Sebenarnya hari ini niat gak update dulu, karena kirain targetnya gak nyampe. Ternyata sampai doong. Jadi sesuai janji, part selanjutnya langsung update. Terima kasih yang tetep ngikutin cerita ini dan rajin menberi apresiasi 🥰
***
Warning 21+++
Cerita ini tidak untuk anak di bawah umur dan silent reader.***
“Aaarrrgghhh!”
Daehyun menyapu seluruh barang yang ada di meja kerja apartemennya dengan emosi dan marah yang meluap. Tumpukan dokumen yang tertata rapi di meja jatuh berantakan. Vas bunga dan gelasnya pecah. Fotonya bersama Shin Hyona juga terhempas hancur di atas lantai.
Ia marah. Ia kecewa. Ia sakit hati. Siapa manusia di dunia ini yang tidak sakit menyaksikan tunangan bercinta dengan saudaranya sendiri? Terlebih, gadis yang sangat ia cintai itu terang-terangan memilih saudara kembarnya itu lalu mengusirnya.
Daehyun tahu ia memiliki kekurangan. Ia sudah meminta maaf. Ia juga sedang menjalani terapi panjang demi mereka. Tapi... haruskah berakhir seperti ini? Haruskah kisah cintanya berakhir sehancur ini? Dan terlebih, haruskah Hyona bersama dengan Kyuhyun? Bagaimana Daehyun sanggup melihat mereka bersama tanpa luka yang menganga di hatinya? Bagaimana mungkin Daehyun bisa mengikhlaskan Hyona untuk saudara kembarnya itu?
Tidak. Ia tidak sanggup.
Suara dering ponsel menyita perhatian Daehyun. Tapi ponselnya tidak berbunyi. Ternyata itu dari ponsel lipat yang juga jatuh di lantai. Ponsel lawas yang ia dapat dari orang yang memberinya informasi tentang Kyuhyun dan Hyona.
Daehyun segera mengangkat panggilan itu. Suara yang telah disamarkan menjadi suara mesin terdengar lagi. “Bagaimana? Sudah menemukan tunanganmu?”
“Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau bisa tahu Shin Hyona ada bersama Cho Kyuhyun?”
Suara yang disamarkan itu tertawa. “Kau sudah melihat wujud asli saudara kembarmu kan? Bagaimana? Bukankah dia jauh lebih mengerikan dari monster?”
“Siapa kau sebenarnya? Apa maumu menghubungiku seperti ini?”
“Kau tidak perlu tahu siapa aku. Yang perlu kau tahu, aku ada di pihakmu.”
Alis Daehyun berkerut. “Maksudmu?”
“Bukankah kau ingin merebut kembali gadis itu dari saudaramu?”
“Kau akan... membantuku?”
“Tentu saja. Hubungan kita bisa saling menguntungkan.”
“Aku tidak mengerti. Kenapa kau ingin membantuku? Apa untungnya untukmu?”
“Akan kuambil gadis itu untukmu. Sebagai gantinya, bunuh Cho Kyuhyun untukku.”
Cho Daehyun membelalak. Ia memang kecewa. Ia memang sakit hati. Tapi membunuh saudara kembarnya sendiri sama sekali tak terlintas di benaknya. “Kau gila! Berhenti menghubungiku lagi.”
Daehyun hendak memutuskan sambungan telepon, tapi suara yang disamarkan itu lebih dulu bicara, “Cho Kyuhyun adalah mafia.”
“Apa?”
“Dia adalah bos dari organisasi mafia yang sangat besar di Korea Selatan. Judi, prostitusi, obat-obatan terlarang, jual beli senjata ilegal, bahkan pembunuhan. Tidak kejahatan yang tidak dia lakukan.”
Daehyun membelalak. Mulutnya menganga seperti baru saja mendengar berita bahwa bumi terbelah menjadi dua. “Maksudmu Cho Kyuhyun... adikku?”
“Ya. Kau pikir siapa?”