14. syarat

121 6 0
                                    

Dengan Jas yang ia gunakan, Jay pergi meninggalkan rumah setelah pamit dengan istrinya, tujuannya kali ini adalah sebuah restoran, ia akan bertemu dengan rekannya.

Jay sampai di sebuah restoran yang tersembunyi di antara dua gank sepi, meski begitu restoran itu ramai pengunjung, pengunjung rata-rata adalah pengusaha dan mafia besar, restoran ini adalah tempat pelelangan barang langka dan juga tempat berkumpulnya para pebisnis, ini menjadi tempat bertukar informasi bagi para pengusaha.

Jay masuk di ikuti asistennya, mereka langsung saja masuk ke ruangan privat yang ada di dalam restoran, di sana sudah ada tiga pria yang menunggu nya, salah satu di antara tampak tua namun tubuhnya masih terlihat tegap, sedangkan dua pria lagi Tampak seumuran dengan Jay.

"Akhirnya kau datang juga Jay" ujar pria tua tersebut, panggil saja dia Alendra.

Pria tersebut adalah mafia terbesar di dunia, Jay bahkan ada di bawah naungannya.

Jay duduk bersama dua pria lainnya, mereka adalah Ghafa dan Ali.

"Kenapa anda memanggil saya tuan?" Tanya Jay.

"Kau tidak tahu letak kesalahan mu?" Bukannya menjawab, Alendra balik bertanya.

"Ada apa? Apa kesalahan ku?" Tanya Jay, ia rasa tak melakukan kesalahan.

"Jadi selama ini kau punya istri? Benar?" Tanya Alendra.

"Benar, tapi kenapa? Bukankah kita tak akan mengurus masalah pribadi?" Tanya Jay.

"Itu benar, tapi kau tak ingat persyaratan yang aku berikan saat pertama kali kau mengikuti ku?"

"Apa?"

"Hahahah, seperti nya kau sudah lebih tua dariku Jay, aku bahkan belum pikun seperti mu" ejek Alendra.

"Ck yang benar saja tuan?! Apa yang sebenarnya ingin kau katakan" sudah kesal karena terlalu lama dengan pria di depannya ini, apalagi malam ini seharusnya ia dan istrinya bersantai bersama.

"Kau ini benar-benar" Alendra geleng-geleng kepala.

"Kau benar-benar lupa ya Jay?" Tanya Ali.

"Apa?! Aku lupa apa? Ayolah jangan bertele-tele" ujar Jay.

"Apa istri mu tahu kalau kau bermain di dunia bawah?" Tanya Alendra.

"Mungkin ia sudah menduganya, namun selama ini aku tak pernah mengatakan nya" ujar Jay.

"Menurut mu bagaimana jika ia tahu?" Tanya Alendra.

"Aku yakin istriku biasa saja, istri ku juga adalah seorang penguasa, ia pasti tahu seberapa jorok dunia bisnis, banyak sekali kebusukan yang bisa di lakukan para pelaku bisnis untuk melancarkan bisnis mereka, meski dengan cara tak baik sekalipun, aku yakin istriku mengerti " ujar Jay.

"Baguslah kalau begitu, jika kau tak ingat, maka aku akan ingatkan, istrimu juga harus ikut ke dunia bawah Jay, kalian juga seperti itu " ujar nya pada Jay, dan melirik pada Ghafa dan Ali.

"Apa?! Aku tidak mau!" Ujar Jay tak terima, ia tak mau istrinya dalam bahaya, istrinya tak bisa bela diri dan terlihat sangat lembut, ia tak akan mau melakukan hal seperti itu pada istrinya.

"Dunia bawah terlalu keras untuk istri ku!" Ujar Jay.

"Ajarkan ia untuk menjadi pribadi yang keras juga, menjadi istri seorang mafia, bisa lebih berbahaya jika ia tak bisa bela diri" ujar Alendra.

"Aku bisa melindungi nya" tegas Jay.

"Jangan membantah Jay, aku melakukan ini untuk kalian, aku dulu melakukan kesalahan, aku dulu juga sama sepertimu, sama-sama mengkhawatirkan istriku dan tak memberikan untuk melakukan bela diri, dan juga tak di dunia bawah bersama, musuhku banyak, dan saat mereka tahu istriku, mereka membunuh nya, itu penyesalan terbesar ku, aku tak ingin itu terjadi pada kalian, bawa istrimu besok ke markas" setelah mendengar penjelasan Alendra, pikiran Jay sedikit terbuka, namun ia masih khawatir akan istrinya.

"Oh iya kapan kalian akan menikah?" Tanya Alendra pada Ghafa dan Ali, mereka sama sekali belum menikah padahal seumuran dengan Jay.

"Ah... Kapan-kapan saja" ujar Ali.

"Kau Ghafa? Bukankah kau punya kekasih?" Tanya Alendra.

"Dia tak mau ku ajak menikah" ujar Ghafa.

"Cari yang lain, kenapa kau selalu menunggunya siap, padahal nyatanya ia itu tak akan pernah siap" ujar Jay.

Pacar Ghafa, Sinta adalah seorang yang berkomitmen tak akan menikah seumur hidup, Ghafa sudah banyak sekali melakukan cara untuk membujuk kekasih nya itu untuk mau menikah dengannya, namun Sinta sama sekali tidak mau menikah.

"Kau akan melajang selamanya jika menunggu nya" ujar Jay.

"Sudahlah, biarkan saja dia" ujar Alendra pada Jay, karena melihat wajah Ghafa yang sudah tak enak di lihat.

Between Time And Him /Liviana Live TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang