Warning 21++
Cerita ini tidak untuk anak di bawah umur dan silent reader.***
Pagi harinya Hyona bangun dengan demam yang belum benar-benar reda dan kepala yang masih sangat berat. Kendati demikian, gadis itu ingat seks yang ia lakukan semalam bersama Cho Kyuhyun.
Ya, Hyona sadar bahwa semalam ia melakukannya dengan Kyuhyun. Bukan Daehyun.
Awalnya Hyona benar-benar tidak sadar dengan apa yang terjadi. Entah dirinya mengigau atau apa. Tapi ia bermimpi. Ia bermimpi sedang bermesraan dengan Daehyun, tunangannya. Mereka pun bercumbu. Dan Hyona sangat menyukai itu.
Mungkin karena demam atau karena stres yang berlebihan, tapi semalam Hyona benar-benar tidak bisa membedakan mana yang mimpi dan mana yang nyata. Entah benar, entah hanya angan Hyona saja.
Tapi Hyona baru berhasil dibangunkan ketika ada sebuah benda keras dan panjang melesak masuk ke dalam pusat tubuhnya. Detik ketika vaginanya terasa penuh, detik itu Hyona sadar bahwa semuanya bukan hanya mimpi atau halusinasi. Ia benar-benar sedang ditiduri. Sayangnya bukan oleh Daehyun yang ia rindukan setengah mati.
Hyona yang sedang sakit dan tidak punya tenaga untuk melawan hanya bisa pasrah. Tapi ada yang berbeda dari cara Kyuhyun menyentuhnya malam ini. Pria itu melakukannya dengan lebih pelan dan hati-hati. Dan itu membuat Hyona kembali berfantasi, seandainya pria yang sedang merajai tubuhnya ini adalah tunangannya sendiri.
Bolehkah? Bolehkah Hyona membayangkan Kyuhyun sebagai Daehyun? Sekali saja. Sekali ini saja. Malam ini saja. Katena kerinduannya pada pria itu sudah tak terbendung lagi.
Lagi pula, sudah lama sekali Hyona membayangkan hubungan ranjangnya dengan Daehyun akan menyenangkan. Bolehkah sekali saja ia meminjam Kyuhyun untuk memenuhi imajinasinya sendiri?
“Daehyun Oppaaa...”
Desahan Hyona lolos begitu saja dan gadis itu kaget dengan nama yang ia ucapkan. Sial! Apakah Kyuhyun akan marah? Pasti. Bos mafia yang tidak memiliki hati nurani yang tega membakar orang hidup-hidup ini pasti marah Hyona menganggapnya orang lain. Karena itu pasti sangat melukai harga dirinya yang tinggi.
Tapi Hyona benar-benar tidak menyangka, bahwa Kyuhyun tidak tampak keberatan. Pria itu masih terus mengeksplorasi pusat tubuhnya dengan gerakan pelan, intens dan dalam. Persis seperti yang selalu Hyona bayangkan bersama Daehyun.
“Kau menyukainya?” tanya Kyuhyun.
Hyona menatap wajah tampan yang menjulang kokoh di atasnya itu dengan wajah sayu. Lalu ia mengangguk. “Iyaaa Oppaa...”
Kyuhyun tersenyum. Detik itu juga Hyona terpana. Membuatnya tak bisa menahan diri untuk meletakkan tangannya di wajah tampan itu.
Senyum mereka sama. Ya Tuhan!
“Daehyun Oppaaa ouuhhhh...”
“Iya, Shin Hyona. Aku di sini.”
Hyona langsung memeluk tubuh Kyuhyun erat. Sangat erat. Menyampaikan rindu yang takkan bisa diterima langsung oleh pemiliknya. Menyalurkan rindu melalui orang lain yang naasnya berwujud sama.
Desahan Hyona memenuhi kamar itu. Desahan yang terselip nama pria yang tak ada di sana. Desahan yang menjadi bukti bahwa ia bisa mewujudkan fantasinya bercinta dengan Daehyun tanpa kendala, meski menggunakan tubuh orang berbeda.
Lalu kala puncak itu datang, Hyona meneriakkan kata yang selalu ada di hatinya, “Ouuhhhhh Oppaaa.. aku mencintaimuuu...”
“Aku juga mencintaimu, Shin Hyona.”