13. kenangan cincin

92 5 0
                                    

Liviana sedang sibuk membersihkan rumah, hari ini adalah akhir pekan, waktunya bersih-bersih di keluarga Witama. Liviana memvacum ruangan kerjanya dan Jay, sedangkan Jay mencuci mobil di tempat penyucian mobil khusus yang di buat oleh Jay, tempat itu sudah disediakan saluran pembuangan air.

Sibuk dengan kemocengnya, Livi tak sengaja menemukan sebuah cincin yang terletak di sebuah rak tanpa kotak ataupun alas, meraih cincin itu dan mencoba mengingat, milik siapa cincin tersebut.

"cincin..." gumam Livi. Livi tersenyum saat melihat cincin tersebut, itu adalh cincin yang pernah ia siapkan dulu untuk jay, namun sampai sekarang tak pernah sampai ke orangnya langsung.

FLASBACK

Suasana cerah pada sore hari, Livi baru saja pulang dari kantor dan ingin segera pergi ke rumah calon mertuanya, di tangannya sudah ada satu bag berisi kue sebagai buah tangan untuk mereka, tak lupa satu cincin dengan permata rubi.

Saat orang lain mengatakan ruby seperti darah, namun bagi Liviana warna merah ruby melambangkan cinta yang abadi, serta katanya ruby memiliki kekuatan mistis yang bisa melindungi pemakainya, setidaknya itulah yang Liviana tahu dan yakini hingga ingin memberikan sebuah cincin ruby pada calon suaminya tersebut.

Dengan mobil yang ia kendarai bermenit-menit, akhirnya Liviana sampai pada sebuah mansion mewah milik keluarga witama, membuka pintu mobil tak lupa membawa bingkisan kecil itu masuk ke dalam rumah, sesampainya di dalam rumah, Liviana di sambut oleh calon mertua serta calon suaminya.

"hai sayang... kamu udah sampai?" tanya nyonya Witama. Ia memeluk calon menantunya tersebut.

"sudah, aku baru saja sampai, apa kalian sudah menunggu lama?" tanya Livi.

"tidak, ayo duduk" ujar tuan witama.

Mereka dudk di sofa yang terletak di ruang tamu, Liviana mengobrol banyak dengan calon mama mertuanya, sedangkan para lelaki di sana hanya memperhatikan.

Liviana teringat dengan buah tangan yang ia bawa barusan, meraih bag kecil.

"ini ma, Livi membuat kue untuk mama, mungkin mama suka"

"wah keren banget kamu bisa bikin kue! Kapan-kapan ajari mama ya?"

"siap ma..."

Liviana melirik pada satu bag lagi, ia ingin memberikan itu pada Jay, namun pria itu bangkit tiba-tiba membuat Liviana menghentikan aksinya.

"ma! Pa! Jay ada urusan penting, Jay pamit dulu ya" tanpa menunggu jawaban dari orang tuanya, Jay langsung minggat meninggalkan mereka semua.

"maafin Jay ya Livi, dia memang selalu gitu, sibuk terus orangnya" ujar Mama.

"aman ma..."

Setelah cukup lama Livi di sana, ia memutuskan untuk pulang karena sudah hampir malam, ia juga masih ada pekerjaan yang harus di selesaikan. Bundanya juga pasti sedang menunggunya di rumah.

"ma, aku pulang dulu ya, bunda udah nungguin kayaknya" ujar Livi. Livi pamit dan akhirnya kembali pulang ke rumahnya.

FLASHBACK OFF

Between Time And Him /Liviana Live TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang