rumah singgah 2

34 1 1
                                    

"pagi tha..." Sapa Bella pada gadis cantik yang baru saja masuk kelas itu. Pagi ini ia terlihat lebih segar dengan wajah yang dihiasi pewarna bibir yang begitu senada dengan kulitnya yang putih.

"Pagi bell.." sapa balik agatha pada Bella yang saat ini sudah berdiri di depannya.

"Oo iya tha.. tadi salsa nanyain lo tuh..."

"Salsa kelas sebelah?"

"Iya.."

"Nanya apa?"

"Dia bilang dia kemarin habis di putusin sama andra.. soalnya kata iqbal andra sekarang sukanya sama lo .."

"Hah.. kok gue? Kenal aja nggak.."

"Yaa andra emang kayak gitu.. kalo liat yang lebih menarik dikit aja, pasti langsung di putusin siapapun yang jadi pacarnya.."

"Hah? Sampai segitunya..Parah banget tuh cowok .."

"Yaa lo hati-hati aja.. Soalnya dia orangnya ambisius banget.. nggak akan berhenti sebelum dapetin apa yang dia mau.."

Mendengar itu agatha tampak bergidik ngeri. Bisa-bisanya di dunia ini ada laki-laki model begitu. Tidak memikirkan perasaan perempuan yang ia tinggalkan hanya demi mengejar yang kelihatannya lebih menarik.

"Udah ahh.. pagi-pagi udah nyampein berita, udah kayak presenter lo.." kata agatha membuat anak perempuan di depannya tampak cengengesan.

"Ya udah gue keluar dulu yaa.. mau cariin baby.." kata Bella sebelum akhirnya ia berlari keluar kelas.

Setelah itu agatha tampak melamun, memikirkan hal yang di sampaikan oleh bella tadi. Ia benar-benar merasa bersalah pada perempuan bernama salsa itu meskipun sebenarnya ia tidak bersalah sama sekali.

***

Beberapa hari berlalu seperti biasa, ternyata ketakutannya tentang andra tidak terjadi sama sekali. Ia tidak pernah lagi bertemu dengan andra meskipun beberapa kali melewati kelas tempat ia pertama kali melihat anak laki-laki itu. Mungkin saat itu bella sengaja mengerjainya hanya untuk menakut-nakuti. Lagi pula apa yang andra lihat dari dirinya yang hanya seorang gadis kutu buku? Sungguh tidak ada yang menarik.

Namun ternyata perkiraannya salah. suatu hari saat agatha berjalan ke perpustakaan, ia merasa di awasi meskipun memang banyak murid lain berlalu lalang di sekitarnya. Hingga akhirnya ia tiba di area yang terlihat sedikit sepi. Dan tiba-tiba saja ia mendengar seseorang memanggil namanya dari belakang.

"Agatha..!"

Mendengar itu Agatha langsung membalikkan badannya dan melihat seorang anak laki-laki tampan tengah menatap ke arahnya. Wajah itu tidak asing karena beberapa hari yang lalu ia juga pernah melihatnya .

"Kamu manggil aku?" Kata agatha menunjuk dirinya setelah anak laki-laki itu berlari kecil ke arahnya dan mensejajarkan langkah.

"Iya.. kamu agatha kan?" Kata anak laki-laki itu dengan senyum ramahnya. "Oo iya.. kenalin.." anak laki-laki itu mengulurkan tangan ke arah agatha dan dengan sedikit ragu agatha pun membalas uluran tangan laki-laki itu.

"Aku andra.. anak ipa satu.."

Mendengar itu Agatha tampak mengangguk paham "kamu udah tau nama ku kan.. jadi nggak perlu aku sebutin lagi.." kata  Agatha membuat anak laki-laki yang tidak lain adalah andra itu tidak bisa berkata-kata selama beberapa saat..

"Aku duluan ya.." kata agatha perlahan meninggalkan andra dan langsung menyadarkan anak laki-laki itu dari diamnya. Ia tampak memperhatikan agatha yang semakin menjauh, tanpa ada niat untuk mengejar kembali atau pun sekedar memanggil.

RUMAH SINGGAH Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang