Warning! 21+++
Cerita ini tidak untuk anak di bawah umur dan silent reader.***
Tiba di departemen store, Kyuhyun langsung menggandeng Hyona menuju gerai fashion yang cukup mahal di dunia yang bahkan Hyona sendiri belum pernah mengeluarkan uang untuk membeli barang dari merek itu. Namun siang itu, Kyuhyun seperti sedang membuang uang. Karena ia tak hanya membelikan Hyona satu.
“Tunjukkan padaku koleksi terbaik di sini yang cocok digunakan oleh wanitaku.”
Berkat titah itu, Hyona langsung disodorkan banyak sekali model pakaian yang gadis itu coba satu persatu di ruang ganti VVIP, sementara Kyuhyun menunggu di sofa sambil membaca berita dari tablet.
Hyona keluar dengan outfit pertama yang berupa perpaduan celana dan blazer formal. Kyuhyun mengerutkan kening melihatnya.
“Jelek?” tanya Hyona.
“Terlalu formal. Tapi kau terlihat seperti seorang profesional.”
Hyona bersalin ke outfit kedua. Setelan kulit berwarna hitam yang glossy dipadu dengan kacamata hitam. Kali ini Kyuhyun berkomentar, “Kau jadi kelihatan maskulin. Tapi penampilanmu cocok sebagai istri bos mafia.”
Hyona berganti ke pakaian ketiga, empat, lima, dan seterusnya sampai ia lelah sendiri karena semuanya tidak ada yang benar-benar sesuai dengan selera Kyuhyun.
Tiba di pakaian ke 21, Hyona keluar dari ruang ganti menggunakan dress selutut berwarna putih yang dilengkapi pita dan dipadukan dengan heels berwarna senada. Potongan dress itu sebenarnya lebih sederhana dibandingkan pakaian-pakaian yang lain. Tapi sangat sempurna di tubuh Hyona, setidaknya di mata seorang Cho Kyuhyun. Pria itu hanya diam melihatnya tanpa berkata apa-apa.
“Bagaimana? Bagus tidak?” Hyona mulai terlihat kesal. “Kau mau menyuruhku mencoba semua baju di sini?”
Tidak menjawab, tiba-tiba Kyuhyun berdiri dari sofa, mengambil langkah tegap menghampiri gadis itu dan langsung memagut bibirnya tanpa aba-aba. Membuat Hyona terkejut. Membuat pramuniaga yang masih setia melayani mereka memalingkan pandangan malu.
“Mhh!” Hyona mendorong Kyuhyun lalu memukul bahunya dengan kesal. “Cho Kyuhyun, kau ini! Malu!”
“Salah sendiri kenapa kau bisa secantik ini?”
Kekesalan Hyona langsung berubah menjadi rona kemerahan di wajah. Gadis itu memukul bahu Kyuhyun sekali lagi. “Dasar!”
“Aku tidak berbohong, sayang.”
“Iya, aku tahu. Kau kan memang suka aku memakai model pakaian seperti ini.”
“Bagaimana kau tahu?”
“Kau hanya menyediakan model dress seperti ini saat kau menculikku. Bagaimana mungkin aku tidak tahu?” kata Hyona. Namun kemudian ia sadar bahwa dirinya baru saja mengatakan kata ‘menculikku’ dengan cukup keras sehingga bisa didengar oleh pramuniaga. Gadis itu jadi bingung dan malu sendiri. Sial! “Sudah. Aku lelah. Aku mau pulang saja.”
“Oh ya?” Kyuhyun menatap kaki Hyona dengan khawatir lalu beralih pada pramuniaga. “Bungkuskan 10 dress seperti ini dengan motif yang berbeda. Juga bungkus semua pakaian yang tadi sudah dia coba.”
Hyona langsung melotot. “Semuanya?!”
“Iya.”
Hyona berjinjit dan berbisik di telinga Kyuhyun. “Tapi di sini pakaiannya mahal-mahal. Beli satu saja.”
Detik itu Kyuhyun langsung tertawa. “Tidak ada yang mahal jika itu untukmu, sayang.” Pria itu mengeluarkan blackcard dari dompet lalu memberikannya pada sang pramuniaga. Sementara Hyona masih melongo di tempat tanpa bisa berkata apa-apa.