"Mas kita di mana? Kok banyak orang?" tanya Livi linglung.
'kita di restoran Hotel sayang" ujar Jay, detik itu juga mata Livi membelalak saat sadar telah melakukan adegan sebelumnya.
"Mas kenapa gak bilang? Mereka liat aku digendong kamu kan" kesal Livi.
"kenapa harus bilang? Istriku pengen digendong ya aku turuti dong, lagian kenapa sih? Gausah peduliin mereka sayang..." ujar Jay tertawa gemas saat melihat wajah istrinya yang kesal pipi chubby itu memerah dan mengembung.
"hm!" dengus Livi.
Seorang waiters datang dan membawakan makanan yang telah di pesan Jay sebelumnya, Livi yang sedari pagi belum makan akhirnya mulai memakan makanannya dengan khidmat.
Jay juga memakan makanannya, sebenarnya ia sudah makan dengan Al sebelumnya, namun saat ini ia ingin makan lagi sambil menemani Livi.
Beberapa saat setelahnya, makanan itu akhirnya habis, Livi dan Jay membayar makanan dan juga pergi kembali ke kamar mereka.
Jay duduk menyandar pada sofa, ia memindai ruangan itu dengan kedua matanya, Al sedang di ajak bermain dengan asisten Livi atau Gea, Gea suka anak kecil, terutama dengan Al, anak itu selalu saja membuat Gea gemas dengan celoteh nya.
Livi sedang sibuk dengan laptopnya, mulai kembali bekerja setelah energi-nya kembali ter isi, Jay yang melihatnya menahan cemburu, sedari pagi ia sudah di tinggalkan oleh istrinya itu bekerja dan sekarang istrinya juga masih bekerja, ia sungguh merasa terabaikan seperti ini.
Karena tak tahan, Jay menarik istrinya itu ke pangkuannya, sontak hal tersebut mengkagetkan Livi, ia menepuk tangan suaminya tersebut.
"kenapa sih? Aku mau kerja mas" ujar Livi, ia melepaskan pelukan suaminya tersebut, namun bukannya terlepas, ikatan itu malah semakin erat, di tambah sang suami menelusupkan wajahnya pada leher Livi.
"ihh mas... geli" ujar Livi. Tanpa menjawab, Jay terus memeluk Livi yang kini ada di dalam pangkuannya, ia mengecup leher Livi hingga wanita itu tersentak kaget dengan wajah memerah.
Jay meraih wajah sang istri dan mencium bibirnya.
"tunggu-tunggu, ini raga Liviana yang pastinya sudah berhubungan dengan suaminya tersebut, namun jiwa ini milik Livia yang masih gadis dan tidak pernah melakukan hal seperti ini, bagaimana ini? Aku takut" batin Livi.
Jay menatap istrinya yang sekarang berhadapan dengannya, mata itu menatap Livi seolah harimau lapar yang baru saja mendapat santapan.
"aku mau sayang..." gumam Jay dengan suara beratnya, itu terdengar menyeramkan bagi Livi yang kini berperan menjadi santapan harimau lapar.
"aku masih kerja mas..."
"lanjut besok aja"
Livi menahan napasnya saat wajah suaminya kian mendekat, pasrah dengan keadaan, Livi hanya bisa mengangguk,biarlah ini menjadi pengalaman pertama baginya, detik itu juga Jay langsung menyerbu istrinya tersebut, sudah lama ia menahan hasrat hingga kini itu terlepas tanpa kendali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Time And Him /Liviana Live Two
Fanficseorang ahli psikolog yang harus bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang sudah bersuami dan memiliki satu anak laki-laki.