Setelah drama yang terjadi tadi siang, Livi dan Jay kini sedang berada di ruang keluarga, menikmati segelas teh hangat sambil bersantai, ah tidak, hanya Livi saja yang bersantai, Jay sibuk dengan laptopnya mengerjakan tugas kantor nya yang tertinggal beberapa hari ini.
Sedangka Al, anak itu sudah tidur setelah di tidurkan oleh Livi tadi, Al hanya bisa patuh dengan mamanya.
"Mas aku mau izin, besok aku ada perjalan bisnis ke Malaysia" ujar Livi.
"Tiba-tiba?"
"Bukan tiba-tiba, ini sudah ku rencanakan seminggu yang lalu"
"Bagaimana dengan Al?" Tanya Jay.
"Seperti biasanya, aku akan membawa Al pergi ikut"
"Kalau begitu aku juga akan ikut" tegas Jay, pekerjaannya sudah selesai, menutup laptopnya dan berbaring di paha Livi.
Livi yang melihat itu tersenyum paham dengan maksud suaminya, mengelus surai rambut suaminya.
"Buat apa mas? Sudah aku dengan Al Saja, lagipula aku akan membawa bodyguard dan sekretaris ku juga"
"Kamu membawa bodyguard tetapi tidak membawa suamimu sendiri" kesal Jay, pria itu menatap dalam manik istrinya yang sedang menunduk melihat wajahnya.
"Buat keselamatan mas, lagian kamu juga ada pekerjaan kan di kantor, jangan tunda-tunda terus, nanti kamu keteteran jadinya"
"Tinggal kasih sama sekretaris ku saja, buat apa dia disana kalau bukan bekerja " ucap Jay.
"Huhhh terserah kamu lah mas"
Jay tersenyum kemenangan berhasil membujuk istri nya.
"Awas dulu mas, aku mau ke dapur, masak" ujar Livi.
"Ngapain masak, biarin maid aja" Jay masih belum puas bermanja dengan sang istri.
"Anakmu itu tidak akan mau makan kalau bukan masakan ku" ujar Livi, ia bangkit meninggalkan Jay.
"Al lagi, Al lagi..." Dengusnya, bisakah anaknya itu di buang saja, istrinya sangat peduli dengan anaknya.
Jay berdiri dan menyusul Livi di dapur, istrinya sedang memasang celemek di tubuhnya dan mengikat rambutnya.
"Sial, cantik banget" gumam Jay.
Jay duduk di meja dapur, memperhatikan gerak-gerik istri nya.
"Masak apa?" Tanya Jay.
"Masak sambal udang dan tomyam" Livi masih sibuk dengan masakannya.
Jay masih saja memperhatikan istri-nya, tak tahan lagi, ia mendatangi istrinya dan memeluknya dari belakang.
"Gemas sekali..." Gumam Jay.
"Mas masih masak ini loh..."
"Masak aja, mas ga tahan mau meluk kamu"
Istrinya yang hanya sebatas dada Jay itu terlihat menggemaskan dengan celemek di tubuhnya, pipi chubby dan rona merah itu sangat membuat Jay tak bisa menahan untuk tidak bisa memeluk dan mencium istrinya.
Jay menarik wajah istrinya dengan lembut lalu mengecup bibirnya.
Cup
"Mas...!" Livi kaget, sedangkan Jay tidak memperdulikan hal itu, menarik istrinya yang kini kembali memasak dan menaikkan nya ke meja makan.
"Kenapa bisa seimut ini hm?" Jay mengecup seluruh wajah sang istri, sehingga wajah Livi menjadi merah.
"Engg... Gamau!" Rengek Livi, citra dewasa Livi hilang saat berada di samping suaminya.
"Gemes banget sih istri aku..." Jay menangkup wajah itu, Livi sudah kesal di buatnya, wajahnya merah menahan kesal.
Jay menginterupsi maid untuk mengambil alih pekerjaan memasak itu, mengangkat istrinya naik ke kamar.
"Mas belum siap masak nya!" Teriak Livi.
"Biar maid aja sayang... Tinggal tunggu masak aja kok, masa mereka ga bisa." Ujar Jay.
Sesampainya di kamar, ia menjatuhkan istrinya ke kasur, Jay juga ikut naik ke kasur dan menindih istri nya.
Cup
Mengecup bibir istrinya dan membaring kan badannya di samping Istrinya.
"Ih... Kenapa sih?"
Jay menarik istrinya masuk ke pelukannya, dan memeluknya erat, menatap dalam manik mata istri nya yang sedari tadi tak terima.
"Ssst tidur sayang..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Time And Him /Liviana Live Two
Fanfictionseorang ahli psikolog yang harus bertransmigrasi ke tubuh seorang wanita yang sudah bersuami dan memiliki satu anak laki-laki.