16. Taman bermain

47 3 0
                                    

Kesibukan Jay dan Livi membuat pasangan itu tak dapat meluangkan waktu untuk anak mereka, sampai hari ini pun Jay akan pergi ke kantor untuk bekerja, meski begitu Livi hari ini ada waktu luang untuk bermain dengan anaknya tersebut.

Livi berjanji pada Al, hari ini mereka akan pergi taman bermain, Al sudah semangat sedari tadi, menyiapkan segala cemilan yang ingin ia bawa untuk bermain bersama mamanya.

"Mama! Al bawa ini ya?" Tanyanya berlari membawa satu mainan, boneka kesayangan nya, boneka dino.

"Boleh sayang..." Al mengangguk dan kembali berlari mencari berbagai hal yang ingin ia bawa.

"Dia semangat sekali" ucap Jay.

"Iya, sudah lama kita tidak mengajaknya keluar, dia tampak sangat excited untuk perjalanan kali ini" balas Livi.

"Mama! Al udah siap, ayo berangkat!" Semangat Al. Jay dan Livi tertawa melihatnya.

"Ya sudah ayo, pamit dulu sama Daddy" ujar Livi.

"Daddy kami pergi dulu ya, Daddy semangat kerjanya, biar Al bisa beli banyak mainan lagi" ucap Al mengundang tawa Jay dan Livi, bahkan beberapa maid yang sedang bertugas di sekitar mereka juga ikut tertawa dengan kepolosan anak tersebut.

"Iya, Al jaga mama ya?"

"Siap, Menggantikan Daddy yang gak bisa ikut, Al bakalan jaga mama" Al berpose hormat.

"Yaudah, kami pergi dulu mas" Livi menyalim tangan Jay.

"Ya kalian hati-hati, jangan lupa bawa Bodyguard." Ujar Jay, ia mengecup dahi sang istri.

Melihat hal tersebut, Al ikut merencanakan tangan.
" Al juga mau cium mama" ujarnya, Livi jongkok dan Al mencium pipinya.

Muach

Mereka tertawa.

Setelah berpamitan, Jay dan Livi berangkat, dengan mobil berbeda tentunya. Berkendara dengan berbeda tujuan juga.

Livi dan Al ditemani oleh bodyguard, Jay tidak akan membiarkan istri dan anaknya keluar tanpa pengawasan, dan Livi menerima hal tersebut tanpa protes, menurutnya itu bagus.

Livi sampai di sebuah taman bermain, Al turun dan langsung berlari menuju perosotan melupakan segala hal yang ia bawa dan persiapkan sedari tadi, Livi menggeleng.

"Al barangnya ketinggalan nak...!" Panggil Livi, Al berbalik menemui Livi dan mengambil barangnya.

"Ayo ma!" Ujar Al, menarik sang mama ikut ke perosotan bersamanya.

Setelah bermain cukup lama dengan Al, Livi melipir dan duduk di sebuah kursi, menatap Al yang sudah menemukan teman mainnya.

"Capeknya..." Lirih Livi, sungguh menjaga anak lebih sulit daripada bekerja di kantor seharian, Al yang sedang aktif-aktifnya membuatnya sangat sulit dilarang.

Sebuah jas tiba-tiba terpasang di bahu Livi, Livi menoleh ke samping dan melihat suaminya datang.

"Mas?!" Kaget Livi. Jay tersenyum, ia mengusap keringat di dahi Livi dan mengecup pucuk kepala Livi.

"Iya"

"Kamu kenapa datang?" Tanya Livi.

"Aku menyelesaikan pekerjaanku lebih cepat, aku mau menemani kamu dan Al" ujar Jay, ia menatap pada Al yang sedang bermain dengan seorang anak perempuan seusianya di ayunan.

"Kamu capek?" Tanya Jay, Livi mengangguk.

"Capek, haus juga. Air kami habis tadi, aku gak mau ninggalin Al sendiri" ujar Livi.

"Bodyguard mana?"

"Aku segan nyuruh mereka beli air, aku juga gak tahu di mana jual air, takutnya jauh, dan gak ada yang jaga kami di sini nanti" ujar Livi.

"Hen!" Panggil Jay pada mahen bodyguard Livi.

"Apa tuan?" Tanyanya.

"Belikan air minum" ujar Jay memberikan uang, setelahnya mahen pergi membeli air.

"Daddy ....!" Seru Al saat melihat sang ayah, ia berlari dan menerjang Jay dengan pelukan. Jay menggendong nya.

"Seru mainnya?"

"Seru dong!"

Between Time And Him /Liviana Live TwoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang