.

Mungkin ini hukuman bagi nya, hukuman karena dulu ia tak pernah memperhatikan keluarga nya termasuk sang anak.

Sebuah rangkulan menyambut dirinya, ia menyeka air mata nya yang sudah jatuh sedari tadi.

"Aku jahat ya beb, jahat banget, kenapa Tuhan kasih aku ujian seberat ini?",ucap Frieska.

"Tuhan itu gak akan memberikan ujian melebihi kemampuan hamba-Nya, aku yakin Zean pasti sadar, dia cuma kritis, bukan koma, masih ada harapan untuk dia bisa pulih",ucap Beby.

Beby merasa dirinya terlalu jahat karena menghakimi sang sahabat, harus nya kemarin ia tidak bicara seperti itu ke Frieska, bagaimana pun Frieska adalah orang yang paling terluka karena kondisi putra semata wayang nya.

--------------------------------------------------------------

Rumah Christy..

Kita tinggalkan dua sahabat yang sedang bicara dari hati ke hati itu, seperti biasa pagi hari ini Christy sedang belajar dengan terapis nya, ia di temani Jessi, Oniel, Olla, dan Kathrina.

Terapi sudah berjalan hampir 2 jam, dan akan berakhir sebentar lagi.

"Nah sekarang bilang apa kalau udah selesai terapi nya?",tanya Terapis.

"Terima kasih bu Dokter",jawab Christy.

"Sama - sama ya udah bu Dokter pamit ya, Jessica bu Shani mana? saya mau bicara tentang perkembangan Christy",ucap Terapis.

"Oh ada di belakang bu, mari saya antar",ucap Jessi.

Jessi mengantar Terapis ke tempat Shani, sedangkan Christy masih tetap lanjut dengan bantuan Kathrina, Olla, dan Oniel.

"Kira - kira Christy kapan ya bisa sekolah lagi",ucap Kathrina.

"Kayaknya setelah Christy bisa pulih deh, ya walaupun pulih nya gak bisa 100%",ucap Oniel.

"Oniel",panggil Christy.

"Ya?",tanya Oniel.

"Zean mana? biasanya dia kesini",ucap Christy.

"Oh? eh Zean lagi ada urusan jadi dia gak bisa kesini hari ini, tenang aja besok dia kesini kok",ucap Oniel bohong.

Oniel melirik Olla dan Kathrina, sudah pasti ia berbohong karena ia tidak rela Christy semakin parah nanti jika otak nya terbebani.

Pesan Dokter Hermawan kan seperti itu.

"Ya sudah saya permisi ya bu, saya harus segera kembali ke RS dan memberikan laporan terkini ke Dokter Hermawan"

Terapis Christy pun pamit.

"Gimana tante?",tanya Kathrina.

"Alhamdulillah ada perkembangan, kalau kayak begini terus, InsyaAllah Christy pasti bisa pulih lebih cepat dari yang di perkirakan Dokter Hermawan",jawab Shani.

100 Days [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang